Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Senin, 28 Maret 2011

Story Of Lineage Chronicle II


LINEAGE HISTORY
by: Nuelglory.blogspot.com
 
Prologue
Dimulai di sebuah hutan, ketika sekelompok pengelana mendirikan kemah dan memasang api unggun untuk menghangatkan badan. Tiba-tiba muncul seseornag berkerudung. Dia datang dan langsung duduk di dekat api, menarik nafas panjang, menghisap rokoknya, dan menghembuskannya dengan pelan. Samar-samar, karena sebagian besar wajahnya tertutup asap tebal, kerudung kepala, dan hanya kegelapan pekat terlihat di belakang tubuhnya. Dalam suasana yang suram, mustahil untuk bisa melihat penampilan orang ini. Dia mengenalkan dirinya sebagai seorang penyair meskipun tidak ada yang mempercayainya, kontras dengan suaranya yang serak dan kasar dan semua orang percaya bahwa dia berjalan di dalam hutan yang berbahaya itu sendirian. Akan tetapi, dia menawarkan cerita, dengan imbalan makanan dan kehangatan api unggun.

Chapter 1: Genesis
Berlanjut dengan dongeng si penyair, sebuah cerita mengenai mereka yang disebut dengan dewa.
Pada zaman dahulu, hanya terdapat globe. Globe tersebut berbentuk besar dan kecil, satunya berwarna gelap dan satunya terang. Tidak ada benda lain, yang ada hanya kekosongan.
Ratusan juta tahun kemudian, globe mulai berkembang dan akhirnya dua kekuatan terbentuk dari dalam. Seiring mereka berkembang, kekuatan tersebut menghasilkan kesadaran dan ego yang terpisah menjadi cahaya dan kegelapan. Cahaya mewujudkan dirinya dalam bentuk wanita yang menyebut dirinya Einhasad. Kegelapan mewujudkan diri dalam bentuk yang menyebut dirinya Gran Kain. Keduanya menjadi tanda diawalinya penciptaan makhluk di alam semesta.
Einhasad dan Gran Kain menyatukan kekuatan mereka dan menghancurkan globe berkeping-keping. Beberapa potongannya terbang dan berubah menjadi Langit, beberapa jatuh ke tanah dan menjadi Tanah. Antara Langit dan Tanah terdapat Air, dan beberapa bagian Tanah mulai timbul menjadi Daratan.
Roh globe, Ether, ikut terpisah saat hancurnya globe. Itu memicu munculnya bermacam binatang dan tumbuhan, termasuk juga para raksasa, yang menjadi ciptaan terbaik. Mereka juga disebut Wise Ones, karena kecerdasan dan tubuh yang kuat. Karena keyakinannya pada Einhasad dan Gran Kain, para raksasa ditunjuk sebagai penguasa semua makhluk hidup. Semua itu terjadi sebelum apa yang disebut kematian dan surga eksis.
Einhasad dan Gran Kain melahirkan banyak dewa lainnya. Lima anak pertama diberi kekuatan menguasai bumi. Putri tertua, Shilen, menguasai air. Putra tertua, Paagrio, mengendalikan api, dan putri kedua, Maphr, mengendalikan tanah. Putra keduanya, Sayha, menjadi penguasa angin. Sedangkan si bungsu, Eva, karena tidak ada elemen alam yang tersisa, dia memilih untuk berkuasa atas puisi dan musik.

Chapter 2: Creation of Races
Sementara dewa lain sibuk dengan kewajiban mereka, Eva justru menghabiskan waktu menulis puisi dan mengiringinya dengan musik. Itu menandai era para dewa dan tidak ada satupun tempat di bumi yang asing di mata dewa.
Einhasad, yang menjadi dewi ciptaan, menciptakan dengan spirit-nya sendiri. Sementara anak-anaknya, menciptakan kekuatan mereka untuk meciptakan kehidupan dari ciptaan Einhasad.
Seperti Shilen yang menanamkan spirit air pada bentuk pertama yang diciptakan Einhasad, dan itu menjadi ras elv. Paagrio menanamkan spirit api pada bentuk kedua yang diciptakan Einhasad, dan itu menjadi ras orc. Maphr menanamkan spirit tanah pada bentuk ketiga, dan itu menjadi ras dwarve. Sayha menanamkan spirit angin pada bentuk keempat, dan itu menjadi ras arteia.
Gran Kain, yang menjadi dewa kehancuran merasa iri melihat ciptaan Einhasad. Dia meniru tindakan Einhasad dan menciptakan bentuk yang serupa dengan dirinya. Kemudian dia menemui Shilen, dan memintanya menanamkan spirit ke dalam bentuk tersebut. Shilen terkejut, karena yang bertanggung jawab pada penciptaan makhluk hidup adalah ibunya, dan makhluk yang mendapat kehidupan dari dewa kehancuran hanya akan membawa bencana.
Karena terus memaksa, Shilen pun memberikan spirit pada ciptaan ayahnya. Dan spirit yang ditanamkan adalah spirit air kotor, karena spirit air sebelumnya telah diberikan pada ciptaan ibunya.
Akan tetapi, Gran Kain merasa belum cukup hanya memberikan satu spirit pada ciptaanya. Jadi dia mendatangi Paagrio. Seperti Shilen, Paagrio juga memperingatkan ayahnya akan bencana yang mungkin timbul. Namum Paagrio tidak bisa menolak ayahnya, dan memberikan spirit api yang hampir padam.
Maphr pun memohon pada ayahnya agar tidak meneruskan ciptaannya, meskipun akhirnya dia juga memberikan spirit tanah tandus pada ayahnya. Demikian juga dengan Sayha, yang memberikan spirit angin yang bertiup kencang.
Merasa puas, Gran Kain mengumpulkan semua spirit yang dia terima, dan berpikir bahwa makhluk yang diciptakan serupa dengan dirinya dan lima spirit tersebut pasti akan lebih kuat dan cerdas daripada giant. Bahkan akan menggantikan giant memerintah dunia.
Akan tetapi hasilnya sungguh di luar dugaan. Makhluk ciptaannya ternyata lemah, bodoh, licik dan pengecut. Dewa-dewa lain memandang rendah makhluk ciptaan Gran Kain. Merasa malu dengan kegagalannya, Gran Kain membuang ciptaannya tersebut dan dia bersembunyi sampai waktu yang lama. Makhluk ciptaannya tersebut akhirnya disebut dengan human.
Ras elv bijaksana dan mahir menggunakan magic. Namum mereka tidak sebijaksana giant. Oleh karena itu, giant menunjuk elv untuk menangani masalah politik dan aktivitas yang berhubungan dengan magic.
Ras orc dikenal kuat. Mereka memiliki kekuatan tak terbatas dan kemauan yang keras. Akan tetapi juga tetap tidak sekuat giant. Oleh karena itu, giant menunjuk orc menjadi ujung tombak dalam peperangan.
Ras dwarve cukup terampil, ahli mesin yang handal, serta menguasai ilmu hitung. Karena itu giant menunjuk mereka menangani masalah yang berhubungan dengan penyimpanan uang dan pekerjaan manufaktur.
Sedangkan ras bersayap arteia menyukai kebebasan dan memiliki ras ingin tahu yang tinggi. Mereka sering terbang jauh ke ujung dunia. Karena jika dikurung dalam sangkar ras arteia akan tewas, tidak ada pilihan bagi giant untuk membiarkan arteia terbang bebas. Walau bebas dari tanggung jawab, terkadang arteia mengunjungi giant untuk mengabarkan berita dari bagian lain dunia.
Human tidak memiliki keahlian, atau melakukan apa pun yang lebih baik dari ras lain. Karena itu human menjadi budak giant untuk melakukan pekerjaan kasar. Human dianggap tidak lebih daripada binatang.

Chapter 3: War of the Gods
Setelah kegagalannya menciptakan makhluk yang lebih baik dari Einhasad. Gran Kain tidak banyak terdengar kabarnya. Meskipun begitu, dia tetap dianggap sebagai dewa yang bebas. Bagaimana pun, kebebasan itu pun juga dikotori olehnya. Dia membuat kesalahan besar karena berhubungan dengan Shilen, putri tertuanya. Tanpa sepengetahuan Einhasad mereka berhubungan, sampai akhirnya Shilen menjadi hamil. Ketika Einhasad mengetahui hal itu, dia menjadi murka. Einhasad langsung melepas putrinya dari posisi dewa air, dan mengusir Shilen. Ternyata Gran Kain tidak bertanggung jawab atas perbuatannya, dan Shilen terpaksa menghadapi takdir itu seorang diri.
Selama hamil, Shilen kabur ke Timur, dan dia menetap di tengah-tengah dark forest. Di sana dia melahirkan anaknya sambil mengutuk Einhasad dan Gran Kain dengan setiap rasa sakit yang terasa selama melahirkan.
Bayi yang lahir diikuti dengan rasa kebencian dan amarah Shilen pada kedua orang tuanya, tersebut berubah menjadi demon. Diantara bayi-bayinya tersebut, makhluk terkuat disebut dengan 'dragon'.
Total ada 6 dragon yang lahir bersama kutukan yang ditujukan pada 6 dewa. Jiwa Shilen yang dipenuhi kemarahan kepada Einhasad yang membuangnya, dan kepada Gran Kain yang tidak bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan kepadanya. Mengumpulka kekuatan dari anak-anaknya, dia menciptakan pasukan untuk menghukum para dewa.
Dragon terkuat ditempatkan di barisan terdepan pasukan demon untuk bertarung melawan dewa. Mendengar hal itu, Aulakiria, dragon of light, mencoba menyadarkan ibunya di saat terakhir sebelum pasukan tersebut berangkat. Namum permohonan dragon of light agar ibunya membatalkan peperangan itu tidak mengubah pendirian Shilen.
Akhirnya, demon menyerang tempat kediaman para dewa dan pertempuran sengit pun dimulai. 6 dragon membawa kehancuran di kediaman dewa. Bahkan para dewa merasa takut dengan kekuatan para dragon.
Peperangan itu seakan akan berlangsung tanpa henti. Namum jika tidak dihentikan, dunia pasti akan musnah, termasuk semua makhluk hidup yang ada.
Tak terhitung prajurit dewa dan demon yang hancur. Setiap hari selalu terlihat kilatan dan suara guntur, seiring kekuatan besar di langit beradu. Jelas itu membuat giant dan ras lain di bumi bergetar melihat pertarungan dahsyat tersebut.
Peperangan itu berlangsung sampai beberapa tahun, sampai akhirnya terlihat mana pihak yang lebih unggul. Meskipun menderita banyak luka, Einhasad dan Gran Kain, memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan para demon.
Dragon terus bertarung, meskipun mereka juga terluka parah. Lambat laun rasa sakit akibat luka yang mereka derita makin nyata. Mulai terlihat bahwa pasukan Shilen terdesak. Pada akhirnya, dragon mengembangkan sayap dan melarikan diri. Para demon yang tersisa pun mengikutinya. Para dewa ingin memburu pasukan musuh yang melarikan diri, namum karena luka yang mereka derita, mereka hanya bisa melihat kepergian dragon dan demon.
Sedih karena kehilangan hampir semua anaknya, dia memilih menciptakan Underworld dan menjadi penguasa di sana.

Chapter 4: The Great Flood
Setelah kepergian Shilen, Eva mendapatkan posisi sebagai penguasa air. Namum karena Eva memiliki sifat penakut dan setelah melihat bagaimana nasib kakaknya serta perang antara dewa, dia menjadi lebih takut lagi. Untuk menghindari tanggung jawab berat yang mungkin nanti dibebankan kepadanya, dia menggali terowongan di dasar danau dan bersembunyi di sana.
Ditelantarkan Eva, spirit air tidak terkendali dan mulai berjalan tanpa tujuan. Keadaan itu berlangsung terus-menerus, sampai akhirnya terlalu banyak air yang mengalir ke satu tempat dan membentuk rawa yang sangat luas. Mengumpulnya air di satu tempat memicu timbulnya keadaan gersang dan tandus, yang disebut dengan gurun di tempat lain. Tidak jarang, ada bagian benua yang tiba-tiba tenggelam atau pulau baru yang muncul begitu saja. Di tempat lain, hujan bisa turun berhari-hari tanpa henti sampai semua bagian daratan, kecuali puncak gunung terbenam.
Bencana itu berlangsung lama, membuat banyak makhluk hidup menderita. Setiap kali ditemukan daratan yang masih mengintip di atas air, semua makhluk berbondong-bondong pindah ke sana, tidak jarang itu menimbulkan kekacauan karena mereka saling berebut daratan tersebut. Tidak hanya di daratan saja, makhluk yang berada di laut pun juga menderita. Atas nama semua makhluk hidup di bumi, giant meminta bantuan para dewa.
Einhasad dan Gran Kain mencari Eva, yang bertanggung jawab atas air sampai berhasil menemukannya di dalam danau di mana Eva bersembunyi. Einhasad marah besar karena Eva menghancurkan benua yang diciptakannya. Bahkan karena banjir besar, tak terhitung giant dan makhluk hidup yang bermigrasi ke dunia Shilen. Itu menambah kedengkian Einhasad kepada Shilen.
Ketakutan, Eva menyerah dan meminta maaf pada ibunya. Ketika Eva menjalankan kembali tugasnya mengatur air, bencana banjir mulai berhenti. Walaupun demikian, mustahil memulihkan keadaan benua yang sudah hancur.

Chapter 5: Challenge of the Giants
Giant mulai melabuhkan rasa ragu dalam hatinya. Mulai dari Gran Kain yang telah membuktikan kebodohannya dengan menciptakan makhluk yang mereka anggap rendah, yaitu manusia. Ditambah lagi, akibat perbuatan kotor Gran Kain pada putrinya dan rasa iri hati Einhasad, akhirnya muncul The Underworld dan beragam demon eksis. Juga karena kelemahan dan ketidakmampuan Eva, benua di mana mereka hidup juga hancur. Bibit keraguan itu mulai tumbuh dan terus mengakar dalam benak para giant. Apakah dewa seperti itu layak untuk disembah?
Giant mampu mengendarai kereta perang yang mereka buat sendiri dan bebas keluar-masuk kediaman dewa. Mereka juga bisa menggunakan magic untuk mengangkat pulau dan tinggal di langit seperti dewa. Bahkan mereka juga bisa memperpanjang hidup seakan-akan mereka bisa hidup abadi. Giant mulai berpikir bahwa kekuatan mereka setara dengan dewa. Merasa memiliki kebijaksanaan yang lebih baik dari dewa, mereka mulai menjadi sombong.
Giant pun mulai ingin menjadi dewa. Mereka memulainya dengan memodifikasi makhluk hidup untuk menciptakan makhluk hidup jenis baru. Giant menggunakan magic untuk membuat keajaiban ilmu pengetahuan tersebut bisa mungkin terjadi. Mabuk akan kekuatan, giant juga mulai membentuk pasukan untuk melawan dewa, meskipun mereka sadar bahwa sebelumnya Shilen, 6 dragon, dan demon gagal menggulingkan kekuasaan para dewa.
Para dewa melihat persiapan perang yang dilakukan giant, dan marah. Einhasad pun bersumpah akan menghancurkan semua giant, benua yang telah diciptakannya, bahkan seluruh dunia. Gran Kain mencoba mengikuti keinginan istrinya, dan ia berusaha mengambil perannya sebagai dewa kehancuran. Namum Gran Kain tidak setuju jika Einhasad berniat menghancurkan benua dan seluruh dunia.
Einhasad setuju dengan Gran Kain, namum ia tetap harus menghancurkan giant. Untuk itu, Einhasad meminjam palu Gran Kain, yang disebut Hammer of Despair. Karena kekuatan penghancurnya yang besar, bahkan Gran Kain tidak pernah menggunakan senjata tersebut. Einhasad menjadi dewa pertama yang menggunakan palu tersebut, dan digunakan untuk menghancurkan para giant.

Chapter 6: The End of Ages
Baru ketika hujan api turun dari langit, para giant menyadari kesalahan terbesar yang telah mereka lakukan.Tahu akan ancaman Hammer of Despair,para giant mengabungkan kekuatan,berharap mereka bisa menangkis hantaman senjata tersebut.namun meskipun dengan gabungan kekuatan tersebut, Hammer of Despair tetap tidak terbendung.
Satu pukulan dari senjata terkuat Grain kain itu sudah cukup untuk menghancurkan kota terbesar di dunia,dan tak terhitung berapa banyak giant dan ras lainnya yang hancur karenanya. Sebuah lubang yang sangat luas tersisa, dan dihiasi dengan tanah yang bergelombang di sekitar lubang, menjadi bekas hantaman Hammer of Despair. Pada akhirnya, hampir semua giant musnah.
Para giant yang berhasil bertahan hidup melarikan diri ke Timur untuk menghindari kemarahan Einhasad. Rute pelarian mereka sama seperti pelarian Shilen ketika diusir oleh Einhasad. Belum puas, Einhasad terus memburu mereka dan membakar para giant satu demi satu sampai mati dengan kilatan petir. Giant yang tersisa, ketakutan dan memohon ampun pada Gran Kain, mengingatkan dewa tersebut bahwa mereka juga tercipta dari Globe yang sama dengan Gran Kain dan Einhasad.
Mereka berharap pada Gran Kain, karena hanya dia yang memiliki posisi dan kekuatan sama dengan Einhasad. Mendengar rintihan dan permohonan giant, Gran Kain kasihan dan merasa bahwa para giant sudah cukup menderita akibat kesalahan yang mereka lakukan. Dia kemudian mengangkat banyak air dari laut selatan untuk menghalangi langkah Einhasad.
Einhasad makin marah karena ada yang berusaha menghalanginya. Karena melihat penghalang itu air, dia pun segera memerintahkan Eva untuk menyingkirkan air yang menghalangi jalannya, dengan ancaman jika tidak dilakukan, Eva pasti akan bernasib sama dengan Shilen. Untuk kedua kalinya para giant memohon pada Gran Kain, dan kini dia mengangkat tanah dimana giant berpijak, sehingga sebuah bukit yang besar menghalangi langkah Einhasad.
Makin marah, Einhasad pun segera meminta Maphr untuk membuka jalan baginya. Sebelum Maphr melakukan itu, Gran Kain muncul dan berusaha menyadarkan istrinya. Menjelaskan padanya, bahwa giant yang dulu penguasa Bumi, hampir musnah, ketakutan bersembunyi di tempat terpencil yang tandus. Itu sudah cukup menjadi hukuman bagi para giant. Merasa Gran Kain memiliki kekuatan dan posisi yang sama dengan dirinya, Einhasad menghentikan buruannya dan kembali ke kediaman para dewa.
Setelah kejadian itu, Einhasad tidak pernah lagi menyinggung akan apa yang pernah terjadi di Bumi, karena ia kecewa dengan semua makhluk yang pernah dia ciptakan di Bumi. Gran Kain juga setuju dengan keputusan istrinya, untuk tidak pernah lagi menampakkan diri di Bumi. Kejadian itu menjadi awal berakhirnya era dewa-dewa di Bumi.
Chapter 7: Return to the Campfire
Kembali pada penyair, para pengelana yang mendengar cerita tersebut sempat terpikat, namum juga terkadang ragu, karena apa yang disampaikan pengelana tersebut berbeda dengan apa yang selama mereka ketahui mengenai sejarah dunia. Meskipun ragu, namum para pengelana tidak ada yang menyanggah sang penyair.
Penyair itu tahu akan keraguan mereka yang mendengar ceritanya, dia menegaskan bahwa sejarah dunia yang dikenal manusia saat itu diberitakan oleh para priest, dan mereka sama sekali tidak berhubungan dengan dewa-dewa. Sejarah dunia, dan sejarah manusia yang sampai saat ini dipercaya oleh penduduk dunia Lineage II, dimulai setelah keputusan para dewa menjauh dari Bumi yang mereka ciptakan.

Chapter 8: The Aftermath
Dunia menjadi penuh dengan kekacauan setelah menghilangnya para giant. Membiasakan diri dengan peran yang biasa dilakukan para giant, elv, dark elv, dwarve, dan human menghadapi kenyataan yang keras hanya untuk mempertahankan hidup mereka. Di atas perubahan yang menakutkan tersebut, dunia dimana mereka hidup masih terluka parah akibat hantaman Hammer of Despair. Banyak yang tewas akibat kekacauan yang ditimbulkan karena kemarahan Einhasad, dan lebih banyak lagi akibat kekacauan pasca menghilangnya para giant. Semua ras di Bumi terus memohon pada dewa untuk keselamatan, namum ternyata para dewa sama sekali tidak memberikan jawaban.
Pertama, untuk menguasai keadaan, para elv sangat dibutuhkan, karena mereka yang bertanggung jawab untuk masalah politik selama era pemerintahan para giant. Para elv sukses menyatukan semua ras dan mencoba melanjutkan perannya untuk memimpin semua ras. Namum seiring waktu berjalan, diketahui kalau elv tidak memiliki kemampuan memerintah yang sama seperti giant. Dan ras pertama yang mencoba melawan pemerintahan elv adalah orc. Para orc merasa bahwa bangsa elv terlalu lemah untuk memerintah orc yang lebih kuat dari mereka.
Kekuatan militer orc tiada tandingannya, dan karena terbiasa hidup damai, para elv bukan tandingan pasukan orc. Dengan cepat sebagian besar Bumi dikuasai orc, dan para elv terus terdesak sampai ujung benua. Di sana para elv mencoba meminta bantuan dwarve, yang memiliki senjata superior dan tentu bisa menandingi orc. Namum para dwarve dengan tegas menolak, karena di mata mereka saat ini dunia menjadi milik ras terkuat, dan tidak ada alasan bagi dwarve bergabung dengan ras yang lebih lemah.
Demikian juga ketika elv memutuskan meminta bantuan ras arteia, para pengendara angin tersebut juga tetap dengan pendiriannya, tidak mau ikut campur dalam urusan politik perang di Bumi. Para elv putus asa karena tidak ada ras yang mau membantunya.

Chapter 9: A New Alliance
Dikecewakan oleh dwarve yang pragmatis dan arteia yang selalu bersikap netral, para elv makin kebingungan karena tidak mendapat dukungan untuk berperang melawan orc. Ditengah ratapan mereka menunggu nasib dihancurkan oleh orc, para elv dikejutkan dengan munculnya seorang asing di tengah mereka. Orang asing itu kemudian berlutut dihadapan raja Elv, yang kemudian berusaha memperhatikan penampilan orang asing tersebut, dan diketahui bahwa dia adalah perwakilan ras Human. Kemudian diketahui dari mahkota yang terbuat dari cabang pohon yang dikenakannya, orang asing tersebut tidak lain pemimpin para Human.
Setelah berbicara dengan raja Elv, raja Human menawarkan bantuan pada para Elv dalam menghadapi Orc. Mereka sadar bahwa Human terlalu lemah, bahkan gigi atau kuku Human sama sekali tidak bisa melukai kulit keras Orc, namum raja Human menawarkan kesetiaan dan rela berkorban bagi Elv seandainya mereka diterima menjadi sekutu. Raja Elv pun menerima tawaran dari Human.
Akan tetapi tawaran Human tidak cuma-cuma. Raja Human ternyata mengajukan satu syarat. Untuk bisa optimal membantu Elv selama berperang melawan Orc, mereka meminta agar diajari seni menggunakan magic.
Apa yang dilakukan raja Human mengejutkan semua Elv, dan mereka semua menolak permintaan Human yang ingin diajari magic. Namum ternyata raja Elv, Veora, tidak keberatan dengan permintaan Human. Dia merasa itu bukan ancaman sama sekali, dan menghormati permintaan Human. Human terlalu lemah, dan banyak yang sangsi mereka bisa mengalahkan Orc tanpa bantuan. Dan dengan kecerdasan Human yang tidak lebih dari elv, Human sama sekali bukan ancaman meskipun bisa menggunakan magic. Mempertimbangkan hal itu, Veora menyetujui permintaan Human. Sebuah keputusan yang nanti dibayar dengan hidupnya sendiri.
Diluar dugaan Human dengan cepat menguasai magic. Tubuh Human, meskipun tidak sekuat Orc, tetap memiliki daya tahan tinggi setelah melalui banyak pekerjaan berat yang selama ini dibebankan pada mereka. Dengan cepat beradaptasi dan mudah menggunakan senjata selain itu, jumlah Human paling banyak diantara ras lainnya. Dalam waktu singkat, pasukan Human menjadi kekuatan yang hebat.

Chapter 10: An Ally Turns Foe
Persekutuan Human-Elf lambat laun mampu menghadapi setiap serangan Orc. Seiring dengan keadaan kekuatan politik yang kembali beralih karena munculnya persekutuan tersebut, ras dwarve pun memalingkan diri dari Orc dan memihak Human. Mereka memberikan banyak cadangan perang kepada Human. Dengan armor dan senjata dari dwarve yang terkenal kuat dan tajam,bahkan Human mampu mengalahkan pasukan Orc tanpa bantuan pasukan Elf.
Elf menjadi gelisah, meskipun gabungan kekuatan mereka terus membesar, namum mereka jelas merasakan bahwa Human menjadi kuat dan lebih kuat lagi, bahkan mereka sendiri tidak bisa mengendalikannya. Namum ternyata elf tidak begitu menganggap penting rasa gelisah mereka, karena sampai saat itu elf tetap menganggap human sebagai ras paling rendah, dan tidak mungkin merubah keadaan mereka. Makin mendekati kemenangan melawan orc elv tidak punya waktu untuk terus merasa kuatir pada Human. Human terus mempelajari magic, bahkan sampai ke tingkat tinggi, dan akhirnya berhasil memenangkan peperangan tersebut. Para orc kemudian dipaksa untuk menandatangani persetujuan damai dan harus menarik mundur pasukannya sampai ke bagian Utara Elmore.
Setelah kemenangan tersebut, ternyata apa yang dikatakan raja Orc benar, kini elv menghadapi musuh baru, 'monster' yang mereka ciptakan, yaitu human. Namum setelah peperangan panjang tersebut, para elv terlalu lelah dan lemah untuk bertarung. Kontras dengan itu, human dengan kekuatan magic baru mereka, justru makin menguat. Akibatnya, human mengangkat senjata dan melawan elv.
Terlambat, akhirnya peperangan human vs elf terjadi. Namum elv terlalu lemah untuk melawan kekuatan human. Pasukan elv terus terdorong sampai mereka dipaksa melarikan diri ke Elven Wood. Elv merasa beruntung bisa masuk ke dalam hutan, karena magic mereka menjadi lebih kuat di sana.
Kemenangan tetap jatuh ke tangan human. Dalam perang selama tiga bulan tersebut, meskipun elv memiliki kebanggaan akan kekuatan magic mereka, atau bahkan kekuatan magic Elven Wood, tidak ada yang bisa menandingi pasukan human yang terus menyerang tanpa henti dan tiada habisnya.
Para elv mengalami kekalahan total dan melarikan diri ke dalam hutan. Selama pelariannya, mereka masih sempat mengeluarkan barrier pelindung di sekitar hutan untuk mencegah siapa pun masuk ke wilayah mereka. Setelah kemenangan itu, akhirnya human menjadi penguasa seluruh daratan Bumi.

Chapter 11: Return to the Campfire II
Kembali pada penyair, dia mengengadahkan kepalanya dan melihat ke langit, menandakan bahwa dia telah menyelesaikan dongeng yang sama sekali asing di telinga para pengelana.
Cerita sang penyair benar-benar berbeda dari dongeng dunia yang mereka kenal, meskipun terasa sangat familiar. Bahkan karena cerita itu begitu menyentuh, sampai salah satu elf cantik yang menjadi anggota rombongan pengelana tersebut duduk terdiam, sambil berlinang air mata merasa terharu mendengar bagaimana di masa lalu, saudara-saudaranya harus menanggung derita seperti yang dikatakan sang penyair.
Malam semakin larut mengiringi dongeng penyair, dan kini yang tersisa hanya kesunyian alam. Rintihan hewan liar pun tidak terdengar. Atmosfer makin mendukung, angin berhenti bertiup, suara desir daun yang sebelumnya menyayat telinga juga berhenti. Bahkan suara aliran air di sungai di sebelah perkemahan para pengelana juga tidak terdengar lagi. Semuanya membisu. Hanya desahan nafas dan gemercik kayu terbakar di tengah perkemahan yang menguasai malam. Seakan-akan semua bagian alam di sekeliling kemah para pengelana tersebut menghentikan nafasnya, dan mendekat ke perkemahan untuk lebih jelas mendengar cerita sang penyair.
Sepertinya tahu kalau penyair masih memiliki dongenh lainnya, para pengelana makin merapatkan tubuhnya ke orang asing berkerudung tersebut. Dan benar, setelah beberapa kali terbatuk untuk mengusir kekeringan di tenggorokannya, sang penyair melanjutkan ceritanya.
Jadi, sungguh ironis bahwa makhluk paling rendah seperti manusia, mampu bangkit dan memperoleh kekuasaan mutlak atas seluruh penjuru daratan. Namum itu adalah hasil dari kemauan manusia, bahkan para dewa sendiri pun tidak bisa membayangkan manusia bisa menguasai bumi, begitu kata sang penyair, ketika dia memulai ceritanya.
Dia pun melanjutkan dengan kisah kerajaan manusia paling hebat di muka bumi, dan itu adalah cerita mengenai manusia yang memilih untuk melangkah pada jalan sama seperti para giant.

Chapter 12: History Rewritten
Selama peperangan panjang melawan orc dan elv, human mulai membentuk kerajaan-kerajaan baru di tengah mereka, meskipun masih terlihat primitif. Kelompok pusat dari para human terdiri dari clan Athena dan human yang ahli dalam menggunakan magic. Mereka melindungi anggotanya dnegan kekuatan, menjaga peraturan dengan ancaman, serta terkadang menjadi terlibat dalam peperangan, baik berskala kecil atau besar.
Peraturan dengan cepat diputuskan ketika pemimpin Athena, Shuniman, menyatukan daerah yang saat ini dikenal sebagai Aden dan Elmore. Dia menyebut kerajaannya dengan Elmoreden, dan mengangkat dirinya sebagai kaisar. Menegaskan bahwa dia menjadi penguasa tertinggi, Shuniman mengenakan mahkota dari cabang pohon, sama seperti yang dikenakan nenek moyangnya, raja human yang saat itu berhasil membujuk raja elf untuk mengajari mereka magic. Bahkan Shuniman juga dianggap memiliki kedudukan yang sama dengan dewa-dewa dalam pandangan pengikutnya.
Emperor Shuniman kuatir akan batasan hidup yang dimiliki manusia. Sudah menjadi fakta, bahwa Gran Kain, dewa kematian dan kehancuran yang menjadi pencipta mereka, dan hanya memberi human status dan kemampuan yang jauh lebih inferior dibanding ras lain. Ditambah lagi, adanya cerita bahwa mereka diciptakan dari sisa-sisa ras lain, makin menambah malu penguasa baru bumi tersebut. Untuk kerajaan baru tersebut, mereka membutuhkan dongeng baru; sebuah sejarah baru yang menunjukkan bahwa mereka termasuk salah satu ras yang terhormat, yang suatu saat nanti akan terus dikenang.
Pada akhirnya, setelah melalui gerakan pembaharuan religius besar-besaran, Shuniman berhasil membangun kepercayaan baru yang mana menyebutkan bahwa Einhasad adalah dewi para human, bukan Gran Kain. Legenda dan sejarah telah berubah, dan mereka yang mempelajari black magic, serta para pengikut Gran Kain banyak yang ditawan dan disiksa.
Pembaharuan religius tersebut terus berlanjut sampai terjadi beberapa kali peralihan generasi, dan akhirnya manusia percaya bahwa memang benar Einhasad-lah, dewi yang baik, dewa yang menciptakan mereka, dan Gran Kain menjadi cukup dipercaya sebagai dewa yang jahat. Ketika mengetahui hal itu, Gran Kain hanya tertawa saja dan menerima penghinaan para human. Dia hanya berkata, bahwa manusia tidak akan semudah itu berkuasa atas seluruh daratan bumi, atau bahkan menguasai langit.
Chapter 13: Elmoreden and Perios
Ketika Emperor Shuniman dan kerajaannya, Elmoreden terus tumbuh dan makmur, daerah Gracia yang berada di seberang lautan masih dilanda kekacauan. Penampilan geografis Gracia yang bervariasi dan cukup berbahaya, didukung dengan banyak kelompok manusia yang bertarung untuk meraih kendali tunggal, mengakibatkan tidak ada satupun kekuatan yang mampu menyatukannya menjadi satu pemerintahan. Karena itulah Gracia kebanyakan kelompok tersebut hanya menguasai bagian kecil daratan saja, mengklaim menjadi miliknya, sambil terus berperang melawan kelompok lain untuk mengejar dominasi seluruh Gracia.
Hari dimana pasukan kuat Elmoreden menginjakkan kakinya di Gracia. Mereka datang melalui laut di bagian barat. Tidak ada pilihan bagi seluruh penghuni Gracia selain menyatukan kekuatan dan merapatkan pertahanan dalam menghadapi Elmoreden. Banyak diantara para penguasa daratan Gracia dan para bangsawan yang tewas terbunuh dalam penyerangan tersebut. Para bangsawan yang selamat, merasa terus terdesak, justru bertambah kuat. Pada akhirnya, invasi Elmoreden berhasil dipukul mundur. Para bangsawan tersebut kemudian mulai membentuk dasar untuk membentuk kerajaan dengan mempersatukan seluruh kelompok kecil di Gracia. Kerajaan tersebut kemudian disebut dengan Perios.
Sesudah itu, Perios dan Elmoreden mulai terkunci dengan perebutan dominasi, dan masing-masing saling mempertahankan wilayah kekuasaannya. Elmoreden, yang pertama kali mendirikan kerajaan dan didukung kekuatan militer besar, lebih superior dibanding Perios. Namum Perios sendiri memiliki keuntungan. Pertama, lautan yang memisahkan kedua kerajaan tersebut menghambat langkah Elmoreden untuk menyerang. Selain itu, juga lebih penting, penduduk Perios memiliki barang peninggalan para giant yang bisa mereka gunakan sebagai senjata.
Meskipun berbekal kekuatan yang berlimpah, namum pada akhirnya kekuatan militer Elmoreden tidak mampu menguasai Perios.

Chapter 14: Baleth and the Ivory Tower
Kingdom of Elmoreden juga terkenal dengan adanya Ivory Tower, sebuah menara yang menjadi pusat lembaga penelitian magic. Para mage yang dipekerjakan di dalam Ivory Tower bekerja keras untuk menemukan kembali, mempelajari, dan mengembangkan magic yang telah eksis sejak era kuno para giant. Kekuatan magic para giant terkenal kuat dan pada suatu saat pengaruh mereka dalam kerajaan tersebut bisa disetarakan dengan kaisar Elmoreden.
Diantara banyak mage yang hidup di Ivory Tower adalah Baleth, mage terkuat dan juga dianggap sebagai mage jenius yang pernah hidup di muka bumi. Dia menjadi terobsesi akan magic yang dulu dikuasai para giant, dan berhasil mendapatkan hampir semua kekuatan para giant. Akan tetapi kekuatan para giant merupakan kekuatan kutukan yang tidak cocok dipelajari human. Namum Baleth berhasil menguasainya, dan bibit ambisi mulai muncul, dia haus akan kekuasaan. Merasa bahwa kehadiran Baleth bisa membahayakan seluruh kerajaan, prajurit dan mage dari Ivory Tower menggabungkan seluruh kekuatan untuk mengusir Baleth. Namum Baleth memiliki kekuatan yang sangat besar dan ahli dalam dark art magic.
Akhirnya para mage Ivory Tower menggunakan black magic terlarang, yang berhasil melampaui kekuatan Baleth, dan akhirnya bisa mengunci penyihir tersebut di dalam dungeon di bawah menara. Walaupun begitu, meskipun para knight dan mage menjaga segel dimana Baleth dikurung, Baleth berhasil menghancurkan segel yang mengurungnya dan melarikan diri. Dia kemudian pergi ke Hellbound Island untuk memulihkan kekuatannya dan melanjutkan ambisinya untuk menguasai seluruh daratan.
Meskipun Baleth telah pergi, namum efek black magic yang digunakan untuk menyegel Baleth menimbulkan efek negatif lainnya. Bagian selatan dari daerah Elmoreden yang saat ini dikenal dengan Gludio, menjadi daerah tandus karena black magic tersebut, dan banyak human yang terbunuh sia-sia ketika black magic dikeluarkan. Pihak kerajaan melemparkan kesalahan pada Baleth, dan menyebarkan isu bahwa Baleth itu jahat.

Chapter 15: Elven Discord
Pasca insiden black magic yang melibatkan Baleth tersebut, sebuah perubahan drastis terjadi di sekitar Elf wood. Setelah kehilangan kekuasaan benua pada human, elf lambat laun kehilangan rasa percaya diri mereka. Memilih untuk melupakan ambisi untuk menguasai seluruh daratan, dan cukup menjadi bagian dari kehidupan damai yang saat ini mereka jalani di dalam hutan.
Saat itu terdapat satu kelompok elf yang disebut Brown Elf, yang merasa tidak puas dengan keputusan elf untuk hidup mengasingkan diri. Dikuasai ambisi yang kuat, mereka terus menuntut agar peperangan dengan manusia terus dilanjutkan meskipun jika itu mengharuskan mereka untuk menggunakan black magic yang terlarang. Akan tetapi permintaan para Brown Elf tersebut ditentang oleh elf lainnya.
Pada waktu itu, seorang magician human muncul di tengah-tengah Brown Elf dan mendekati pemimpin mereka. Human itu menawarkan kekuatan pada King of the Brown Elf. Dia juga mengatakan bahwa Tree Elf dan kelompok elf lainnya takut jika Brown Elf mendapatkan kekuatan yang besar, kuatir jika Brown Elf justru akan menyerang elf lain, atau malah mendatangkan gangguan yang lebih besar dengan memancing datangnya human. Pikiran takutlah yang menyebabkan para elf menjadi lemah. Begitu kata human tersebut.
Pemimpin Brown Elf menanggapi perkataan human itu, dan akhirnya diketahui human tersebut bernama Dasparion. Dia menyebut dirinya sebagai human biasa, namum memiliki kekuatan yang diinginkan para Brown Elf. Dia berjanji membantu Brown Elf mencapai ambisinya, dan sebagai gantinya, Brown Elf harus memberikan apa yang diinginkan Dasparion.
Apa yang diinginkan Dasparion adalah kemampuan elf untuk hidup panjang, atau rahasia untuk hidup abadi. Tergoda dengan kekuatan black magic yang dimiliki Dasparion, Brown Elf menerima tawaran tersebut. Para Brown Elf mendapatkan pengetahuan mengenai black magic dari Dasparion. dan sebagai ganti dia mendapatkan rahasia hidup abadi dan langsung meninggalkan hutan dengan puas.
Mengetahui kejadian tersebut, para elf langsung mengusir Brown Elf, yang memutuskan untuk meninggalkan Einhasad dan menjadi pengikut Gran Kain (dengan belajar black magic). Pertarungan tak terhindarkan antara semua elf. Brown Elf, yang bertindak sesuai rencana Dasparion, mencoba menggunakan magic mematikan untuk memusnahkan Tree Elf. Namum Tree Elf, dengan nafas terakhir mereka, memberikan kutukan pada Brown Elven dan mereka akhirnya menjadi ras kegelapan. Pada akhirnya, Brown Elf saat ini dikenal sebagai Dark Elf.

Chapter 16: End of a Golden Age
Selama pemerintahan Emperor Baium, menjadi era keemasan Elmoreden berlangsung sampai ribuan tahun. Dengan karisma yang hebat dan kemampuan kepemimpinan yang tinggi, Baium berhasil membentuk pasukan terkuat dalam sejarah kerajaan Elmoreden. Pasukan tersebut terdiri dari kumpulan orc, yang dianggap sangat berpengaruh di bagian utara Elmore, yaitu black wood, yang nantinya lebih dikenal dengan Orc Kingdom. Selain itu, pasukan Baium juga terus-menerus menyerang kerajaan Perios , dan akhirnya berhasil menguasai bagian selatan Gracia.
Merasa jemu terus melakukan penyerangan, Baium yang mulai kehilangan ambisi untuk menguasai daerah lainnya, menggunakan pasukan kerajaannya untuk mulai membangun menara besar yang tinggi menjulang sampai ke awan.
Baium memang merasa bahwa namanya begitu ditakuti di seluruh penjuru benua, ribuan nyawa bisa selamat atau justru terbunuh hanya dengan gerakan tangannya, kekuatannya adalah mutlak. Namum dia juga sadar bahwa kekuatan mutlak yang dimiliki tidak akan bertahan selamanya, hanya beberapa dekade saja. Karena itulah dia mulai berpikir untuk mendapatkan hidup abadi dari dewa dan memerintah kerajaan selamanya!
Menara yang dibangun Baium membutuhkan waktu pengerjaannya sampai 30 tahun. Dia ingin menggunakan menara tersebut untuk mencapai tempat kediaman para dewa dan mendapatkan rahasia hidup abadi. Ketika dia mendaki menara tersebut, para dewa memberi respon positif, namum juga termasuk hukuman bagi Baium.
Dewa yang menganggap Baium tidak pernah belajar dari musibah yang dialami para giant, memang memberi Baium kemampuan untuk hidup abadi, namum dewa juga mengunci Baium di puncak menara tersebut, sehingga dia akan terus terperangkap di sana, karena hidup abadi yang diberikan dewa.
Setelah sang kaisar yang secara misterius menghilang, kompetisi sengit tejadi diantara anggota keluarga kerajaan, dan mereka semua berusaha menguasai tahta yang ditinggalkan Baium. Banyak bangsawan yang ikut ambil bagian dan berusaha mengklaim tahta tersebut, dan itu membuat seluruh bagian kerajaan Elmoreden terperangkap dalam sebuah konflik dalam negeri yang berkepanjangan.
Biaya dan semua keperluan tenaga kerja yang digunakan selama pembangunan menara juga mulai membuat keuangan kerajaan melemah. Ditambah dengan konflik perebutan kursi tahta yang kosong makin memparah keadaan kerajaan. Kejayaan kerajaan Elmoreden, yang sebelum dianggap paling kuat di seluruh daratan selama ribuan tahun, lambat-laun mulai runtuh. Hanya dalam waktu tak kurang dari 20 tahun, kerajaan tersebut sudah masuk keadaan yang sangat kacau.

Chapter 17: Return to the Campfire III
Cerita seharga makanan dan kehangatan api unggun tersebut mulai mengarah ke keadaan yang tidak menyenangkan. Para pengelana, meskipun sama sekali tidak mengenal siapa penyair ini, apakah yang diceritakannya itu kenyataan, dan kenapa dia sengaja menceritakan sejarah tersebut pada mereka. Namum layaknya tawanan dari sang penyair, mereka tidak bisa menjauh atau mengalihkan pandangannya dari penyair, seakan-akan sebuah kekuatan tak terlihat memaksa mereka untuk terus duduk mendengar cerita berlanjut.
Penyair itu sejenak menghentikan ceritanya, mengumpulkan ranting di sekitar kakinya dan melemparkannya ke dalam nyala api yang mulai memudar. Lidah api yang hampir pudar tersebut langsung tersulut, layaknya mendapatkan kekuatan baru untuk menghangatkan malam. Tanpa memperhatikan pengelana yang masih tetap duduk terdiam, sang penyair mulai melanjutkan ceritanya.
Dia berkata, bahwa ceritanya hampir usai, dan apa yang akan dia ceritakan selanjutnya merupakan cerita yang pasti akan familiar bagi para pengelana, mengenai perebutan kekuatan yang terjadi diantara human, yang terus berlanjut sampai saat ini, Itu adalah cerita mengenai bumi setelah kejatuhan kerajaan Elmoreden.

Chapter 18: Battle for the Continent
Dengan runtuhnya Elmoreden, itu juga membuat kerajaan Perios melemah, karena tidak ada yang bisa menghentikan wabah penyakit yang menyerang daerah Gracia sampai ke selatan, atau hawa dingin yang menyapu dari utara. Seperti Elmoreden, Perios juga ikut musnah, dan hanya menyisakan sejarah. Setelah kejatuhan 2 kerajaan besar tersebut, hampir di seluruh daratan terjadi kekacauan, dan era kegelapan tersebut juga menjadi kenangan akibat dari Great Plague, wabah penyakit yang menghancurkan Perios. Selanjutnya para bangsawan human saling bertarung untuk mendapatkan supremasi dan bahkan beberapa dari mereka menukar tanah kekuasaan human pada ras lain untuk mendapatkan dukungan kekuatan militer. Para orc melihat itu sebagai sebuah kesempatan untuk mendapatkan kembali kedudukan mereka. Mereka mulai mengatur pasukan, dan kemudian langsung berperang untuk menguasai benua human dan seluruh daratan. Pasukan mereka cukup kuat, sehingga dengan cepat menguasai bagian utara Elmore, namum ada persaingan antara noble orc dan lowly orc juga membuat kekuatan mereka melemah.
Di tengah-tengah konflik antara human dan orc tersebut, para elf tidak bisa melakukan apa-apa, kecuali terus bertarung untuk mempertahankan diri dari ancaman Dark Elf. Sedangkan para dwarf sendiri juga tidak bisa dibandingkan dengan kekuatan orc, yang dengan mudah membuat mereka tidak berdaya.
Selama kekacauan di bumi berlangsung, sebuah golongan human yang cukup dominan muncul, dan mereka dikenal sebagai kerajaan Elmore. Mereka mengakui diri sebagai penerus kaisar Elmoreden, entah itu benar atau hanya cerita yang dibuat-buat, namum kebanyakan human menerimanya, karena mereka dianggap memiliki kekuatan selain hanya pengakuan sebagai penerus Elmoreden.
Pasukan Elmore beberapa kali melakukan pertarungan dengan pasukan orc. Perang tersebut berlangsung sampai beberapa tahun, dan memakan banyak korban pada kedua belah pihak. Baik human atau orc sebenarnya seimbang, meskipun pasukan human lebih besar dibandingkan orc, namum kekuatan besar yang dimiliki pasukan orc membuat ketimpangan jumlah pasukan itu menyeimbangkan keduanya. Pada akhirnya, meskipun kuat, para orc harus rela menerima kekalahan, dan mereka terdesak sampai ke tanah kelahiran mereka sambil menyusun skenario pembalasan dendam. Sedangkan dwarf, yang tersisa hanya sedikit, selama perang mereka terbuang dari benua human dan akhirnya mengasingkan diri di kediaman Spine Mountain.
Dengan sisa pasukannya, pasukan Elmore berhasil mendapat kendali di semua bagian utara benua, dan mereka melanjutkan perjalanan ke bagian selatan untuk menyatukan seluruh bagian benua di bawah bendera Elmore. Namum ternyata usaha penyatuan itu tidak berjalan mudah. Oren, kerajaan human terkuat yang berkuasa di daerah selatan, berusaha menahan laju pasukan Elmore dengan para ahli magic dan prajurit mereka yang kuat, dan Elmore pun tidak mampu menandingi pasukan dari Oren tersebut.
Oren yang ternyata membawahi beberapa kerajaan di selatan mulai merapatkan pertahanannya, dan mereka bergabung membentuk kerajaan baru. Kerajaan baru ini berusaha memelihara keseimbangan diantara kerajaan lain yang tergabung di dalamnya, sehingga mereka bisa cepat berkembang, kuat, dan makmur.

Chapter 19: The Rise of Two Kingdom
Banyak peperangan terjadi sampai beberapa generasi, dan di tengah kekacauan tersebut, Gracia menjadi yang pertama mengangkat filsafat persatuan. Seorang pria bernama Paris, dengan keberanian dan kekuatannya memberikan kebanggaan pada para pengikutnya, memenangkan banyak peperangan dan menuntut daratan yang ia menangkan sebagai Beheim, daratan baru yang menjadi areal kekuasaan Paris.
Paris mencapai kesuksesan besar ketika dia dan pasukannya menghadapi para petarung highlander dari Quaser. Dalam sebuah pertarungan melawan Tor, petarung terkuat Quaser, Paris berhasil menusukkan pedangnya sampai membuat Tor terluka parah. Sebelumnya Tor tidak pernah kalah bertarung, dan menurut legenda siapa pun yang berhasil melukai Tor, dia bukanlah manusia.
Berdiri di sebelah musuhnya yang tidak berdaya, Paris memandang ke arah medan peperangan dan meneriakkan apa yang menjadi keinginannya selama ini, yaitu menyatukan semua pejuang dari Utara, agar mereka bisa menghadapi semua pasukan lain yang ingin menantang.
Dengan demikian, Paris menjadi pemimpin White Hwak Knights, para Wind Knights, serta yang baru bergabung, para highlander Quaser, untuk menyatukan seluruh Gracia dan memperoleh banyak kemenangan. Dengan cepat daerah kekuasaan Beheim meluas, menjadi 5 kali lebih besar dari sebelumnya (termasuk daerah Gracia), sedangkan Paris pun memutuskan untuk naik tahta dan menjadi penguasa.
Sementara itu, daratan selatan, tepatnya Aden juga tidak kalah ramai dan terus mengikuti kabar berita pergolakan yang terjadi di Gracia dan Elmore. Seorang pemimpin kharismatik bernama Raoul muncul, dan dia memimpin kampanye sendiri untuk menghimpun kekuatan di bawah benderanya. Sebagai ahli pidato yang handal, Raoul tidak akan melunakkan siapa pun yang menentangnya dengan kekerasan senjata, namum lebih memilih menggunakan kata-kata.
Dia selalu memberitakan apa yang terjadi di perbatasan, dan musuh yang mungkin akan menyerang. Mulai dari kerajaan Elmore yang mengincar kekayaan alam dan daratan selatan. Dan jika Gracia juga memutuskan untuk meluaskan kekuasaannya, maka satu-satunya harapan adalah menyatukan kekuatan dalam satu kekuatan dan bersiap untuk perang.
Raoul terus menggunakan kalimat bujukan untuk menyatukan seluruh bangsa selatan. Namum karena penduduk Aden merasa bahwa ancaman Elmore tidak begitu besar seperti yang dikatakan Raoul, Elmore terlalu sibuk menangani pemberontakan orc daripada mengalihkan pandangan ke Aden.
Walaupun demikian, dengan gabungan pasukan yang tidak begitu besar dari pengikut setianya, Innadril, Raoul mendirikan kerajaan Aden. Tidak seperti Paris yang menyerukan persatuan, Raoul lebih memilih perang dan pertumpahan darah, sehingga dia dengan mudah meluaskan kekuasaan ke barat dan mendapatkan Giran dan Dion.
Baru ketika dia mencapai Oren, Raoul menemukan pihak pertama yang menentang rencananya. Oren mengakui bahwa merekalah yang menjadi pemimpin dari daratan selatan dan tidak mengakui adanya pemimpin lain selain dirinya. Pada akhirnya kedua kerajaan tersebut berperang, namum Aden dengan mudah menggapai kemenangan. Kerajaan terakhir di selatan, Gludio, melihat kekuatan pasukan Aden, memilih untuk menjadi sekutu Aden, dan itu menyelesaikan kampanye penyatuan seluruh daratan selatan oleh Aden. Setelah itu, Raoul dikenal sebagai Unification King.

Chapter 20: The Heirs to the Land
Tidak lama setelah penyatuan yang dilakukan Aden, Gracia mulai merapatkan barisannya ketika daerah terakhir yang menjadi kekuasannya , Hwuh, jatuh ke tangan Paris. Paris pun memindahkan ibukotanya ke Arpenino, dan mengatur struktur kerajaannya.
Aden membuktikan diri sebagai kerajaan baru yang kuat, dan terbukti mampu mempertahankan diri dari serangan Elmore. Akan tetapi, lembaran baru tercatat dalam sejarah Aden ketika sebuah tragedi menimpa Aden dengan kematian Raoul. Merasa sudah waktunya mereka menyerang, Elmore segera bergerak ke daerah utara Aden. Untungnya penerus Raoul, Trabis mengatasi para penyerbu, namum tak lama kemudian dia meninggal karena penyakit misterius. Penerus tahta Aden selanjutnya adalah seorang pemuda berusia 16 tahun bernama Amadeo.
Setelah mendengar berita siapa penerus tahta Aden, Paris meremehkan Amadeo yang dianggap masih hijau untuk memerintah kerajaan sebesar Aden. Namum anggapan Paris salah, apalagi meremehkan seorang bocah 16 tahun, karena Amadeo ternyata berhasil mempertahankan Aden dari setiap serangan Elmore.
Meskipun semua penasehatnya sudah memperingatkan Paris agar tidak terlalu gegabah dan menyerang Aden, namum Paris tidak memperhatikan nasehat tersebut dan terus menggerakkan pasukannya ke Aden. Paris melakukan serangan besar-besaran kepada Aden melalui laut, dan itu menjadi sumber malapetaka bagi Paris.
Asteir, raja Elmore, ternyata menggabungkan kekuatan dengan Aden, kerajaan yang juga menjadi musuh ayahnya di masa lalu. Paris tidak menyangka itu akan terjadi justru menghina Asteir, bahwa dia tidak tahu malu telah menjadi sekutu musuh ayahnya. Asteir sendiri hanya menanggapinya dengan enteng, bahwa musuhnya saat ini adalah Beheim dan Paris.
Peperangan yang berlangsung di daerah Giran tersebut menjadi titik tolak dari setiap peperangan yang telah dilakukan Paris. Prajurit Gracia kalah dan mereka ditarik mundur ke daerahnya sendiri. Kegagalan invasi Aden meninggalkan luka mendalam pada diri Paris, karena kebanggannya sebagai pemimpin yang tidak pernah kalah harus diinjak oleh seorang bocah berusia 16 tahun. Pada akhirnya dia sakit parah dan meninggal tak lama kemudian.
Penerus Gracia adalah seorang pria bernama Carnaria, yang sepertinya banyak yang merasa tidak cocok jika Carnaria yang menjadi penguasa. Dari pihak oposisi, Cucarus menentang Carnaria, dan mengklaim bahwa tahta itu seharusnya menjadi miliknya. Didukung oleh penasehat kepercayaan Paris, Dillios. Cucarus dengan cepat mendapat kepercayaan penduduk Gracia. Pertentangan tersebut menghasilkan perpecahan di tubuh Gracia, dan kerajaan dipecah menjadi 2 bagian, Utara dan Selatan. Keduanya bermusuhan dan terus bertikai.
Perpecahan Gracia tersebut merupaka berita terbaik yang diterima Amadeo, dan dia memanfaatkan perpecahan Gracia untuk memperkuat Aden. Berkat upayanya, Aden, Elmore, dan Gracia akhirnya memasuki masa damai, dengan menandatangani perjanjian damai sebagai saksi buta.

Epilogue
Ketika sang penyair menyelesaikan ceritanya, terlihat di horizon sinar matahari mulai mengintip di balik langit malam. Malam yang harusnya panjang, namum diiringi dongeng dunia dari sang penyair terasa cepat berakhir. Tidak ada yang tersisa dari perapian kecuali nyala kecil yang segera memudar, dan abu yang menjadi sisanya.
Penyair menyuarakan pesan terakhir, dia berkata, memang cerita dunia yang dia ketahui berakhir sampai pada masa damai Aden, Elmore, dan Gracia, namum seiring waktu berjalan, tidak ada yang tahu apakah cerita tersebut akan berlanjut. Tidak ada yang tahu, apakah semua pengelana yang saat itu mendengar cerita sang penyair, namanya akan tercatat dalam buku kehidupan dan mengubah sejarah, sehingga suatu saat nanti akan diceritakan kepada pengelana-pengelana lainnya.
Seiring mentari pagi menyapa, para pengelana pun tersadar dari mimpinya. Mimpi seakan mereka masuk menjadi bagian cerita sang penyair. Salah satu diantaranya mencoba bertanya, siapa sebenarnya penyair tersebut, sampai mengetahui kenyataan sejarah, dan kenapa mau menceritakannya kepada mereka.
Pria berkerudung itu hanya terdiam, dan perlahan dia bangkit dari tempat duduknya, perlahan tapi pasti dia berdiri. Mengejutkan! Waktu duduk dia terlihat kecil, dan sekarang saat berdiri, tubuhnya menjulang tinggi, dia seorang giant! Tingginya mencapai 6 meter, bayangan tubuhnya menutupi semua pengelana. Perlahan tubuhnya mulai menghilang, dan seperti pasir saja, langsung tak terlihat begitu angin berhembus.

Chronicle 1
Chapter 1: Harbingers of War - The Battle for Giran

Karena upaya Kardinal Seresin's, benih kepercayaan tampaknya akhirnya berakar - jika hanya untuk sementara waktu. Perasaan tidak menyenangkan dari krisis yang mendekat itu dimiliki oleh semua ras. The infernos perang yang mengkonsumsi seluruh tanah dipicu di tempat yang tidak ada yang bisa diharapkan - tidak daerah perbatasan maupun daerah-daerah utara yang dingin di mana monster berkeliaran, namun jauh di dalam dunia manusia.
Sejarah adalah guru yang paling parah pelajaran keras kepala sering diulang. Manusia tampaknya perlu musuh seperti udara yang mereka hirup. Jika mereka tidak dapat menemukan lawan mungkin, mereka akan mulai mengganggu orang di sekitar mereka. Sejak aku belajar dari bencana di Giran Castle, kata-kata guru hanya saya ikuti saya, mengejek dengan rasa sesat tentang kebijaksanaan: Sejak manusia terbuat dari sampah para dewa, mereka secara alami kotor ...
Setelah duta besar Elven melewati gerbang istana yang indah Aden, Duke Lewin Waldner, yang telah mempertahankan kontrol Gludio, diusir dari wilayah itu. Bangsawan baru ini, tetapi sebuah petualang akar tidak diketahui. Dalam Dion, Duke Ashton terpaksa melepaskan tahtanya untuk pemberontak, melarikan diri ke Aden. Diblokir oleh tentara bayaran Mahum Ol, tentara Raja Amadeo's tidak dapat datang ke pertahanan Duke. Aturan pengepungan kejam - seorang pemimpin pemberontak yang menangkap benteng menjadi penguasa yang sah untuk seluruh wilayah. Raja hanya bisa mengkonfirmasi hasilnya. Manusia akan melakukannya dengan baik untuk mengambil pelajaran - bahkan pemberontakan di luar mencapai luar wilayah dapat menyebabkan kerajaan untuk segera runtuh. Takdir sudah melangkah menuju kekacauan - pertempuran penting yang terjadi di bagian terkaya kerajaan, menandai titik balik penting dalam acara berlangsung.
Banyak hal-hal yang mencurigakan menghadiri pertempuran untuk Giran Castle. Dengan raja tetangga begitu tiba-tiba diganti, bagaimana bisa Baron Carmon Esthus sia-sia mengeluarkan pasukannya dalam perjalanan untuk menaklukkan Antharas? Mana mereka yang selamat serangan itu setelah berkelana? Di mana Baron sendiri dan mengapa ia mempercayakan benteng untuk Lionna Blackbird, yang penting belum diketahui?
Mengapa orang-orang di medan perang riang bersenang-senang pada kenyataan bahwa hal-hal yang selalu seperti ini? Jawaban adalah sebagai jelas bagi Sieghardt, seorang tentara bayaran yang melakukan perjalanan dari Elmore untuk berperang di pengepungan, karena mereka adalah putri muda yang berjuang untuk mempertahankan benteng atas permintaan Baron. Untuk kedua dari mereka dan banyak lainnya sama, alasan tersebut pertanda of War. 

 
Chapter 2: Harbingers of War - Erica (1)
Danau Innadril perbatasan Giran dan Innadril. Sebuah gurun besar membentang utara ke Death Pass. Sebuah sungai air mata mengalir ke selatan untuk Innadril Danau. Pada sebuah bukit di atas pantai barat laut berdiri kastil dengan pemandangan danau di segala arah.
Hari itu musim panas ketika matahari menembus kulit seperti panah. Parit yang mengelilingi kastil bersinar terang, awan gunung namun gelap di utara meramalkan hujan lebat akan segera datang. Crows menggaok terdekat dan kedua pasukan bersiap-siap seperti pisau dalam pertempuran, menunggu saat terus mendekati konflik.
Graham tetapi seorang tua mengenakan pakaian mahal, mewakili penguasa benteng seperti pedagang mengunjungi istana. Setelah tiba di tenda, Sir Graham disesuaikan jubahnya dan mengeluhkan angin barat parah.
Sebaliknya, Erica Ken Weber rambutnya diikat bersama-sama untuk terbang dalam angin. keresahan nya sebelum pertempuran itu diperburuk oleh grumblings Sir Graham. flag Klan sekitar perkemahan itu menderu seperti api unggun sengit di angin. Ke samping, tentara bayaran menangani cache pasokan, menyebar panah.
"Berkat goodwill tuan dan investasi yang cukup, kita tidak akan menghadapi kekurangan bahan Kalau saja hal-hal lain adalah sebagai cukup ditangani oleh Anda tentara bayaran.. Atau mereka pejuang kelas dua."
Graham meniup hidung, mengarahkan pandangan-Nya yang tidak menyenangkan atas perkemahan. klan lain berjanji untuk pengepungan ini diam-diam dipersiapkan untuk pertempuran. Sekelompok tiga puluh Dark Elf dilengkapi dengan tipis, dipoles pedang dan baju besi mithril berbaris di bawah bendera hitam bantalan lambang serigala merah. Di garis depan, seorang wanita berambut perak Dark Elf memerintahkan kelompok.
"Anda tidak perlu khawatir Mereka adalah tentara bayaran dari Red Wolf Persaudaraan.. Dikatakan tidak lama yang lalu mereka kewalahan sekelompok ksatria griffon berdiri tinggi dalam pertempuran klan."
"Oh ... Itu luar biasa," tukas Graham dengan tatapan pantas.
"Hal ini juga mengatakan mereka tidak memiliki kebanggaan atau belas kasihan, tetapi reputasi yang jahat untuk menjadi jengkel dan meninggalkan orang-orang yang mempekerjakan mereka Belum lama ini,. Seseorang dari sebuah serikat komersial mencoba untuk menyewa mereka, tetapi menemukan lidahnya dipotong. Dia harus memiliki mengatakan sesuatu yang salah. "
Betina Dark Elven tatapannya diarahkan pada Erica seolah-olah melihat sekilas nya. Dengan gerakan yang disengaja, Erica menempatkan tangan kanan untuk payudara kiri, membungkuk dalam pengakuan. Sir Graham menoleh cepat.
"Cukup inspeksi - kita akan kembali ke Sieghardt Sir."
"Jika itu keinginan anda, Tuanku."
Sebelum dia bisa menyelesaikan jawaban, dia sudah melihat kembali Graham saat ia bergegas ke kamp tentara bayaran kepala itu. Erica tersenyum.
Dari berbagai serikat Dwarven, yang Anvil Hitam terkenal untuk meramu dan menggunakan alat mekanik sangat aneh. The Black Anvil dikabarkan telah berpartisipasi dalam tragedi besar yang terjadi di Wilayah Dion, ketika Inti Cruma Tower dibangkitkan.
"Baiklah, apapun yang anda inginkan tidak ada saya katakan tentang yang lain.."
Sieghardt mengangkat kedua tangannya dan tiga Kurcaci yang hadir mengangkat flat tangan mereka juga. Pada bagian belakang tangan mereka adalah tato hitam tertulis dalam bentuk sebuah landasan. Mereka bergerak kaki yang pendek mereka ketika mereka berbicara dan Sieghardt menggelengkan kepalanya dari waktu ke waktu sebagai Kurcaci menjelaskan sesuatu. Akhirnya, pemimpin Kurcaci berjabat tangan dengan Sieghardt dan Kurcaci berangkat seperti berisik. Erica terbatuk datar dan berbicara hati-hati dengan suara agak keras.
"Kami lebih cepat dari jadwal, namun Sir Graham merasa bahwa inspeksi selesai, umum."
Sieghardt tampak terkejut tapi Graham mengangguk kepalanya di penegasan.
"Saya telah melihat cukup bermartabat penampilan pasukan Sir Sieghardt saya berharap hasil pertempuran. Tapi. ..."
Graham berhenti dan memandang ke arah Erica. Erica mengangguk lembut. "Aku akan melangkah keluar sebentar."
"Tidak," kata Sieghardt, "Ini adalah baik-baik saja Dia adalah seorang hamba dipercaya.."
"Dalam hal itu ..." Graham membuka mulutnya untuk berbicara, tapi ragu-ragu lagi. "Bagaimana yang dapat Anda percaya Kurcaci?"
Senyum menyebar perlahan-lahan di muka Sieghardt.
"Saya tidak tergantung pada Kurcaci seperti ini sebelumnya, tetapi akan kejahatan tersebut tidak dapat menerima mereka, mengingat ketulusan mereka selalu menunjukkan saya."
Tampak puas, Graham pergi tanpa kata lain, meninggalkan Sieghardt dan Erica kepada diri mereka sendiri.
"Saya tidak keberatan akan luar, umum Tapi aku bersyukur kau bilang aku adalah seorang hamba yang dapat dipercaya.."
"Kita harus berbicara tentang segala macam hal selama pertempuran, tetapi lebih banyak masalah harus menjelaskan semuanya lagi nanti." Sieghardt lalu menambahkan, seolah-olah memikirkan sesuatu tiba-tiba, "Hal-hal yang baik di depan jadwal saya pikir Anda telah melakukan pekerjaan akuntansi yang menyeluruh untuk bahkan kentang terakhir dalam persediaan.."
Erica menyentuh rambutnya lembut untuk menunjukkan kesopanan.
Dia ingin bertanya tentang Kurcaci tetapi memutuskan untuk tidak melakukannya, sebagai Sieghardt akan mengatakan dia cukup lama. Dia selalu merancang strategi sendirian dan memberi instruksi kepada bawahan tentang hanya apa yang perlu dilakukan. Dia telah terkejut berkali-kali sebelumnya, tetapi akhir-akhir ini terbiasa dengan perintah yang tak terduga.
The Dark Elf wanita itu memimpin serigala merah sedang menunggu dua ketika mereka keluar dari kamp. Dia mendekati Sieghardt dan mengulurkan tangannya. Setelah menekan bibirnya lembut untuk kulit tangan sekaman bersarung nya, Sieghardt berbicara beberapa kata salam. Itu adalah dalam bahasa Elven Dark, dengan yang Erica tidak terbiasa. Wanita itu tersenyum wajar tapi tidak berbicara, kembali ke perkemahan di mana ras dikumpulkan. Dia tampak seperti Sieghardt.
Para tentara bayaran membela dikerahkan di dinding istana. Saat ia menutupi matanya dari sinar matahari dengan tangannya, Erica diperiksa dengan cermat. Dia bisa melihat banyak Peri yang ringan, physiques lembut dan kulit berwarna mutiara, yang perempuan Ruhn iri. Beberapa mistikus dalam jubah putih bersih juga berdiri di dekatnya, memegang staf mereka di tangan.
"Ada dua puluh atau lebih pemanah di atas kami Kita harus. Disiapkan untuk banyak korban ketika kita menyerang gerbang benteng."
"Tidak perlu khawatir, Erica," Graham berbicara dengan suara percaya diri. "Itulah sejauh mana pasukan mereka Anda bisa yakin mereka telah menangani lebih dari alat-alat pertanian sebelum busur mereka tidak. Bisa menyembunyikan kelemahan numerik mereka.."
Tanpa berbicara, Sieghardt tampak atas kekuatan tersusun di dinding istana dan membiarkan senyum untuk menyeberang wajahnya.
"Lionna ... Dia tidak buruk."
Erica pernah mendengar nama itu baru-baru ini. Ketika ia mendengar bahwa tanggung jawab untuk membela wilayah tersebut telah dipercayakan kepada seorang gadis tidak bahkan dua puluh tahun oleh penguasa Giran, dia tertawa tak percaya belaka.
Meskipun Lionna Blackbird telah memerintahkan pasukan berhasil dalam bentrokan lainnya, Sieghardt dan Erica telah mengalahkan saingan jauh lebih tangguh daripada dia. Namun, mereka terganggu oleh desas-desus bahwa Lionna menerima perlindungan ilahi dari Fire Dragon Valakas.
Erica memaksa semua rumor tersebut dari pikirannya. Mungkin ia tahu cerita-cerita terlalu baik. Apapun, umum-nya yang berdiri di depannya bisa membunuh lawan sambil tertawa. Dia tidak tahu apa yang sedang dipikirkannya, hanya bahwa ia akan menang. Dia akan mempercayakan perjuangan untuk dia dan perhatian terhadap diri sendiri dengan pekerjaan yang dia diberi biaya.
Tiba-tiba, para prajurit gelisah menjadi terkejut. Beberapa menunjuk ke arah dinding benteng dengan ekspresi tidak percaya. Dengan memekik bernada tinggi, dinding istana terbuka dan Elf muncul, memakai rantai Elven mail di atas kulit porselen nya. Berdiri di sepatu bot platinum dan memakai pedang panjang di pinggangnya, ia mengangkat tangan kosong kanannya dengan sikap damai.
"Tampaknya seolah-olah ia telah datang untuk menyerah."
Para Elf melintasi jembatan di atas parit dan menuju ke tempat di mana Sieghardt dan Erica berdiri, mendekati hati-hati dengan langkah lincah. Ia membungkuk sopan untuk Sieghardt, karena ia adalah pemimpin dari sisi menyerang. Sieghardt mengangguk, tetapi Elf berdiri lurus dan berbicara dengan suara elegan.
"Ini adalah pesan dari Lionna Blackbird, yang sebagai wakil dari tuan yang bertanggung jawab atas pertahanan Giran Castle."
The Elf menarik sebuah gulungan dari pinggang dan membuka gulungan dengan kedua tangan.
"Berani komandan dan prajurit. Aku berharap dari hati saya untuk ketertiban memuji Anda dan martabat. Sebagai pembela Giran Castle, aku menasihatkan kamu, silakan memasukkan senjata Anda pergi dan kembali ke tempat Anda datang. Pemilik benteng ini diputuskan panjang lalu dan tidak ada alasan untuk ini untuk mengubah Apa pun yang Anda inginkan, itu bukan sesuatu yang dapat memperoleh melalui kekuatan militer deklarasi ini juga peringatan:.. Jika Anda bersikeras serangan sembrono Anda, Anda pasti akan mengalami nasib yang kejam Aktif. nama Lionna Blackbird, komandan pertahanan Giran Castle Tidak ada lagi!. "
Wajah terdistorsi Graham kontras dengan tertawa menyegarkan di muka Sieghardt.
Para Elf yang telah selesai membaca keras tanpa ekspresi. Seperti semua suku-suku lain dari hutan yang Erica tahu, ini Elf memiliki wajah dengan yang satu tidak bisa menilai pikiran sedikit pun. Seakan menunggu jawaban Sieghardt, dia hanya berdiri di sana tanpa berkedip mata. Sieghardt disiapkan suaranya dan kemudian berteriak keras.
"Pergilah dan katakan bahwa wanita muda yang Anda anggap sebagai pemimpin Anda bahwa saya akan menimbulkan sedikit kesulitan jika dia berbaik hati akan menyerahkan benteng Itu saja!!"
Tertawa bisa terdengar di seluruh kamp menyerang pada menangis gemuruh Sieghardt's. Namun, Elf menjawab tanpa ragu-ragu atau bahkan sedikit agitasi.
"Aku akan menyampaikan bahwa Anda telah menolak permintaan Lady Lionna aku akan. Pergi."
Para Elf kembali cepat menuju gerbang benteng, menunjukkan kembali dipertahankan nya.
Erica datang ke sisi Sieghardt's.
"Jika Anda mencoba untuk membuat mereka marah, akan tidak lebih baik untuk memotong tenggorokannya sebelum mengirim dia kembali?"
"Apa marah? Ini semua hanya formalitas pertempuran pengepungan."
"Apakah itu begitu? Apakah ada prinsip yang harus diikuti bahkan dengan gadis Lionna?"
Sieghardt mengangguk.
"Ini adalah sebuah aturan Segala sesuatu harus berlangsung sesuai dengan kehendak benteng.. Mereka akan melindungi benteng. Kami akan menyerang. Kami menyampaikan niat kami dan memutuskan pada tanggal dan waktu. Mereka yang melanggar aturan tidak dapat dikenali oleh benteng. "
"Tapi tidak yang membuat hal-hal yang lebih menguntungkan untuk sisi membela?"
Erica ragu-ragu, tetapi Sieghardt tertawa sadar. Tidak peduli bagaimana dia memandang hasil yang mungkin pertempuran hari ini, dia tidak bisa melihat alasan bahwa mereka akan kalah. Erica mendesah dan mengulurkan bahunya.
Tiba-tiba, angin basah bertiup dari pegunungan utara.


Chapter 3: Harbingers of War - Lionna (1) 
Lionna melihat ke bawah dari puncak tembok pembatas dari Giran Castle, menonton kembali Vellion dari kamp penyerang.
Kesatria Elven segera tiba dan menyatakan secara resmi, "Pemimpin pasukan musuh menolak permintaan Lionna's."
Dia mendesah pendek di konfirmasi dari apa yang dia sudah tahu. wajah Vellion's tampak sedikit bingung dan Lionna bertanya-tanya apakah dia juga menerima beberapa kata menghina dari musuh. Dia memandang ke luar di perkemahan musuh tergeletak di luar benteng.
"Jadi, kita harus berjuang Terima kasih untuk usaha Anda, Vellion.."
Kesatria Elven sopan menundukkan kepala sebagai jawaban.
"Sebagaimana dibahas sebelumnya pagi ini, Vellion, saya ingin Anda untuk mengarahkan prajurit. Jika istirahat musuh melewati gerbang istana, anda harus mencegah mereka dari mencapai bagian dalam benteng Baron Esthus dipercayakan. Pertahanan benteng ini kepada saya dan saya akan seperti untuk mencegah musuh dari yang pernah mencapai batin terus. "
"Saya akan melakukan yang terbaik Semua lain adalah di tangan para dewa.."
"Semoga berkah dari bintang-bintang bersamamu selalu."
Para Elf menuruni tangga anggun dan menghilang dari pandangan. Lionna mendesah lagi, jauh lebih dalam dari sebelumnya.
Kurang dari setengah kekuatan defensif tetap tinggal di istana. Bahkan kardia de Hestui dan lain-lain pada siapa Lionna selalu bisa mengandalkan berada di luar benteng. Musuh-musuh tiba-tiba muncul ketika paling diharapkan. Mungkinkah mata-mata telah menyusup ke dalam dinding benteng? Apakah bahwa kasus tersebut, dia bisa mempercayai siapa pun?
Untuk beberapa saat, kecurigaannya berlari longgar dan segala macam keraguan mulai merembes dalam benaknya. Gadis ini, yang dilemparkan ke dalam peran sebagai penguasa kastil, mencoba untuk mengguncang pikiran menyiksanya.
Kemarahan dikelilingi seluruh tubuhnya seperti kabut menyelimuti danau. Buku-buku nya memutih saat ia memegang batu pagar tembok pembatas.
"Saya siap untuk membantu dalam benteng pertahanan, Lady Lionna."
Deklarasi dari belakangnya berasal dari Elf yang suaranya ia tidak mendengar untuk waktu yang lama. Berbalik, ia menyadari bahwa ia mengenakan gaun hijau upacara diizinkan hanya untuk pendeta tinggi dari Eva.
"Ah, Ellik Anda telah! Tiba!"
"Saya minta maaf, tapi kami sangat tertunda pada Dion."
"Jangan minta maaf Kau tahu ... situasi kita?."
Ellik mengangguk. "Saya bertemu Dubian pada saat kedatangan saya."
Kedua rekan berjalan perlahan-lahan melalui benteng.
"Seperti yang Anda ketahui, tata letak ini sangat mirip dengan Gludio Castle Pertempuran sengit dalam pengepungan yang terjadi. Berlangsung di pintu masuk ke kastil batin. Itu adalah link terlemah dalam rantai benteng pertahanan."
"Aku menyesal hilangnya Duke Waldner. Dia adalah seorang pria yang baik. Apakah ia masih hilang?"
Keheningan imam Elven mengungkapkan apa yang dia lebih suka tidak mengatakannya.
Suaranya menjadi agak parah. "Gerbang kastil tidak dapat dipertahankan." Lionna berusaha sangat keras untuk melawan tiba-tiba air mata mengalir di dalam dirinya. "Apakah ada yang bisa kita lakukan?"
"Ini akan baik untuk mendapatkan beberapa waktu di gerbang benteng dan tipis keluar barisan mereka dari perlindungan dinding istana kami Segera setelah istirahat musuh. Melalui, kita harus siap untuk menarik pasukan kita ke pintu benteng batin. "
"Itu pikiran saya juga. Kami benar-benar tidak punya pilihan lain."
Ellik mengangguk afirmasi nya.
Lionna kembali ke dinding benteng. Mencari di medan perang, tatapannya datang untuk beristirahat pada bendera dengan kepala domba emas dihiasi dengan latar belakang hitam. Dia membawa pikirannya seperti beban berat. "Itu adalah dimana pemimpin musuh menunggu."
"Saya rasa pikiran-pikiran juga dimiliki oleh mitra kami."
"Tindakan mereka adalah mereka tidak ada pemimpin biasa akan berani, atau penasihat umum akan merekomendasikan. Ellik, perang ini tidak masuk akal adalah kekuatan berbahaya yang membayang di depan mata kita Kita harus. Menemukan beberapa cara untuk menang."
Ellik dianggap Lionna sejenak - seorang gadis usia manusia yang bahkan tidak sepersepuluh sendiri.
"Saya mengikuti tagihan Anda, Lionna."
Dia tegas kembali ke jajaran tentara dan posisi tempur ditugaskan kepada pemanah dan mistik. Kemudian, karena ia memberikan instruksi strategis akhir untuk para prajurit kaki di pelataran dalam benteng, Ellik membawa Elf wanita untuk bertemu dengannya. Selama pengantar, Lionna melihat dia memiliki rambut panjang keemasan dan fitur halus. Di lehernya adalah jimat dari Eva, dewi danau.
Banyak prajurit muda menemukan diri mereka menatap, karena ini adalah pertama kalinya benar-benar melihat seorang wanita Elven dalam daging. "Apakah yang kau setengah memperhatikan instruksi saya," timpal Lionna kecut. Para prajurit semua menurunkan menatap mereka, tiba-tiba malu. Lionna tersenyum sambil menunjuk para Elf untuk mengikutinya untuk membuat perkenalan di tempat lain.
"Ini adalah Luellin, peramal komando saya."
Lionna bisa melihat dia adalah seorang penatua dari posisi yang sangat tinggi di masyarakat Elven. Dia menundukkan kepalanya untuk menyambut Oracle, berharap untuk menyembunyikan betapa gugupnya dia.
"Selama pertempuran, dia akan melindungi Anda dengan perlindungan dan sihir penyembuhan."
Lionna mengulurkan tangan. "Dengan sumber daya yang sedikit kami, pemanah dan prajurit akan manfaat lebih dari perlindungan seperti Silakan memberikan orang ini untuk benteng pertahanan batin Vellion's.. Menerima pertimbangan yang tidak beralasan tersebut tidak tampak tepat untuk saya."
Ellik jawaban adalah sopan tapi tegas. "Anda adalah pemimpin kami Kami mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi Anda dari cedera.. Untuk tidak melakukan hal itu akan mengancam keselamatan kita semua."
Menyadari ia telah berbicara terlalu keras, dengan cepat ia melirik ke arah para prajurit kaki, yang terlalu sibuk muncul tertarik untuk memenuhi tatapannya. Dia berbicara lagi dengan nada yang lebih rendah.
"Ketika pengepungan dimulai, ini akan menjadi sebuah adegan kebingungan massa Terus terang,. Aku benci semacam ini pertempuran. Muda maupun tua, yang hidupnya sudah menghadapi begitu banyak kesulitan, akan hancur dalam sekejap. Sepanjang semua ketidakpastian , satu hal yang mutlak: hidup Anda tidak harus dikorbankan ".
Enggan, Lionna mengangguk tanpa bicara.
tanduk Sebuah berbunyi di kejauhan. yang rendah, resonansi meraung-raung memberitahu semua orang di Giran Castle untuk mempersiapkan pertempuran atau dijalankan sebelum kekacauan berikutnya. The gaung mantap terinspirasi pasukan di kedua sisi dengan tujuan baru.
Banyak dari mereka akan segera bergabung dengan barisan batu nisan terlupakan dalam beberapa kuburan terawat.
Pemanah pada tembok pembatas set ke busur panah, ditujukan untuk massa dan menarik kembali dengan seluruh kekuatan mereka. Blue energi dari soulshots bercampur dengan mantra dibacakan oleh mistikus sampai energi emas menjalari tubuh para pemanah.
Unit menyerang tentara tersusun dalam kelompok tiga puluh, menunggu sinyal. Akhirnya, para komandan di lapangan mengangkat pedang mereka dan para prajurit mulai berbaris menuju benteng dalam crescendo arrhythmic langkah kaki jarang diselingi dengan teriakan perang.
Ratusan panah mengiris langit di pelangi kejam.
Pertempuran telah dimulai.


Chapter 4: Harbingers of War - Erica (2)  
Seperti yang diharapkan, yang pertama untuk mencapai gerbang benteng adalah Red Wolf Persaudaraan. Prajurit dimaksudkan untuk meruntuhkan gerbang dengan cepat, tetapi ketika mereka menyeberangi jembatan, Elven prajurit tiba-tiba muncul dari bagian sisi tersembunyi dan diblokir kemungkinan mundur.
Para prajurit kaki membela mengenakan baju tempur ringan, sehingga penggunaan terbesar dari ketangkasan mereka. Ksatria Elven, yang telah memasuki kamp Sieghardt sendirian untuk menyampaikan deklarasi, adalah komandan mereka. Daripada bentrokan langsung dengan Dark Elf, mereka pindah terampil untuk mencegah mereka dari mundur. Sebagai akibatnya, Serigala Merah terpukul oleh panah menuangkan atas tembok benteng dan mereka jatuh satu di atas yang lain. Apakah Sieghardt mengirim pasukan mendukung setiap kemudian, Serigala Merah akan telah hancur sepenuhnya.
Melihat para penyerang pertama begitu kejam hancur, semangat para prajurit lainnya dengan cepat jatuh. Cuaca tampak berubah sesuai dengan peristiwa-peristiwa di tanah. Gathering awan mengepul oleh angin utara diblokir matahari, mewarnai langit dalam nuansa abu menyala.
Seperti peristiwa ini berlangsung, Erica direnungkan ekspresi Sieghardt's. Wajahnya tampak seperti dia telah menggigit menjadi sesuatu yang sangat pahit.
Dia tidak bisa menahan kekecewaan terkejut. "Ini bukan sama sekali apa yang saya harapkan!"
Masih diam, Sieghardt tampaknya tak terduga memecahkan beberapa kode di kepalanya. Erica memutuskan untuk mengamati peristiwa tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Graham, yang berdiri di dekatnya, tampak sangat tidak puas. Dia tergagap canggung dan akhirnya berseru.
"Mereka datang tentara bayaran dengan harga tinggi Manfaatkan mereka sekarang, supaya mereka pergi ke buang!"
Sieghardt diabaikan Graham sepenuhnya dan memberi instruksi kepada asistennya.
"Red Wolf Persaudaraan, mundur Pemanah ke depan Aim untuk kaki para prajurit musuh dan menembak tiga tembakan meledak Kemudian api pada pemanah di dinding istana Twisted Claw pejuang -.... Bersiap untuk debit."
Utusan itu menyampaikan perintah Sieghardt yang keras kepada pasukan. Segera beberapa unit dari Rangers bergerak maju untuk bertarung dalam tiga kelompok lima. Menanggapi perintah dari Hawkeye dan Ranger Phantom, mereka dimuat panah mereka, menarik kembali string dan dituangkan seperti air. tembakan mereka terbang ke angin dan pecah menjadi ratusan keping, pencahayaan banyak kebakaran di kaki Peri. Untungnya, yang selamat dari Red Wolf Persaudaraan dan unit yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk menyelamatkan mereka yang lolos tanpa kerugian besar.
Graham menginjak kakinya, frustrasi di diabaikan. Mencapai akhir kesabaran, ia meletakkan tangannya ke bagian belakang Sieghardt. Telinga macan kumbang hitam yang telah tidur di sebelah Sieghardt berdiri. Binatang itu menegakkan punggungnya lamban dan menengahi Graham dan tuannya. panther tersebut menabrak kaki Graham dengan bahunya, melemparkan dia pergi keseimbangan. Menjulurkan lehernya, binatang itu menyapu dirinya terhadap dermawan itu, menguap dan memberikan Graham melihat menghina. Graham menahan diri dan mundur diam-diam, sikap bermusuhan dengan cepat larut. Beberapa waktu lalu, Sieghardt telah dipanggil ini panther dari dunia gelap.
Meskipun Erica merasa simpati sebagian untuk Graham, ia merasakan kesenangan terlihat pada keringat dingin dan keheningan tiba-tiba.
Dalam stroke panjang, Sieghardt memijat bulu, tebal subur yang menutupi kucing besar, yang mendengkur keras di respon. Tenang untuk negara yang hampir trans-seperti oleh aktivitas terapeutik, pemimpin ditujukan Graham dengan nada, terlepas agung.
"Jangan khawatir, Graham Karena mereka dibuang, kita akan menggunakan tentara bayaran seperti yang kita lihat cocok.."
Sieghardt tanda petugas untuk membawakan kursi dan suaranya menjadi lebih berwibawa.
"Pertempuran skala penuh belum dimulai. Sekarang, demi Anda sendiri kesejahteraan, silakan duduk dan menonton aksi dari jarak yang nyaman."
Bingung, Graham bisa melakukan sia-sia lain tapi duduk sendiri dan tetap diam untuk sementara waktu.
Satu tetes. Dua tetes. Hujan mulai turun dengan sungguh-sungguh. kelembaban tebal yang menyelimuti kebakaran ini menjadi hujan lebat, tetes keras menyengat gosong dan wajah lelah. Medan perang menjadi lumpur lumpur coklat. Tanpa memperhatikan angin berubah-ubah, bentrokan dari besi berdering tak henti-hentinya dan jeritan orang yang sekarat semakin keras dengan berlalunya waktu.
Sebuah Orc meringkuk dalam hujan jarak beberapa dari jeritan menyakitkan. Shakdun, yang telah menerima gelar Destroyer dari ras, sangat terbenam dalam meditasi. Berlawanan dengan disposisi diam-diam, pikiran kebencian meresap nya batin. Apakah ia dapat bergabung melawan, si Perusak pasti sudah menunjukkan musuh arti sebenarnya dari namanya. Erica penasaran apa yang ia bisa berpikir saat ini. Tentang saudara-saudaranya yang menegur sebagai khianati? Sebuah memori memalukan hari itu dia diasingkan oleh pangeran dari api? Mungkin dia berpikir tentang tunangan kirinya kembali ke rumah.
Darah mengalir dari bahunya, berkilauan terhadap tendon luas punggungnya, kuat. Shakdun sudah siap untuk bertempur.
Pasukannya terbaik, berjumlah sedikit lebih dari dua puluh, menunggu dengan sabar dalam jas hujan mereka untuk perintah umum mereka. Salah satu dari mereka mengulurkan sebuah jas hujan ekstra, tetapi pemimpin mengangkat tangan kirinya tanpa berpaling dan ditolak tawaran bawahan-nya. Erica menyaksikan ini dan memutuskan dia lebih suka mengikuti jejak Sieghardt's daripada Orc.
"Jika Anda tidak cepat dan mengirim mereka ke dalam pertempuran, Shakdun mungkin akan berjalan dengan klub itu."
Seakan menunggu saat yang ideal, Graham angkat bicara. Dia mengadakan rusak berminyak kertas terhadap hujan sambil membungkuk di kursi yang disediakan oleh Sieghardt.
"Itu Orc adalah Destroyer yang menghancurkan salah satu desa Orc taik di Hutan Mirror!"
"Orang tidak menggunakan pedang untuk membunuh lalat ini bukan waktu yang tepat untuk Shakdun langkah sebagainya.."
Graham berdiri tiba-tiba. "Kapan waktu yang tepat?"
Tanpa berkedip, Sieghardt tetap tenang untuk apa sepertinya selamanya. Akhirnya, Graham mengangkat bahu dan jatuh lagi ke kursinya, bergumam drolly.
"Seperti biasa, pemimpin sempurna kita tahu semua dan mengatakan apa-apa Tapi jika dia kehilangan -."
"Kami akan menang." Erica memotongnya.
Dalam jijik, Graham merajuk off dan menghilang di balik kamp. Erica senang bahwa ia telah meninggalkan, meskipun ia telah lolos teguran fisik.
Hujan jatuh torrent. Sebagai langit terlintas di barat-utara, pemandangan berubah menjadi warna putih. Guntur menggelegar di kejauhan seperti dentuman kusam pemukulan drum.
"Para intens keringanan dan hujan mengingatkan saya pada sebuah adegan heroik dari lagu-lagu dari bards." Erica merenung pada dirinya sendiri.
Seorang utusan mendekati, memberi hormat Sieghardt dan berseru dengan suara nyaring.
"Kami Osori Unit hancur Pemimpin Keluhan unit Hagai sudah mati!"
"Kita bisa melihat bahwa, idiot!"
Sebelum Sieghardt bisa mengatakan apa-apa, Erica mendekati messenger berteriak nyaring, memiliki kontrol kehilangan emosinya. Para pemimpin dari unit masih menunggu perintah memandang ke arah keributan tiba-tiba. Erica dibungkam oleh macan kumbang hitam Sieghardt, yang menyenggol dengan kepala dan menggeram dengan rendah gemuruh.
Akhirnya, Sieghardt berbicara.
"Dan bagaimana dengan Peri?"
"Maksudmu musuh?" Terguncang, utusan nyaris berhasil untuk menjawab. "Mereka mulai mundur Tapi tampaknya beberapa dari mereka masih melawan di luar benteng.."
Sieghardt tersenyum samar. "Tentu saja Itulah. Cara permainan ini dimainkan."
Dia mengatakan kepada penjaga yang bertugas untuk membawa lentera. Mengambil lentera langsung, ia menuju tepi danau dan menunjuk ke arah danau tertutup kabut-. Sebuah api muncul dari tengah danau seolah-olah untuk menjawab.
Tiba-tiba, aliran air besar memercikkan, melemparkan batu ke arah dasar gunung menghadapi perkemahan militer. Sesuatu yang melilit terus menerus di dalam air. Sebuah suara baru ditambahkan dengan gelombang dan hujan, seperti cawing burung. Ini berubah menjadi suara berderit, seolah-olah ratusan pintu kayu yang membuka dan menutup. Air memercik lagi dan getaran yang terpancar dari dalam bumi. Sebuah badan besar, seperti kolom besar, naik sampai menembus kabut tebal. Erica mencari akhir kolom, tapi menyadari itu adalah bagian dari sesuatu yang jauh lebih besar. Sudah di sampingnya, ia harus berpaling sepenuhnya berkeliling untuk melihat seluruh hal.
Ini agak mirip bentuk manusia, tapi dengan anehnya lengan panjang. Its seluruh tubuh tertutup lumpur dan vegetasi, seperti beberapa raksasa kuno yang muncul dari dasar danau. Garis-garis hujan dicuci jahat itu dari kotoran. Sebagai keringanan menyerang lagi, Erica jelas bisa melihat wajahnya.
"Sebuah golem?"
raksasa berlalu dengan baik di atas kepala mereka, membuat jalan menuju tembok benteng di berat, lamban langkah. 


Chapter 5: Harbingers of War - Lionna (2)  
Semua kata yang terlupakan dalam ketebalan kosong pertempuran. Suara hujan dan bentrok senjata tampak terpencil dan hambar. Segera setelah dia melihat hal itu, Lionna merasakan penurunan landasan besar dari keberadaan luar untuk tanah dengan kerasnya terlupakan realitas di kepalanya. Sebuah raksasa besi besar, menjulang di dinding kastil, terhuyung-huyung jorok terhadap mereka. Tentara melindungi benteng jatuh ke dalam kekacauan panik, mengabaikan tugasnya, hanya mampu menatap benda itu.
"Shoot sekarang! Tidak perlu bertujuan sesuatu yang ukuran!"
Seseorang berhasil berteriak perintah ke pemanah. Terkejut menjadi kenyataan, Lionna berkumpul kecerdikan dan naluriah mengangkat tombak nya.
"Memelihara order!" Dia berteriak dengan sekuat nya.
"Pikirkan tentang kawan kami, mereka yang berjuang dan mati melawan Antharas, tidak pernah kembali Undang-Undang secara pantas pengorbanan mereka!" Dengan satu kaki di tembok pembatas, ia bertujuan tombak nya di kanker mekanik.
petugas nya pertama kali untuk merespon, memerintahkan tentara untuk membiarkan lepas dengan panah dan sihir. Namun, panah memantul ke lambung besi raksasa raksasa seperti gila lalat. Kaum sufi dikirim terbakar bola merah yang naik kelembaban panas, hanya untuk meninggalkan bekas hanguskan pingsan pada target mereka.
The golem abu-abu diabaikan perlawanan gabungan mereka, menapaki berat menuju tujuan. Seperti mendekati parit, sebuah balok mendukung jembatan berderit tidak menyenangkan. Menekan dorongan untuk menjerit, Lionna memerintahkan pasukan nya untuk melanjutkan perlawanan mereka.
Tiba-tiba, orang yg berjalan sambil tidur robot menabrak dinding benteng dengan kekuatan penuh massa kasar nya. Lionna terhuyung-huyung di dekat jurang, runtuh menjadi seseorang yang meraih erat-erat dan membawanya turun dengan aman di atas dirinya, melanggar jatuh nya.
Gathering kecerdasan, dia menyadari orang bawah-nya tukang sihir Dubian Menara Gading. jubah-Nya benar-benar berlumpur dari hujan dan rambut basah menempel di wajahnya.
Lionna berdiri dan kembali ke tembok pembatas, lupa untuk berterima kasih kepada pendukung-nya. Mesin mengamuk perlahan mengangkat lengannya yang besar untuk memukul gerbang istana. Sihir dan panah dikirim melawan raksasa mereda, meninggalkan api hanya pada satu lengan, yang segera dipadamkan.
Kesal, Lionna bisa memacu tentaranya tidak lebih. Melihat dari di kejauhan dengan tatapan lesu sebuah, ia merasa putus asa mengkonsumsi seluruh tubuhnya.
Dubian berbicara.
"Golem itu diciptakan oleh pandai besi Dwarven dari Black Anvil Guild Lihatlah tanda di bahu nya -. Itu merupakan landasan hitam sendiri Tetapi untuk memindahkan tubuh sehingga besar membutuhkan sumber daya yang luar biasa.."
Memotong pendek penjelasan panjang, Lionna menjawab tajam.
"Apa bedanya Hal itu akan meruntuhkan gerbang istana.? Kita harus menemukan cara untuk menghentikan itu!"
Pada saat itu, seluruh kastil bergetar keras, dengan kekuatan yang lebih kuat daripada sebelumnya. Banyak prajurit runtuh di tempat mereka dan ahli-ahli sihir jatuh seperti koin dari Ivory Tower. Lionna diadakan kolom batu dari tembok pembatas dengan kedua tangannya, hampir tak bisa bertahan serangan gencar. Dengan setiap naik dan turun dari senjata besar yang golem itu, papan tebal yang membentuk dinding benteng yang hancur dan bertebaran di seluruh.
Dubian berseru sambil mendukung tubuhnya di dinding menara lookout.
"Yang mengendalikan hal yang harus menjadi Dwarf dari landasan Hitam Kita harus. Menemukannya! Jika kita bisa menghentikannya, golem ini akan menjadi tidak lebih dari tumpukan besi tak bernyawa!"
Lionna dibayar tidak mengindahkan panah yang terbang dari kamp menyerang. Mendorong bagian atas tubuhnya di tepi dinding puri, dia memeriksa tempat kejadian. Karena kabut danau, dia hanya bisa melihat dunia sepenuhnya terendam dalam kabut putih susu.
Crash lain kekerasan ditambahkan ke suara kehancuran, mengakibatkan retakan terlihat di gerbang istana. Lionna berkedip tidak yakin, dibutakan sementara oleh ledakan tiba-tiba cahaya yang datang dari arah danau. Dia berlari sepanjang dinding istana untuk menentukan penyebabnya.
Dubian mengikuti di belakangnya, membaca mantra yang membentuk kolom sihir cahaya melingkar. Makhluk seperti kucing dengan mata yang luar biasa besar muncul, berdiri di atas dua kaki. tukang sihir yang diucapkan perintah lainnya dan makhluk ini melompat pada tembok pembatas, menaruh kaki ke dahi dan menatap di seberang danau. Setelah waktu yang singkat, mendekati tukang sihir dan dikomunikasikan mental dengan tuannya.
"The Dwarf adalah di danau."
Dengan itu, Lionna melompat untuk bertindak. "Bawa aku kuda cepat!"
Dia bergegas menuju tangga. "Fighting lawan Anda tidak dapat melihat adalah suatu usaha yang sia-sia Satu harus pergi langsung ke sumbernya.."
"Tidak, Anda tidak bisa melakukannya Terlalu berbahaya!" Nubuat Elven Luellin, yang tidak berbicara sampai sekarang, menghalangi jalan Lionna's.
Lionna kasar mendorong ke samping dan berteriak, "Keluar dari jalan saya!"
Luellin terhuyung sedikit, tetapi menolak untuk mengizinkan Lionna untuk lulus. Dia tampak tajam ke matanya dan berteriak putus asa, "Hidup saya, dan juga bahwa dari semua orang di benteng ini tergantung pada Anda!"
Tentara di dinding istana diikuti Lionna dengan mata mereka, mendukung permohonan Luellin's.
tetes Es-dingin hujan disengat leher, bahu dan dada. Sebagai Lionna bergumam pada dirinya sendiri, pemanah mengulurkan tangannya dan mengambil posisi.
"Bow!"
pemanah itu menyerahkan busur untuk Lionna. Dia berjalan cepat ke ujung utara tembok istana.
"Dubian Pena dan. Kertas."
Para penyihir dan oracle mengikuti di belakang. "Berbicaralah Saya akan menulis apa yang Anda katakan.."
Lionna mencapai sisi utara dinding benteng dan terikat surat selesai untuk panah. Dia bergantung pada memori untuk menemukan semak kecil yang terletak timur laut benteng dan menarik tali busur itu. arrow mengikuti busur karena menghilang ke dalam kabut.
Beberapa waktu kemudian, ia memandang ke arah panah telah terbang dan menuju lagi untuk sisi barat dinding benteng. Dia masih harus banyak capai.
Vellion memimpin lebih dari dua puluh beberapa Manusia dan tentara Elven kaki, tersembunyi dalam belukar kecil antara benteng dan danau. Para penyerang tidak akan diharapkan kekuatan defensif lebih rendah secara numerik untuk mengeluarkan sebuah unit terpisah. Vellion dan prajurit berangkat dari benteng melalui gerbang rahasia di sebelah utara, di mana mereka menunggu perintah lebih lanjut.
Setelah membaca surat melekat panah, Vellion menuju danau segera. Mereka menghindari penyerang, yang terutama terkonsentrasi di depan gerbang benteng. Melewati sisi timur dinding benteng, mereka menelusuri tepi danau sesuai dengan instruksi Lionna's. Kabut tersembunyi gerakan kelompok itu sampai mereka mencapai tujuan mereka.
Mereka datang berhadapan dengan para penyerang.
Sebuah Dwarf mengadakan lentera yang tertutup untuk melindunginya dari hujan. Di sisi lain, ia memegang alat mekanis yang aneh, gemetar dan menunjuk dengan itu di arah golem itu.
mata Vellion bertemu orang-orang dari Dwarf. Dwarf melihat kembali di Elf, membuka mata lebar terkejut, namun mulai tertawa.
Sebuah Orc besar dengan cakar sengit dari baja muncul dari balik Dwarf, yang cepat berbalik dan bersembunyi di belakangnya. Letnan kepala prajurit juga muncul, yang tubuhnya terbungkus baja berat, dihiasi dengan puncak domba emas.
Vellion memandang danau yang membentang di belakang Orc dan mendesah. Dia perlahan-lahan mengangkat pedangnya.


Chapter 6: Harbingers of War - Erica (3)  
The Elf memancar sebuah kekejaman mengejutkan. Tepi-tepi-nya Elven Longsword berlari dengan darah sebagai lawan-lawannya berlari untuk hidup mereka. Erica menyaksikan dengan takjub sebagai Elf membunuh enam tentara sesama. Sebuah nakal liat mendekati Elf dari belakang, bergerak diam-diam melalui kabut. pegangan-Nya mengencangkan sekitar gagang panjang belatinya, bergerigi.
Erica mengawasi ganas mengangkat belatinya untuk pukulan membunuh. Tanpa peringatan, leher nakal itu diiris terbuka dan senjata terbang sembarangan. Sebuah bola, bersinar kepalan berukuran kembali ke Elf dengan sendirinya. Dia berdiri sebagai masih seperti patung, kecuali matanya, yang memindai target baru. ekspresi Tatapannya jatuh pada Erica, yang sebagian besar enshrouded dalam kabut.
"Ke sini."
Dengan pedang terulur, aura samar mengalir dari tubuh Elf itu. Para prajurit mengangkat senjata mereka dan mendekati Elf. Tentara bayaran, sekali dimiliki oleh haus darah, tiba-tiba kenyang. Melihat sekutu mereka jatuh, tersebar dan patah di medan perang, tidak melakukan apa pun untuk menghalangi mereka saat mereka mendekati kematian mereka sendiri.
"Hati-hati!"
Bahkan ketika kata-kata ini meninggalkan bibirnya, Erica menjadi sadar bahwa dia tidak lagi disembunyikan oleh kabut. Dia juga berjalan menuju Elf, membawa apa-apa selain belati menyedihkan nya.
Satu per satu, tentara bayaran meninggal pada pedang Elf's. Erica berusaha keras untuk memulihkan kehendaknya sendiri, mengelola untuk menghentikan gerakan kakinya. Hanya itu yang bisa ia lakukan hanya untuk tetap masih sebagai Elf bergerak dia sekutu Dwarven. Sebagai stroke pembunuhan itu akan jatuh, ia melihat Shakdun Destroyer muncul dari kabut. Ia mengayunkan palu di kurcaci, menjatuhkannya ke dalam lautan dan keluar dari bahaya.
Shakdun mengeluarkan Jamadhr nya dua tangan sebagai Elf mundur. Sebuah menangis aneh pertempuran, setengah berteriak, setengah lagu, meledak dari jauh di dalam Orc. Pedang bermata dua memangkas menuju leher Shakdun, tapi ia menyeberangi cakar logam, menangkap pisau. Bentuk kecil yang melayang-layang tentang Elf dipancarkan cahaya seperti burung merpati ke arah dada Orc itu. Melangkah kembali, Orc merebut serangan. Keenam cakar dari Jamadhr menyala waktu dan lagi. Para Elf menghindari dan silat serangan.
Wajah Elf tampak terbuat dari tanah liat dan lengan yang Orc tampak seperti kulit naga. Setiap dirusak dengan potongan yang tak terhitung jumlahnya, dan dengan bentrokan masing-masing, darah segar mengalir, percikan tanah.
"Ini tidak akan bekerja," pikir Erica.
Erica mengambil busur pemanah mati, dan menemukan sebuah panah nyasar di lumpur. Dia menarik menembak dan ditujukan untuk Elf. Tetapi Orc dan Elf bergerak sangat cepat sehingga dia tidak bisa melacak target-nya. Mengetahui ia tidak bisa serius melukai Orc, dia merilis panah.
arrow irisan antara para prajurit, melanggar aliran serangan Shakdun's. The Elf tidak memperhatikan sambil menyerang dengan pedang tunggal berbilah. Shakdun berdiri di tanah itu, memukul dengan Jamadhr. Pisau bertabrakan dalam letusan api tidak wajar. Logam meluncur di logam sebagai kombatan manuver senjata mereka saling bertautan. Dengan twist cekatan dari gagang nya, Elf memecahkan penjaga pedangnya sendiri melawan cakar tahan lama dari Jamadhr. Para Elf menarik pedangnya, memotong kulit Jamadahr's binding, dan daging gouging di bawahnya.
Darah mengalir antara cakar dari Shakdun's Jamadhr. Tali terurai, licin dengan darah. Senjata tergelincir dari tangan Orc itu, jatuh ke tanah, berat dan tidak berguna.
Erica mengeluarkan jeritan dan berlari menuju Elf. Pisau bermata tunggal arced ke arahnya dengan presisi yang menakjubkan. Erica merasa ujung cambuk pisau melalui helai rambut longgar saat dia merunduk dan berguling ke tanah. Shakdun menerjang, menyodorkan ke depan Jamadhr tersisa. Para Elf silat dengan satu pedang, pisau yang tersisa terjun ke Orc's panggul. Dia melolong galak. Erica naik ke salah satu lutut, lalu menerkam.
"Die!"
Dia melemparkan seluruh berat ke dalam belati, menembus baju besi Mithril, memotong daging dan tulang melanggar, akhirnya menyentuh kehidupan sangat dari Elf.
Para Elf perlahan-lahan runtuh. Saat ia berlutut, kesedihan aneh datang di wajahnya. Matanya bergetar dan ia jatuh ke tanah.
Melihat Shakdun, ia melihat bahwa ia memandang ke arah mayat musuhnya dalam keheningan. Darah mengalir dari tempat Elf itu menusuknya, tapi itu bukan luka fana. Para Orc melepas Jamadhr tersisa dan melemparkannya ke danau.
Erica bertanya-tanya apakah Orc marah padanya karena telah dicegat lawannya. Dia berdiri sejenak dan memutuskan untuk mendekatinya. Menyentuh bahunya, ia berbicara dengan tujuan.
"Dia tidak akan membunuh anda."
Shakdun menatapnya dengan tatapan parah. Matanya dipesan lebih dahulu ketidakpastian nya. Erica memalingkan wajahnya tanpa mengetahui mengapa.
"Saya minta maaf."
Shakdun berjalan ke tepi danau, di mana Dwarf ia telah menyelamatkan adalah perawatan luka. Dwarf memegang senjata besar yang dua kali setinggi tingginya sendiri. Shakdun mengambil senjata itu, melambai di sekitar di udara dan kemudian menatap langsung ke Erica.
"Kemenangan."
Dia berbicara seolah-olah itu adalah pernyataan tertulis dalam batu dan kemudian tertawa. Erica mengeluarkan tersenyum. Lalu ia berbalik pikirannya kembali ke pertempuran.
"Kelihatannya ada lebih banyak perlawanan di benteng dari yang kami harapkan Masih banyak musuh. Tetap."
Sebuah Dwarf duduk di sebuah pohon dekat perkemahan, sebuah pipa terjepit di antara giginya. Beliau item silinder mata dan memandang ke arah danau.
"Operator tampaknya masih hidup," kata suara di suatu tempat dekat pangkal pohon.
Dwarf dihapus perangkat dari matanya dan menatap sumber gangguan nya. Manusia yang berdiri di samping batang pohon.
"Apa yang kamu katakan?" Dwarf bertanya.
"Operator golem tampaknya telah selamat."
Dwarf tertawa hangat dan menempatkan lebih banyak tembakau ke dalam pipa dengan ibu jari. ujung jari-Nya, lama-sejak kapalan dari melakukan pekerjaan Blacksmith, tidak bisa merasakan panas dari abu pembakaran.
"Itu adalah hal yang bodoh untuk mengatakan."
"Apa Kenapa??" Pria yang berdiri di bawah pohon berbicara.
"Apa alasan yang mungkin ada bisa untuk gemetar lentera ketika beroperasi golem itu?"
Dwarf mengisap dalam-dalam dari pipa dan berbicara perlahan dan sengaja. "Dan mengapa Orc mengambil perangkat dari Dwarf? Karena terlalu berat?"
Manusia di bawah pohon membuka mata lebar-lebar dan memandang ke danau seakan tak percaya.
"Lalu ... kenapa Sieghardt menggunakan lentera?"
"Karena dia adalah rubah Dengan tidak lebih dari menjilat api,. Dia memikat prajurit musuh terbaik untuk kematian mereka."
"Tapi untuk risiko kehidupan operator golem ..."
Dwarf mendesah. "Itu adalah musuh yang diasumsikan bahwa cahaya lentera datang dari tempat persembunyian operator golem's -.. Sebuah asumsi bahwa Sieghardt diprediksi dan dimaksudkan musuh telah membayar harga kebodohan mereka"
Dwarf melompat turun dari pohon. Manusia buru-buru mengulurkan tangan kepadanya, tetapi Dwarf mendorong dia pergi seolah-olah mengatakan ia tidak membutuhkan bantuan.
"Cukup berhasil tes lapangan."
Manusia mengangguk setuju.
"Saya percaya Anda akan berbicara dengan baik itu untuk mereka yang telah diinvestasikan." Pandai besi dari Black Anvil Guild tersenyum puas.


Chapter 7: Harbingers of War - Lionna (3)  
Di lorong belakang ruang tahta, ketegangan tebal. Hanya sepuluh tetap, termasuk Lionna. Dia bertanya-tanya berapa banyak dari mereka bahkan akan memiliki kekuatan untuk mengangkat senjata mereka ketika saatnya tiba.
Kerusakan sudah parah, dan situasi itu suram, tetapi harapan tetap. Jika mereka bisa mencegah pemimpin dari gaya menyerang dari merebut kendali jantung benteng - artefak suci - mereka akan muncul sebagai pemenang. Tapi pasukan Sieghardt's sangat kuat. Mereka telah menyerbu melalui halaman dan merusak pintu bagian dalam. Sekarang mereka langsung menuju relik, dan satu-satunya cara untuk mencapainya adalah melalui lorong kelompok Lionna's dijaga.
Lionna tidak bisa membantu tetapi melihat kondisi genting kelompok kain-tag nya. Dia khawatir bahwa cedera dan kelelahan mungkin membawa mereka bahkan sebelum memiliki kesempatan untuk menghadapi musuh. Beberapa telah mundur di sini keluar dari loyalitas, sementara yang lain telah didorong sini oleh kebetulan pertempuran. Lionna belakang, yang Luellin Oracle masih berdiri. Tapi Dubian telah hilang dalam kekacauan. Dan laporan kematian Vellion sudah datang sebagai pukulan kepada pasukan.
Bahkan saat dia mengamati adegan itu, Lionna menyadari bahwa ia berdarah. Luellin menyebar lengannya untuk melemparkan mantra penyembuhan tetapi Lionna berhenti.
"Simpan kekuatan Anda untuk yang lain."
Di dekatnya prajurit yang telah melindungi mereka menderita bahkan lebih serius. Luellin melakukan apa yang dia bisa untuk menyembuhkan luka mereka.
The bentrok pedang digantikan oleh gema langkah kaki cepat. musuh mereka telah mengirim sisa-sisa terakhir dari perlawanan luar benteng. Lionna mengangkat pedangnya. Para prajurit menciptakan perimeter defensif sekitar Lionna. Musuh muncul dari seluruh sudut dan Lionna memanggil kekuatan untuk berteriak.
"Kemuliaan bagi Giran Attack!"
Gelombang pertama tentara musuh ditebang oleh deretan tombak. Muatan rusak, dan pembela Lionna yang diadakan tanah mereka. Sebuah Orc besar mengarungi perkelahian itu, memegang sebuah pedang besar. Lionna meragukan ia bisa memanfaatkannya baik di lorong, sempit penuh sesak. Tapi ia menyaksikan dengan ngeri sebagai Orc menembus perimeter defensif.
"Ini berbahaya Dapatkan kembali!!"
Lionna mendorong para prajurit dan berlari keluar untuk memenuhi Orc, merobek jauh dari genggaman pelindung Luellin's.
potong pedang itu Orc melalui daging, dan menghancurkan dinding granit. Darah dan debu memenuhi udara. Setengah dari kekuatan yang tersisa berbaring di tengah-tengah reruntuhan. Gelombang lain tentara musuh diikuti di bangun Orc itu.
Lionna unit memerintahkan dia untuk mundur ke Kamar Relic. Mereka berdiri dalam lingkaran ketat, mengelilingi Artifact Kudus, sebagai musuh mengelilingi mereka. Lionna bisa melihat bahwa waktu untuk mengakui kekalahan datang.
Lionna perlahan-lahan memandang sekelilingnya. Bahkan di lantai dua pagar yang mengelilingi ruangan itu telah sepenuhnya dikuasai oleh pemanah musuh. Panah yang ditujukan padanya semua bersinar biru bersama-sama dengan singkat, dengungan rendah.
"Tahan api Anda."
Musuh prajurit yang telah memblokir pintu masuk melangkah mundur dan Sieghardt Ein datang sebagainya, diikuti oleh macan kumbang hitam. Dia memandang Orc dan berbicara.
"Shakdun Masih ada beberapa kekuatan menolak di sebelah timur kastil batin.."
Para Orc tidak bergeming.
"Tidak perlu bagi Anda untuk tetap Dia sudah kehilangan dia akan untuk melawan.."
Para Orc tidak mengambil matanya lepas Lionna.
"Shakdun!"
Para Orc berbalik dan meninggalkan Chamber.
Sieghardt memindahkan tatapannya masa lalu mayat untuk melihat gadis yang berdiri memegang pedang. Dia memberikan hanya dia senyum sedikitpun.
"Sudah lama, Lady Lionna Atau apakah kesempatan itu. Mengharuskan aku memanggilmu Sir?"
"Sieghardt."
"Terlalu buruk bahwa kita bertemu kali ini sebagai musuh."
"Tidak ada yang merasa prihatin."
Sieghardt alis berkerut dan memandang sekali lagi pada gadis di hadapannya. Rambutnya basah dengan keringat, kulitnya berlumuran darah.
"Bahkan berbakat oleh pertempuran, Anda tidak kalah indah dari Anda pada malam kami habiskan di benteng hancur."
Lionna menyerang Sieghardt. Dia anggun sisi-melangkah meniupnya. Ia menghunus pedangnya dan menyerang berikutnya silat juga. Dalam ruang saat itu, seluruh ruangan meledak ke dalam kekacauan.
Luellin melemparkan tatapannya pada Sieghardt dan mulai sebuah mantera, tapi melompat panther Sieghardt di nya. Nubuat kelelahan tidak dapat menghindar pada waktunya. panther mengetuk ke lantai, menjepit di bawah kaki raksasa. Oracle memukul-mukul stafnya putus asa, tapi macan kumbang menepuk itu pergi. panther gigi yang tenggelam ke dalam tenggorokan Luellin's. Oracle lemas sebagai jubah birunya berubah menjadi merah.
Lionna mendengar Luellin's terakhir menangis, tapi tidak punya waktu untuk merasakan apa-apa. Dia adalah satu-satunya kiri. Dia tahu bahwa dia dikelilingi oleh musuh, tetapi dia tetap tatapannya terkunci dengan kuat pada Sieghardt saat ia diserang.
Untuk beberapa alasan, jawabannya datang-hitungan detik terlambat. Ujung pedangnya menyerempet pelipisnya. Setetes darah yang bergulir di pipi Sieghardt's.
Penangkapan napas, Lionna menyadari bahwa laki-laki Sieghardt itu tidak lagi terfokus kepadanya. Mereka mulai tersandung tak jelas, dan jatuh ke tanah satu per satu. Barulah kemudian ia melihat cahaya redup ungu yang tertinggal di udara, menempel wajar kepada para prajurit sadar. Pada saat yang sama, pemanah yang telah berusaha untuk menembak dia dari lantai kedua diserang oleh makhluk, aneh catlike.
"Lionna cara ini!"
Memasuki Kamar itu Dubian Menara Gading dan Elven Elder. Sebuah bola geliat api muncul pada akhir tangannya dan terbang menuju Sieghardt. Bersama dengan ledakan itu, seluruh tubuh pembalas gelap itu dilalap api merah tua. Sieghardt menyilangkan kedua tangan untuk melindungi kepala dan berguling ke tanah. panther hitamnya berlari ke arah mistik Elven. Dubian mengeluarkan jeritan dan runtuh.
Lionna berlari ke Dubian. Sieghardt, yang telah memadamkan api, menghalangi jalannya. Lionna pedang itu penuh dengan energi roh. senjata nya terbang ke arah kepala pembalas gelap itu. Sekali lagi dia diblokir itu.
Tiba-tiba, api tertangkap berkilauan di bawah kakinya. The sulur merah hantu berputar ke atas dan di sekitar kakinya, melumpuhkan dia.
Para Penatua selesai membaca mantra dan memanggil Lionna. Tapi Lionna terburu-buru untuk membantu Dubian's. Dubian menabrak ujung tongkat di antara gigi menyeringai di panther dan mendorong dengan kedua tangan. panther jatuh ke tanah dengan staf masih dalam mulutnya. Dubian bangkit. Sebuah api putih muncul ke sisi tubuhnya dan kemudian kilatan menghantam panther keras. panther itu dikonsumsi oleh awan asap hitam dan menghilang - dikirim kembali ke dunia bawah dari mana ia datang.
Sebagai Lionna melingkarkan lengannya di Dubian, dia melihat salah satu prajurit Sieghardt tidur mulai bergerak. Tidak akan lama sebelum seluruh kekuatan nya terbangun.
Sebelum meninggalkan Kamar, Lionna berbalik untuk melihat pembalas gelap. gelap mata-Nya bersinar-sinar saat ia tersenyum.
"Selamat tinggal Blackbird, Lionna."
Lionna tahu dia sedang mencari respons emosional. Dia tidak berniat memberinya kepuasan. Dia memisahkan diri dari pandangannya dan mengatakan apa-apa.
Lionna, Dubian, dan Penatua melarikan diri melalui lorong-mayat bertebaran.


Chapter 8: Harbingers of War - Epilogue  
Awan-awan gelap yang dituangkan hujan diatas Giran perlahan-lahan hilang. Sieghardt, pemimpin tentara bayaran, berkumpul dengan pejuang di depan artefak suci benteng Giran. Para prajurit menatap Sir Graham curiga saat ia memasuki ruangan untuk mencari Sieghardt menerima laporan.
"Para petugas mempertahankan semua mati atau melarikan diri Beberapa terus menolak di beberapa daerah benteng,. Tetapi mereka segera dikalahkan."
Graham bertepuk tangan dan berjalan ke Sieghardt. Ia meletakkan tangan di bahu pembalas gelap itu.
"Kau luar biasa Sungguh luar biasa!! Ini adalah kemenangan yang lengkap, Sir Sieghardt!"
Sieghardt tersenyum rendah hati dan menatap Graham. Graham pergi ke artefak suci sebelum berbicara santai.
"Tuhan akan sangat senang Ada beberapa kesalahpahaman pada awalnya,. Tapi mereka berarti apa-apa setelah ini kemenangan besar. Aku akan pastikan untuk mengatakan kepada Tuhan tentang kerja keras Anda."
"Apakah Anda benar-benar perlu untuk masalah dia?"
Sieghardt berdiri di samping Graham dan mengamati peninggalan suci pelan. Hal ini memiliki bentuk seorang wanita berdiri di atas alas permata. Objek ini bukan patung biasa. Ini diberikan kekuasaan absolut kepada pemegangnya, atas tanah yang kaya Giran.
"Bagaimana penasaran."
Graham membuka mata lebar, seakan bertanya apa maksudnya.
"Melihat seperti ini ..." pembalas gelap dihapus sarung tangan di tangan kiri, menghadap artefak suci dan mengambil langkah lebih dekat.
Graham cepat mengulurkan tangan dengan sikap defensif. "Apa, apa?" Dia tertawa gugup dan berbicara. "Sir Sieghardt, pekerjaan Anda berhenti di sini."
Sieghardt tersenyum tanpa bicara.
"Stop bercanda Ambil berbagi kompensasi.. Saya akan memberikan sebanyak yang Anda inginkan. Tunggu sampai Tuhan telah communed dengan artefak kudus, seperti yang direncanakan."
tangan kanan Sieghardt's pergi ke pinggul dan kemudian bergerak maju lagi. Ini adalah gerakan alami dan mengalir, seolah-olah mengambil saputangan untuk menyeka keringat. Senyumnya tetap sebagai kepala Graham jatuh ke tanah. Sieghardt ditempatkan pedang kembali ke dalam sarungnya tanpa setetes darah di atasnya.
"Saya sudah terbiasa suara mengomel, aku sudah hampir sedih kita tidak akan mendengarnya lagi.." bawahan Nya tertawa riang.
Sieghardt meletakkan tangan kirinya dengan lembut pada artefak suci. Patung dan perhiasan berubah merah dan terang redup mulai bersinar. Cahaya menyebar ke lengan Sieghardt, adalah diserap ke dalam tubuhnya, dan itu semua. Orang-orang di sekitarnya menyadari bahwa benteng baru saja berubah kepemilikan.
Sieghardt dan tentara bayaran nya berjalan keluar. Di tengah-tengah ruangan kekaisaran, karpet emas tersebar. Di ujung lain ada meja dihiasi dengan emas. Di depan meja itu adalah lambang mengepul hijau gelap. Di bawah lencana itu ada dasar merah dan pijakan kaki dibuat dalam bentuk kepala serigala. Dekat takhta adalah pelayan dan pengurus yang melayani tuan benteng.
"Apakah Anda punya sesuatu untuk dikatakan?"
Pengurus tersenyum lembut dan menggeleng tanpa bicara.
Sieghardt perlahan-lahan naik ke takhta dan duduk. Dia beristirahat dagunya di tangan kirinya dan mengangkat satu kaki di atas yang lain. Puas, ia tersenyum. Dengan istana memimpin jalan, karyawan benteng menyatakan kesopanan mereka kepada penguasa benteng baru.
Dua puluh atau lebih kotak kayu yang bertebaran di dalam cara yang tidak teratur dalam satu ruangan di lantai dua dari Giran Castle. Erica Ken Weber mengebaskan debu berkumpul pada kotak terakhir dan membuka bagian atas untuk melihat apa yang di dalamnya. Ada alat tua untuk menjaga taman.
Erica seru dan memukul kotak sekuat nya. Dia diperiksa lagi untuk item di dalam kotak, setelah waktu yang singkat, ia mendesah dengan pengunduran diri dan hanya meninggalkan ruangan.
Item ia mencari sudah menghilang.
Di lorong, mayat-mayat tergeletak di sekitar, baik tentara musuh ramah dan dibunuh dalam pertempuran. Dia menghindari mayat-mayat di lorong dan berhenti di depan jendela. Di luar, ia bisa melihat para tentara reveling liar dalam kemenangan mereka. Suara perayaan untuk menghormati penguasa baru sangat keras.
Jika objek ia tidak dapat menemukan masih di tangan musuh, dia harus meninggalkan benteng sebelum tahun naik. Begitu juga akan sekutu-sekutunya.
Erica menggeleng dan kembali ke kawan-kawan nya.



Chronicle 2 
Chronicle 2: Age of Splendor - Prelude
Jika Anda membajak ladang, biji akan tumbuh dan pertumbuhan baru akan terjadi. Tanah Aden, sekali hancur oleh orang-orang haus darah untuk perang, telah berkembang menjadi kemakmuran.
Sementara feodal dan ksatria tua, terikat oleh tradisi, menyesalkan runtuhnya orde lama, yang lain bercita-cita untuk menyebabkan kerusakan di belakang layar. Pedagang bersedia untuk menenangkan siapa pun untuk membuat keuntungan.
Sieghardt Ein telah diakui sebagai penguasa Giran Castle, tapi dia tidak benar-benar berkuasa atas wilayahnya. Dia mengabaikan untuk melaksanakan tugas-tugas seorang penguasa benteng, seperti mengumpulkan pajak atau mengelola istana. Setelah tiga bulan, ia meninggalkan benteng, menghilang dengan tentara-Nya. Namun, tuan yang menggantikan dia adalah terlalu ambisius. Sementara menyikat off oposisi yang kuat dari pedagang Giran, ia diperlakukan perdagangan dekade-lama mereka perang dengan Innadril sebagai masalah diplomatik belaka. Innadril, di istana air, tak bisa berdagang dengan wilayah lainnya tanpa terlebih dahulu melalui Giran. Sekarang tuan manor membuat perjanjian dengan penguasa Giran dan perdagangan dilanjutkan antara kedua wilayah.
Dengan pembukaan kembali Heine Harbor dan penyelesaian Giran Harbor, rute perdagangan menghubungkan Aden, Giran, dan Innadril diperpanjang hingga Avella Timur. Metode striders meningkatkan disebarkan di kalangan rakyat, sehingga memungkinkan untuk mengangkut sejumlah besar barang dengan tanah jauh lebih cepat dari sebelumnya. Teh, sutra, dan rempah-rempah diterima oleh orang kaya sebagai kemewahan favorit mereka. metode tradisional Blacksmithing adalah merevolusi, berkat seorang pelaut yang berani mencuri rahasia Avella untuk pengerasan logam. Salah satu item eksotis yang menjadi sangat diperlukan adalah simbol Avella, dikatakan memiliki kekuatan misterius. Simbol ini secara bertahap menyebar ke populasi umum, ushering di era meluap dengan uang dan barang di wilayah timur Aden.
Dalam bidang Dion dan di Coliseum dari Narsell Lake, Age of Splendor diproklamasikan dengan antusias liar. Cahaya yang terang, yang gelap bayangan, dikatakan. Di bawah cahaya terang kembang api dalam festival yang disebut Age of Splendor, mereka melakukan eksplorasi sombong.
satu saya dan mentor saja, dalam bukunya "The Abadi 1.000 Hari," singgung apa Baium, Kaisar terkutuk, telah dilambangkan di dunia ini diperintah oleh dewa malas. Harta karun merah-warni yang mengalir dalam darah Manusia yang paling dewa seperti diserap tidak hanya esensi dari lima suku ditakdirkan untuk mati, tetapi juga bahwa para malaikat dan makhluk dunia lain. Nama-nama makhluk-makhluk ini akan dihubungkan dengan kebencian dan ketakutan ketika mereka dimasukkan dalam sejarah hari kemudian. Yang pertama muncul adalah satu bernama Hallate.
Ketiga arks suci pernah tersembunyi di Giran, Hutan Terkutuklah, dan Aden, Ibukota. Mereka hilang selama masa perang, kemudian muncul kembali ketika perjuangan untuk takhta kaisar dimulai. Menurut rumor, para arks berisi peninggalan suci yang menjual Baium kepada Tuhan. Banyak mencari arks, tapi bahkan fanatik seperti Athebaldt dan Rodemai membuat kesalahan dengan meremehkan kesulitan sebenarnya dari tujuan mereka. Mereka mengirim tentara bayaran dan pedagang untuk melacak arks suci. Banyak dari mereka meninggal selama pengejaran ini, ketika mereka bentrok dengan makhluk tangguh yang disebut Tabut Wali.
Dugaan saya adalah bahwa Aria FirstMatter bukan merupakan salah satu dari mereka. gairah rasa nya nasib, martabat mulia dan cinta buta akan membuat dia menyangkal dirinya segala bentuk kompromi. Dua elf gelap dari utara mendekatinya. Salah satunya adalah Scride, seorang ksatria Pavel yang pernah menjadi Bladedancer, diakui oleh para tua-tua dari kota bawah tanah. Yang lainnya adalah Esen, yang lebih dikenal dengan julukan Crow Feather. Dia pernah menjadi Ranger Phantom, aktif dalam Ruhn. Ini adalah ironi besar bahwa orang yang memberikan kontribusi terbesar bagi penyebab ini adalah raja wilayah Thifiell dari kota bawah tanah.
Kita semua pengalaman kesuksesan dan kegagalan dalam ukuran yang sama. Setelah memperoleh sesuatu yang kita inginkan, kita menyadari itu bukan apa yang kita benar-benar ingin setelah semua. Tak jarang, banyak yang hanya tercengang ketika hal ini terjadi!


Chronicle 2: Age of Splendor - Shadow Fang
Di dataran, roda gerobak menggulingkan membuat suara, bekerja mengerang. puncak Gunung, dimahkotai dengan batu dingin dan es permanen, segera berjubah dalam kegelapan, saat matahari mencelupkan di bawah pegunungan. Kegelapan: pelarut yang dapat mencairkan kekejaman di mana darah dan air mata yang murah, memungkinkan ketamakan ke kepala belakangnya kotor. kesenangan duniawi Bahkan sederhana muncul dari lingkungan yang keras.
Sebuah geng preman, yang perdagangan berperang dan membunuh, perlahan-lahan mendekati gerobak, masih membuat kebisingan disiksa nya. geng lain yang sudah menetap di wilayah ini, tetapi mereka tidak memiliki sambutan hangat bagi orang-orang dari profesi yang sama. Terutama saat mereka berubah menjadi mayat tak bernyawa yang tidak bisa lagi berjabat tangan dengan siapa pun, atau membunuh untuk menghasilkan uang. Para preman, dibebaskan dari kuk kehidupan membosankan mereka, tampak tertarik dalam mengumpulkan setiap relik.
Seorang Elf muda menyambar roda untuk menghentikannya, yang lain, mungkin berputar selamanya. Berdiri dalam waktu dua puluh mayat, ia mendengarkan bergumam bisik-bisik sesama tentara bayaran. Mereka mencari dada tertentu. Satu dalam kelompok, yang suka membanggakan pengetahuannya, mengatakan bahwa dada adalah objek yang Lewin Baron, mantan penguasa Giran, tersembunyi sebelum ia kehilangan benteng. Namun, ia gagal menarik perhatian rekan-rekannya '. Mereka tidak tertarik pada isi beberapa kotak terjebak dalam lubang lumpur di suatu tempat. Sebaliknya, mereka mengobrol antusias tentang wanita-wanita mereka akan merayu dan mereka akan minum minuman keras ketika mereka kembali ke desa.
"Pie strawberry Natalie adalah yang terbaik di Aden saya tahu. Beberapa menuduh saya menjadi jantan ketika saya menjadi gila selama hanya pai. Ah, baik saya gunakan untuk memiliki sikap seperti mereka, sampai hari Natalie dipanggang kue untuk saya!. Menurut Natalie, rahasia membuat kue stroberi lezat adalah - Aarggh "!
Sebuah panah raksasa, sebesar sebuah tombak, melewati dada dari tentara bayaran pie-mencintai, memperlihatkan jahat ujung bengkok nya. Sekarat bayaran memandangnya seolah-olah dia tidak pernah melihat hal seperti itu sebelumnya, dan kemudian berbalik ke arah mata sesama tentara bayaran. Dia tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan selamat jalan kepada teman-temannya. Tentara bayaran lainnya melompat ke seberang gerobak untuk siap diri untuk voli berikutnya dari penyerang tidak diketahui mereka.
Para tentara bayaran ragu-ragu. Mereka tidak cukup bodoh untuk bergegas menuju hutan tanpa tahu apa yang berkeliaran di sana. Namun, mereka tidak bisa hanya duduk-duduk gerobak tanpa menemukan musuh tersembunyi mereka. Lagi dan lagi, suara tajam, seperti merobek kain sutra, terdengar. Setiap kali, beberapa bagian dari gerobak dihancurkan. Gerobak menyerah dalam dirinya sendiri, seolah-olah itu terbuat dari kertas. Panah datang dari seberang jalan dan tentara bayaran berlari ke arah yang berlawanan ke hutan. Meskipun hutan tampak cukup aman di siang hari, ketika malam tiba ia berubah menjadi rakasa menyenangkan. Sebuah akar kecil yang terhubung ke sebuah tunggul pohon tua yang tampak seperti tangan penyihir membentang rendah di tanah, menangkap kaki orang yang lewat. Dead cabang pohon kering menusuk mata mereka, dan air busuk di bawah daun-daun jatuh membodohkan sepatu mereka. Serangga, yang istirahat terganggu, menyatakan ketidaksenangan mereka dengan keras menyerang mata tentara bayaran ', telinga dan hidung. Dikelilingi oleh musuh-musuh tangguh seperti itu, mereka diharapkan pemanah misterius segera untuk menutup di atas mereka. Mereka dibagi dalam kelompok tiga atau lima dan bersembunyi, menunggu serangan pemanah itu.
Merasa dadanya menegang, Peri mendongak. Tidak seperti orang-orang itu berisi, hutan tampak damai. Langit dipenuhi angin yang mengantar di malam itu berpakaian kain halus nila dalam bertatahkan dengan mutiara. Segera bulat, bulan purnama menjulurkan kepalanya di antara pepohonan. Ketika angin mereda seolah-olah itu menyatakan nasib seseorang, hutan mengeluarkan suara tangisan binatang kesepian's.
Buru-buru burung terbang pergi, terbangun oleh teriakan marah, jeritan pergolakan kematian, ratapan dan rintihan yang mengerikan. Bayang-bayang menunjukkan taring tajam mereka dan bergegas masuk seperti kilat untuk merobek, slice, twist, gigitan, cakar, melempar, menendang, istirahat, dan akhirnya untuk membunuh. Beberapa menit kemudian, hutan dipenuhi dengan terengah-engah dan mengerang, direndam dalam darah merah gelap. Bulan purnama menyeringai, mewarnai pemandangan di rona, tak bernyawa tidak berwarna.
The Elf bingung, tidak yakin jika ia masih hidup atau mati. Dalam pemandangan yang berubah kabur abu-abu, dua mata serigala, ia tiba-tiba menghadapi berkilauan di neon hijau terang. The Elf penasaran mengapa serigala raksasa itu menatap mata dengan nya. Pertanyaan ini segera dijawab oleh kepalanya, yang terasa seperti itu akan jatuh, dan kakinya yang tak berdaya tergantung di udara. serigala itu berdiri pada dua kaki belakang, mencengkeram kepala Elf dengan satu tangan. Dengan tangan lainnya serigala mengadakan busur yang tampak serupa dengan yang digunakan oleh polisi hutan, kecuali jauh lebih besar. Ketika serigala membuka mulutnya, Peri bisa melihat giginya, yang tampak seperti belati tak terhitung jumlahnya berlumuran darah gelap. Sebuah frase berbisik di telinganya.
"... Dunia Glade Pohon adalah ..."
Ini mengambil Elf sedikit waktu untuk menyadari bahwa serigala itu berbicara kepadanya, sehingga ia melewatkan sebagian besar dari apa serigala itu berkata kepadanya.
"... Jika Anda tidak ingin melihat Dunia Glade Pohon tumbang, jangan sentuh Seal."
Serigala melemparkan Elf sembarangan ke tanah. Para Elf berusaha untuk berdiri, tetapi menyadari bahwa ia tidak bisa mengendalikan kakinya. Hampir tidak bisa menopang tubuh bagian atas dengan kedua lengan, ia menatap serigala.
"Mengapa Anda mengancam saya?"
Serigala, karena telah berjalan pergi, tiba-tiba berhenti. Setiap langkah dia ambil adalah dicetak dengan jejak kaki merah tua. serigala menjawab.
"Itu bukan ancaman." Kemudian serigala itu menghilang, meninggalkan Elf di belakang.
Beberapa waktu kemudian, ketika Elf berhasil mengingat mengapa ia datang ke tempat ini, dia kembali ke tempat gerobak telah diperpanjang. Lalu dia menyadari bahwa dia telah mengikuti jejak-jejak serigala. gerobak itu berbaring pada sisinya dan mayat tentara bayaran yang bertebaran di sekitar. Semuanya tampak sama seperti yang dilakukan sebelumnya, kecuali dada telah lenyap.


Chronicle 2: Age of Splendor - Aria
Dalam rangka untuk bertemu dengan Kepala Gudang Gesto, ia harus membuang empat hari, tapi bukan karena Gesto dibuat menunggu dia. Dari para malaikat saat pertama turun ke Menara kurang ajar, mata waspada diikuti Aria dari jarak tak terlihat. Di antara mereka, orang-orang yang membuatnya gugup terutama adalah dua pengejar yang telah mengikutinya sejak Elmore. Aria menyembunyikan dirinya di sebuah ruangan di penginapan kumuh dan tidak pergi sampai dia yakin mereka menyerah mencari untuknya.
Ksatria legendaris Pavel Bulan Air mata, tidak seperti ksatria Aden yang terutama terdiri dari Paladin atau Knights, terdiri dari berbagai latar belakang dan keterampilan. Ini harus ada hubungannya dengan kenyataan bahwa istana ini telah memiliki hubungan yang baik dengan tentara bayaran dari Ruhn. Dua kekuatan pendukung utama dari tentara bayaran Ruhn adalah Terkutuklah Hutan dan kota bawah tanah Dark Elf. Aria hanya bisa menebak pada keadaan di sepanjang waktu. Pertanyaan penting adalah, sampai sejauh mana melakukan Kota Bawah Tanah menunjukkan niat yang benar untuk Pavel atau Ruhn? Aria tidak bisa memprediksi apa-apa tentang cara ini satu atau lain.
Lima belas menit setelah memasuki gudang, Aria keluar melalui pintu belakang dan kembali ke udara malam kabur dari Giran. Selama dua puluh menit berjalan kaki dia kembali ke penginapan, ia hampir yakin bahwa ia telah menghindari semua pengejarnya nya.
Ketika ia kembali ke penginapan, ia tidak melihat Dwarf tua, yang biasanya tertidur di konter. Memegang lilin kecil menyala di satu tangan, dia menaiki tangga berderit dan berjalan menyusuri lorong. Ketika cahaya lilin berkedip-kedip, bayangan sendiri tampak goyah di atas seakan-akan mencoba berbicara dengannya. Cahaya kebiruan malam dituangkan dalam melalui jendela terakhir di ujung lorong, memberikan penerangan di depannya. Akhirnya, ia tiba di kamarnya.
Dia melewati pintu kamarnya tanpa henti dan meraih kenop pintu ke kamar sebelah yang kosong. Sebuah suara tajam terdengar dan sebuah lubang kecil muncul di jendela menghadap ke jalan, menyebabkan dia melepaskan gagang pintu. Tiba-tiba, sebuah panah dengan bendera hitam melekat terjebak di ambang pintu. Semua ini terjadi dalam sekejap mata.
"Crow Feather?"
Otot tertekuk dan tegang. Darah dipompa ke telinga dan mata, menciptakan sensasi berdenyut-denyut. Dari ujung jari ke lengan dan bahu, sistem listrik saat dia pergi atas dan ke bawah gugup.
Untuk menghindari ditabrak, ia menguatkan tubuhnya dinding, melompat turun dan mencapai pendaratan tangga dalam satu nafas. Dengan menggunakan pisau, dia memotong lilin untuk memadamkannya dan menurunkan tubuhnya di bawah lilin tersebut. Lorong memeluk di sebuah jurang kegelapan. Tanda panah datang melalui jendela dan menghancurkan apa yang tersisa dari kandil. Panah di samping terbang di atas kepala Aria saat ia berjongkok seperti katak dinding. Menarik napas lega, ia berguling ke sisinya. Dia bisa merasakan bahwa panah terakhir ditargetkan di mana ia hanya beberapa saat yang lalu.
Aria berhenti bergerak dan tetap diam, menahan napas. Meledak pintu kamar terbuka dan ksatria Pavel berkelebat keluar seperti kilat, mengacungkan dua pedang. Aria bertujuan untuk kembali ksatria dan terjun belati dia ke dalamnya. ksatria yang digunakan kedua pedangnya untuk menutupi baik depan dan belakang, sehingga ia bisa membela diri terhadap apa pun yang mungkin mengintai di lorong gelap. Meskipun agak canggung, ini diblokir belati Aria dari menyebabkan luka fatal.
Melalui jendela kamar tidur di mana tirai ditutup, cahaya yang sangat samar bocor ke dalam ruangan. Begitu ia melangkah masuk ke daerah ini kurang diterangi, lain ditembak panah ke arahnya. Meskipun risiko bahwa ia mungkin memukul rakyatnya sendiri, pemanah menembak panah di mana ia menduga ia akan bergerak, yang mengejutkan akurat.
Sementara berlari ke kamar tidur, Aria dipukul di kaki dan dilemparkan ke dalam dinding di bawah jendela. Para kesatria yang mengejar setelah dia ke kamar tidur segera diturunkan pedangnya sementara ia berjuang untuk mendapatkan kembali keseimbangan. Dia menangkis serangan kesatria dengan belati sendiri dan dengan cepat memangkas kecaman keras di leher musuh nya. Suara menjijikkan tumpah keluar dari dia, tapi taktik nya dipenuhi oleh pedang lain.
Aria bisa melihat wajah lawan-nya untuk pertama kali. The Dark Elf muda tampak kurang dari 200 tahun. Dia muncul untuk menjadi kuat dan mengejutkan tenang. Kesatria muda perlahan-lahan meluncur mata pedangnya di belati itu. Pusat keseimbangan bergeser dan ujung dari dua pedang gemetar berbahaya terhadap satu sama lain.
"Beri aku Kitab Santo itu."
Ketika pisau pedang menari-nari di matanya, Aria meringis. "Jangan tanya saya Pergi ke toko buku!"
Dengan belati itu, Aria membuat lingkaran besar dan melepaskannya dari tangannya. Pisau pedang ksatria muda menyentuh pergelangan tangannya, membuat luka panjang dan dalam, menumpahkan sebagainya banyak darah. Aria dimakamkan dirinya ke dalam dada kesatria muda dan memeluknya erat dengan kedua lengannya.
Dengan menangis menakutkan, ia melemparkan diri terhadap jendela. Jendela hancur dan melibatkan kombatan bergulir di atas atap dan jatuh level. Dengan kedua dari mereka masih di udara, Aria menguasai tubuhnya dan naik di atas ksatria. Tepat sebelum mereka menyentuh tanah, ia menempatkan semua berat badannya di lututnya dan hancur mereka terhadap bahu lawan-nya. Mencengkeram dengan rasa sakit, the Dark Elf muda mengertakkan gigi, dengan mata terbuka lebar. Dari pergelangan tangan terluka itu, satu lagi meledak darah menyembur keluar.
"The Abyss Walker kekuatan terbesar adalah ..."
Sementara menekan bahu ksatria dengan kedua lututnya, mencekik lehernya dengan tangan kirinya, ia menarik keris lain dari dalam boot-nya. Darah merah tumpah dari lengan kirinya menutupi wajah ksatria dalam merah. Tanpa ragu-ragu, dia membawa belati ke leher ksatria itu.
"... Orang yang berjalan di Neraka selama 500 tahun."
Pada saat itu, seolah-olah dia jatuh di atas kepala ksatria muda, ia memutar tubuhnya. Rasa sakit menyiksa terbakar bepergian di punggungnya dan mengisi seluruh tubuhnya. Dari luka baru, sesuatu yang hangat tumpah keluar dan membasahi baju dan pakaian, yang memberinya sensasi menakutkan hidup.
Panah Crow Bulu itu ternyata tenang. Aria hanya mampu mendeteksi suara samar yang angin-seperti saat itu sangat dekat dengannya. Begitu dia berada di luar, tidak ada harapan baginya untuk mencari tempat yang aman untuk melindunginya dari panah. Dia berdiri dan berlari untuk hidupnya. Meskipun dia tidak bisa melihat atau mendengar itu, ia tahu bahwa anak panah itu terbang langsung ke arahnya. Setelah menendang dinding dan tergantung turun dari dahan pohon seperti kucing, dalam satu sapuan, ia mengirim tubuhnya ke tembok. Panah terakhir memukul di belakang.
-----------------------------------
"Sir Scryde!"
Para Bladedancer dari manor utara yang dingin menatap kosong pada panduan tentara bayaran ia telah menyewa - Esenn, seorang Ranger Phantom, dikenal dengan julukan Crow Feather di antara para Orc dan tentara bayaran dari Ruhn.
tubuh Scryde's mengkhianati kehendak pemiliknya. Kedua bahu menjerit dengan sensasi grinding tulang terhadap tulang. Dia merasa mual, seakan ususnya sedang bengkok. Paru-parunya bernapas discordantly, seolah-olah memainkan lagu marching ork. Kewalahan dengan semua sensasi, kepalanya berdenyut-denyut seolah-olah akan meledak.
"Oh, saya!" Ketika Ranger Phantom melihat bagian belakang leher majikannya, ia menjatuhkan benda yang dibawanya, berlari ke majikannya dan duduk di sampingnya. Scryde hanya bisa mengatur untuk mengangkat tangan kanannya.
"Tidak apa-apa darah bukan milikku.."
Scryde berpikir bahwa untuk melupakan rasa sakit, ia lebih suka pingsan atau mencoba untuk berfokus pada sesuatu yang lain. Tapi mantan hanya akan membuat dia tampak lemah. Jadi, bukannya dia mengajukan pertanyaan ke Ranger Phantom.
"Apakah Anda mendapatkan dia?"
Esenn menggelengkan kepalanya karena malu dan menunjuk ke item yang dibawanya. Itu adalah baju besi kulit berlumuran darah, diterkam dari perjuangan baru-baru ini. Dia perlahan menjelaskan bagaimana FirstMatter, dengan panah yang menempel di tubuhnya, masih menghindari dia dan melarikan diri.
"Seorang ranger, tidak mampu menangkap seorang wanita terluka ... aku sangat malu pada diri sendiri."
Scryde ingin menggeleng samping tetapi ketika ia mendengar suara yang mengerikan datang dari bahu, ia memutuskan untuk tidak melakukannya.
"Tanpa Anda, kepala saya akan berguling-guling di kaki Anda sekarang."
Duduk di samping Scryde, Ranger Phantom diam-diam mulai menyortir panah ia telah berkumpul. Karena panah nya adalah custom-made, ia memperlakukan mereka seperti harta langka. Dia membagi sekitar tiga puluh anak panah ke dalam kelompok yang baik yang masih dipakai, perbaikan diperlukan, atau dibuang. Ranger Phantom menempatkan mereka kembali ke gemetar dan berbicara lagi.
"Kalau harus saya terus berburu?"


Chronicle 2: Age of Splendor - Martien (1)
Awalnya, Dion bukan bangsawan kaya. Tidak ada saluran luas tanah pertanian. Dengan pengecualian mandragora, tidak ada produk lokal yang unik. Mandragoras terutama dibeli oleh Wizards, Dukun, atau Herbalists. Mengingat risiko berkembangnya, jumlah laba tanaman yang dihasilkan tidak banyak. Darah Mandragoras 'itu liar berserakan oleh Duke Byron Ashton. Tuan manor menganggap mereka hanya dari sumber sakit kepala bukan aset yang bernilai. Sejak perdagangan dengan manors terdekat atau negara lain tersebut terutama dilakukan melalui Pelabuhan Giran di selatan, sulit untuk mengharapkan keuntungan banyak.
Sebagai Manusia, Duke Byron Ashton adalah kegagalan yang mengerikan. Lain mengatakan kesalahan terburuk yang pernah dibuat adalah percaya ia bisa memperbaiki keuangan benteng dan istana dengan menekan petani miskin. Para petani berjuang keras melawan dia oleh naik, hanya dipersenjatai dengan garpu, cangkul, sabit, dan garpu pitch. duke itu kejam dilaksanakan petani kerusuhan dengan tombak, pedang dan guillotine. Bila jumlah petani dia bisa mengeksploitasi berkurang, Duke bahkan mencoba menjual putrinya untuk Raja Amadeo Cadmus.
Sekitar waktu itu, era kekacauan dimulai, dan orang-orang yang bermimpi perang datang ke Dion. Mereka adalah preman yang tidak memiliki kesetiaan kepada negara atau bangsawan. Mereka meluap dengan nafsu untuk kekuasaan dan ambisi tak terkendali. Itu tidak lama sebelum salah satu dari mereka dipenggal Duke Byron Ashton dan mengambil alih kastilnya.
Bahkan jika goblin dimahkotai dan menari di atas takhta itu, para petani dari manor akan sangat bahagia mereka akan berpelukan dan menangis dengan sukacita. Mereka antusias menyambut kedatangan penguasa baru dari istana. Namun, ketika era perang dimulai, atau bahkan setelah itu berakhir dan Age of Splendor dimulai, kantong warga 'tidak mendapatkan semalam berat. Dion masih manor miskin di mana penduduk tinggal tertindas.
Penguasa baru manor tegas memutuskan untuk menaikkan adena. Dia memulai proyek konstruksi untuk membangun sebuah bangunan tampak aneh di bagian kosong desa. Lalu ia mengirim tentara bayaran dan tentara di mana-mana untuk menangkap monster. Setelah itu, satu-satunya yang harus dilakukan adalah menjinakkan monster ditangkap.
"Pergilah, Wind Rider, pergi Coba lebih keras!! Lebih cepat, lebih cepat!"
The Rakasa Race Track itu penuh sesak dengan banyak orang. Setiap gerakan monster dibuat, kerumunan orang bereaksi, baik dengan sukacita atau kesedihan. Seiring dengan nama-nama dewa yang tidak diketahui, segala macam berkat dan kutuk tumpah dari mulut mereka. Tetapi jumlah Adena mereka begitu rela digunakan untuk taruhan mereka memberi manor Dion dan penduduk yang beberapa harapan keluar dari kemiskinan jangka diwariskan dari generasi sebelumnya.
"Go Go! Go! Kelinci kecil itu tidak bisa mengejar ketinggalan dengan Anda! Ya! Ya! Ya!"
Dengan pemenang memutuskan, kerumunan bergelombang bergerak liar, seperti gelombang di angin tinggi. Beberapa dari mereka merobek-robek dan melemparkan tiket berharga mereka, sementara yang lain bersorak dan memeluk siapa pun yang kebetulan berada di dekatnya. Beberapa dari mereka ditekan tersenyum, menyembunyikan kegembiraan mereka dari orang lain, sementara diam-diam memeriksa nomor di tiket mereka lagi dan lagi.
Martien, pemilik Store Laut Selatan, adalah salah satu dari mereka yang melompat sekitar sampai akhirnya merobohkan orang dia memeluk. Lalu ia lari ke uang tunai di tiket nya, hati-hati menghindari pengawasan orang lain.
"Selamat, Mr Martien."
Manajer ras tersenyum dan santai memeriksa tiket Martien's. Dari memenangkan ini, trek balap harus benar-benar memberikan sejumlah besar uang. Tetapi wajahnya tidak menunjukkan ketidaksenangan. Bukan karena ia tidak peduli apakah organisasinya mengalami kerugian. Keuntungan dibuat trek balap yang cukup signifikan bahwa mereka dapat memperlakukan uang hadiah Martien sebagai hanya kecil write-off.
"Mataku bertemu mata unicorn di paddock dan jantungku hampir berhenti berdenyut!"
"Benarkah? Kenapa?"
"Karena matanya tampak seperti mata ibuku."
Dia tertawa keras, dan kemudian ekspresi wajahnya sepertinya menyiratkan, "Konyol." Dia menyerahkan sebuah kantong yang cukup besar dari koin.
"Setelah dikurangi pajak, hadiah Anda datang ke 328.000 adena Harap periksa jumlah dan menandatangani tanda terima.."
Ketika dia tidak cepat mencapai tangannya keluar untuk menerima tas, ia memandang dia dengan ekspresi bingung. Martien mengambil dua langkah mundur dan menatap melamun jadwal balap. Sesaat kemudian, ia berbicara lagi kepada manajer ras, suaranya penuh dengan kegembiraan.
"Lihat!" Dia mengangkat jarinya dan menunjuk ke papan buletin, walaupun tidak bisa dilihat dari tempat dia duduk. "Dikatakan di sana bahwa dalam perlombaan berikutnya kemungkinan adalah 204 kali Apa artinya Ibuku -??. Maksudku, Wind Rider berjalan dalam lomba ini, benar"
Sementara mengatur tiket ras ke bundel, dia menjawab singkat, "Itu karena akan kehilangan pasti."
"Apa?"
Dengan secercah tiba-tiba di matanya, dia mulai berbicara. .?. "Pikirkan tentang hal ini Ini merupakan ganda untuk menang, benar Tapi Anda tidak bisa menang Siklon Thunder, di jalur ketiga, merupakan prospek besar yang sudah sangat populer akhir-akhir ini Selain itu, lajur dua, enam, tujuh dan delapan -. Aku Maaf untuk mengatakan ini tentang ibu Anda - tetapi tingkat mereka jauh di luar miliknya saya pikir seseorang membuat kesalahan untuk memasukkan seperti pemalas sebuah Meskipun saya tidak harus mengatakan hal ini keras, peluang untuk memenangkan lomba itu akan... .. " Dia menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk menunjukkan Martien, "bahkan tidak sebanyak ini."
Martien, yang wajahnya berangsur-angsur berubah merah, balas dengan suara penuh kemarahan. "Hei Kau keluar dari barisan berbicara tentang ibu saya seperti itu!"
"Mengapa kamu meninggikan suara Anda aku hanya mengatakan apa yang orang lain katakan.? Harap tenang, Mr Martien."
Dengan itu, dia tenang kembali bekerja, sortasi tiket ras.
"Tidak ada jaminan bahwa dia selalu akan kehilangan Dia tampaknya berada dalam kondisi bagus hari ini.. Ketika aku melihat matanya sebelumnya hari ini, mereka membakar dengan perusahaan memutuskan untuk menang, tidak peduli apa yang saya percaya! Dia akan mengejutkan kita dengan dia kinerja dalam perlombaan berikutnya! "
Manajer ras menjawab, "Apa gunanya menguraikan mata seorang larva semut Mr Martien,? Anda sedang manusia, bukan?"
"Diam! Karena omong kosong Anda, kini menjadi jelas bagi saya, saya telah memutuskan saya bahwa hari ini akan menjadi hari yang sangat spesial bagi saya, yang benar-benar akan mengubah hidup saya sekitar!!"
Untuk beberapa saat, Martien menatap langit di atas trek balap. Seperti gelembung dalam lubang saluran pembuangan, awan mulai berkumpul, menghalangi sinar matahari. Ketika angin mulai bertiup di hutan sekitar trek balap, daun rumput terbang di udara dengan angin, menenangkan tenang. Untuk saat yang sangat singkat, benar-benar terisolasi bahkan dari kebisingan trek balap, Martien digenggam oleh gagasan bahwa dia mencari langsung di sesuatu benar-benar berubah. Martien memutuskan bahwa ketika ia melihat kembali pada saat nanti dalam hidupnya, ia akan menyebutnya Waktu Wahyu.


Chronicle 2: Age of Splendor - Scryde
"Saya sudah melakukan ini selama lebih dari 30 tahun ini akan. Dilakukan dalam waktu singkat. Setelah mendapatkan pelanggan siap, Anda aduk mereka dengan jarum beberapa kali, maka hal itu dilakukan. Anyway, masalah sebenarnya adalah bahwa ..."
Pembuat Simbol duduk di bangku, mengambil pipa dari saku dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Dengan gerakan santai, dia memasukkan daun tembakau ke dalam pipa dan mengaturnya dengan arang yang terbakar. Saat ia mengisap pipanya, asap kebiruan mengalir dari lubang hidungnya. Di ruang gelap, asap perlahan-lahan bergerak ke arah langit-langit dan menari di dalam pola-pola seperti ular.
"Kau Tulang bahu kanan dan tulang selangka Dua atau tiga tulang rusuk tampaknya patah,. Dan juga Ah, tulang panggul Anda juga retak Bahkan setelah mereka semua benar-benar sembuh, Anda akan memiliki sakit selama cuaca hujan..."
Sumbu lampu membuat suara berderak, sementara di luar jendela bunyi gemuruh menyenangkan memancar dari langit. Segera itu mulai dengan hujan gerimis malam. Di dalam, ruangan itu jatuh ke dalam keheningan absolut. Scryde keceplos tanggapan setelah sedikit penundaan.
"Kau bicara seperti dokter."
Sementara masih menggigit pipa di mulutnya, pembuat simbol sihir pewarna dicampur dalam termos. Ketika cairan emas dan perak dicampur bersama-sama, itu menjadi transparan. Dia menjatuhkan pewarna darah merah ke dalam cairan, yang mulai bersinar cemerlang. Cairan berubah menjadi ungu, indigo dan akhirnya menjadi hitam. Pembuat simbol memegang botol di tangannya seolah-olah itu adalah sebotol minuman keras halus dan menggeleng cepat. Segera, cairan menjadi transparan lagi.
"The kemampuan tubuh yang terbatas Anda harus mengorbankan satu kemampuan untuk mendapatkan lain Inti dari simbol adalah neraca -.. Dalam batas menghancurkan tubuh Anda Anda harus menarik keluar kemampuan tertentu, sementara juga meminimalkan efek samping. yang selalu dihasilkan dalam proses ini Itu adalah simbol teknik pembuatan, aspek yang paling penting dari pekerjaan ini.. pemula hanya mencoba menciptakan kekuatan kuat atau kecepatan tercepat, tanpa mempertimbangkan hal lain. Orang-orang seperti yang sering akhirnya sebuah ukiran Symbol of Death. "
Pembuat simbol berhenti sejenak dan menghirup asap nya mendalam. Bertiup melalui lubang hidung dan mulutnya, ia kembali berbicara.
"Apa yang perlu Anda ketahui adalah bahwa saat ini, kita adalah sekitar dua atau tiga tingkat lebih tinggi dari dokter paling Ini karena kita memiliki pemahaman yang tajam. Cara kerja tubuh manusia dan prinsip-prinsip di belakangnya."
Scryde bangkit dari meja ujian. Karena meja itu biasanya digunakan untuk membuat simbol, itu usang, telah tempat berbagai warna, dan berbau tidak menyenangkan.
"Saya menyadari Anda adalah orang yang mampu," membuat Scryde upaya untuk tombol kemejanya hanya dengan tangan kanannya dan kemudian menyerah. "Tapi, apa yang kamu katakan?"
"Anda berada dalam kondisi sangat serius Meskipun Anda adalah Orc yang terlihat seperti Dark Elf, saya hanya bisa menjamin pemulihan dari cedera Anda jika Anda setuju untuk beristirahat selama sedikitnya dua minggu.."
Scryde memiliki sikap aneh yang tidak dapat dicirikan baik dalam hal Dark Elf atau Manusia. Apakah karena ia telah tinggal di wilayah Manusia, membunuh Manusia, sementara melayani tuan Manusia? Scryde menggeleng dan tersenyum. Dia hendak mengatakan sesuatu ketika ia mendengar suara mendengus strider dekatnya. Di luar, seseorang turun dan berjalan ke arah mereka. Esenn menatap Maker Simbol untuk mengecek reaksinya.
"Saya tidak punya pelanggan reserved pada jam ini."
Pengunjung misterius mengangkat tudung hujan-basah dari jas hujan dan melihat ke atas dan ke bawah di gedung yang berisi Scryde, Esenn, dan Simbol Maker. Dia sepertinya berusaha untuk memutuskan apakah itu di mana ia harus pergi. Dia mulai terhadap bangunan.
Sebagai Esenn melihat pengunjung adalah seorang manusia laki-laki, ia memutuskan tujuan kunjungannya adalah bukan untuk menyerang mereka. Dia melirik pembuat Simbol lagi, yang mengangguk kepalanya dengan iritasi, masih memegang pipa di mulutnya. Esenn membuka pintu bagi pengunjung sebelum ia mengetuk, menangkap dia dengan kejutan. Dia mengangkat tangannya dengan sikap malu, kemudian berjalan seolah-olah dia adalah seorang gelandangan saja pulang ke rumah. Meskipun ia tampak agak kurus pada pandangan pertama, gaya berjalannya memancarkan udara yang aneh keganasan. Kulitnya relatif pucat, tapi sulit menebak usianya, karena banyak keriput dan bekas luka kecil berselang-persimpangan wajahnya. Esenn pengunjung merasa sangat khawatir ketika ia berdiri di belakangnya.
"Apakah Anda menutup pintu?" Pencipta Lambang mendengus.
Pengunjung pura-pura tidak mengerti dan melihat kembali di pintu ia baru saja masuk. Ketika Esenn mendorong pintu dengan ujung kaki, itu tertutup dengan bunyi gedebuk keras. Ketika mata mereka bertemu, pengunjung menyeringai dan mengangkat bahu. Esenn bermata busur dan bergetar di sudut ruangan.
Pengunjung berbicara kepada majikan Esenn's. "Apakah Anda Scryde, Knight dari Pavel?"
Pemilik rumah tampak tersinggung karena telah datar diabaikan. Scryde juga menunjukkan ketidaksenangan, menyadari semua orang selalu sepertinya sudah tahu dia.
"Siapa kau?"
"Oh, bagus! Aku tidak yakin Anda datang. Jauh, eh? Anda terlihat sangat berbeda dari yang lain Dark Elf saya tahu, yang merupakan kasus total keranjang."
"Sekali lagi, siapa kau?"
Udara di ruangan itu tampak berubah menjadi es. Esenn terbagi antara gagasan menyambar busur atau menarik keluar belati di ikat pinggangnya. Pada saat yang sama, ia menduga pengunjung mungkin menyembunyikan sesuatu di dalam jas hujan nya. Namun, tidak ada yang terjadi.
"Gustin Baiklah, Sir ini hamba-mu adalah. Disebut. Master saya adalah orang yang sangat mulia, tapi aku hanya melakukan beberapa tugas sepele master saya mengatakan. Bahwa ia sangat berterima kasih kepada dukungan yang setia dan kerjasama tuan Anda telah diberikan dan mengutus aku untuk menawarkan sedikit bantuan Heh,. heh, heh! "
Jelas bahwa pidatonya penuh dengan sarkasme. Scryde berbicara tanpa berkedip mata.
"Aku tidak membutuhkan bantuan apa pun dari seorang hamba, atau apa pun yang Anda Saya tidak tahu yang menguasai Anda,. Tetapi katakanlah apa yang Anda katakan, dan kemudian pergi dengan Anda."
Gustin mengepalkan giginya. Esenn merasa beberapa simpati untuknya. Jika Orc adalah untuk menerima penolakan seperti sebuah, sebuah perjuangan akan terjadi, yang akan berlangsung sampai hanya salah satu dari mereka masih berdiri. Hanya Manusia akan bertahan penghinaan sedemikian gelar.
"Saya mendengar bahwa wanita Anda telah mengejar telah pergi ke Manor Air."
"Mengapa saya harus percaya kamu?"
"Tidak ada alasan bahwa Anda tidak harus percaya padaku."
Scryde melihat pengunjung Manusia nya untuk sementara waktu. Beberapa orang mengatakan bahwa mata adalah jendela jiwa, tapi Scryde pupil mata tampak seperti sumur tak berdasar.
"Apakah tuanmu Saksi Nubuatan?"
"Oh, saya!" Mengklik lidahnya, Gustin berpaling pandangannya ke Symbol Maker. "Kau menemukan aku keluar Anda tidak seharusnya berkata keras-keras, meskipun.. Terima kasih kepada Anda, tak seorang pun akan memiliki simbol terukir pada mereka di sini di Giran untuk sementara waktu. Master saya menyuruh saya untuk mengeksekusi orang-orang yang menyebarkan adat istiadat kafir yang jahat seperti Anda . "
Pisau pedang dengan sinar kebiruan tiba-tiba muncul dari jas hujan pengunjung. Sebuah torrent tak terduga dari kutukan keji memuntahkan dari mulut Maker Simbol saat ia memungut jarum terbesar untuk simbol membuat dijangkau di lantai.
"Anda anjing Uskup! Apakah kamu ingin aku mengukir simbol hati untuk Anda?"
Gustin tersenyum tenang dan memberikan senyum lebar menunjukkan giginya.
"Dengan kedua tangan anda dipotong, aku bertanya-tanya bagaimana Anda akan melakukan hal itu."
Tanpa jelas mengetahui mengapa, Esenn merasa perlu untuk membantu Maker Olahraga. Namun, ia hanya orang sewaan dan tidak tahu apa yang ada di pikiran majikannya. Scryde digunakan lengan kanan terluka untuk mengangkat bangku berkaki tiga dan melemparkannya ke bawah dengan kecelakaan keras atas kepala Gustin's.
"Apa yang kamu lakukan!" Gustin menjerit marah. "Ini tidak ada kekhawatiran Anda!"
"Saya tidak suka tuanmu." Melihat kening berkerut Scryde dan ekspresi menyangkut Maker Symbol's, Esenn menyadari bahu kanan pasien adalah dislokasi lagi. "Saya tidak suka cara kalian berdua bersikap, baik," katanya, dengan suara tanpa emosi apapun.
Darah menyembur dari dahi Gustin's, perjalanan melewati keriput sudut matanya dan tulang pipi menonjol, mencapai mulutnya. Suara bergetar bocor dari tenggorokan Gustin, tapi sulit untuk mengatakan apakah ia pilek atau tertawa-tawa.
"Dark Elf semua sama Anda tidak dapat membantu diri sendiri. Bahkan ketika Anda akan mati, Anda harus menunjukkan temperamen anda.!" Gustin bergumam muram. Daripada alamat yang lain di ruangan itu, dia sebenarnya berbicara sendiri. "Tapi, apa yang akan menguasai Anda katakan Manusia jauh lebih rumit dan makhluk licik!?"
"Saya kira Anda tidak mencintai tuanmu," mengejek Scryde dia dengan tawa. "Saya benar-benar merasa kasihan padamu."
Dicekam rasa kekalahan, Gustin kiri, tidak dapat mengambil kehidupan Symbol Maker's. Beberapa waktu kemudian, Scryde menerima pengobatan lain menyakitkan yang berlangsung beberapa jam. Setelah itu, dia mengatakan Esenn meninggalkan untuk Innadril. Gustin namun mungkin memiliki kesempatan untuk memuaskan keinginan murah nya untuk membalas dendam. Esenn berpikir bahwa jika suram Manusia ada di sana untuk menyaksikan siksaan pengobatan Scryde, bahkan ia tidak menemukan sukacita di dalamnya.


Chronicle 2: Age of Splendor - Martien (2)
Kucing itu menerkam serigala. Seperti badut sirkus, kucing melakukan jungkir balik di udara dan mendarat di belakang serigala. Serigala menggeram keras dan menyalakan kucing. tawon Sebuah melihat apa yang terjadi dan menari liar, terbang dalam pola-delapan angka terhadap matahari. Sebuah binatang bayangan berlari menuju garis finish, dengan unicorn mengikuti di belakangnya. Selanjutnya di belakang, kelinci putih kecil dan boneka jarum jam aneh dengan sebuah jam tertanam dalam perutnya berlari mengejar mereka.
"Bukankah salah satu yang hilang?"
Kembali di gerbang awal, ulat menggeliat tertutup debu-maju. Pada sore hari, jangkrik berkicau keras dari pohon-pohon dekat arena pacuan kuda, seolah-olah untuk menghibur untuk ulat.
"Hentikan!" Seseorang menjerit dan melemparkan botol kaca. Ia memukul kepala Martien dan terpental, terbang ke trek balap dan mendarat di belakang ulat. Ini meringkuk tubuhnya menjadi bola dan bergulir sendiri ke jalur berikutnya, yang mungkin sebuah taktik balap yang lebih baik, semua hal dipertimbangkan.
"Ah, Brother! Apakah Anda baik-baik saja?"
"Ayo Ayo!! Selama Top! Anda bisa melakukannya! Rider Angin! Go! Go!"
Di bagian depan paket, unicorn dan binatang bayangan bersaing panas untuk tempat pertama. Tertutup salju, unicorn berlari panik. Dua binatang berlari berdampingan untuk sementara waktu. Perlahan-lahan, unicorn diperoleh pada binatang bayangan.
ulat terus berguling menuruni jalan dalam bentuk bulatnya, sampai tertabrak roda kecil single-drive boneka jarum jam itu. boneka jatuh ke depan dan nyala api dari obor yang memegang boneka dinyalakan sumbu melekat pada kepalanya.
tik ... tik Tick BOOM!
boneka itu meledak, melemparkan roda ke dalam kerumunan penonton. Bagian tubuh boneka itu terbang ke tanda dekoratif di atas gerbang utama trek balap itu. Kepala boneka berwajah lucu melambung melewati garis finish dengan denting keras, mengalihkan perhatian orang banyak yang sudah bingung itu.
Semua mata berpaling ke benda bulat terbang di udara di pacuan kuda. ulat tersebut berlaras depan unicorn, seperti bola mimpi buruk pada beberapa misi, gila naas.
Matahari menyala ke atas unicorn putih, ngebut bersama di kiprah penuh, seolah-olah mengejar sesuatu yang lama terlupakan. Binatang bayangan pernah predator kelaparan malam, lebih terbiasa merobek kain yang memisahkan dunia ini dari yang dari roh. Saat ini, ia terus mengejar untuk antisipasi semata-mata menangkap mangsanya diasumsikan, unicorn.
"Menerkam sekarang Tidak sekarang.? Hanya sedikit lebih dekat ..."
"Kedatangan pertama: jalur nomor lima, Selama Top Kedatangan kedua:!! Jalur nomor empat, Wind Rider"
Sebuah keributan yang luar biasa menang teriakan, kutukan, dan ratapan beku untuk menghasilkan keributan serak yang sepertinya untuk menggoyang semua Dion. Potongan-potongan robek tiket perlombaan penonton membuang terbang tentang pacuan kuda seperti confetti. Sebuah berkeliaran serigala sedikit tentang pacuan kuda itu terkejut oleh kebisingan dan melarikan diri dengan sebuah flurry.
Orang-orang mendorong bersama-sama erat, liar mengguncang rel kayu yang memisahkan wilayah penonton dari trek balap. Rel kayu akhirnya runtuh. Sebuah malang sedikit yang terkubur di reruntuhan dan diinjak-injak sebagai sisa kerumunan menghilang dari pandangan. Beberapa penonton bergegas ke monster dan pemiliknya, namun segera dikendalikan oleh tentara bayaran yang disewa oleh trek balap.
Sementara memeluk, mencium, dan menari di sekitar dengan siapapun yang kebetulan berdiri di sampingnya, Martien dibakar dengan semangat keagamaan begitu kuat sehingga ia bisa langsung dikonversi menjadi ulama. Ia sangat berterima kasih kepada makhluk yang diberikan kepadanya Waktu Wahyu.
Dia dengan ini ditentukan bahwa dari hari ini ke depan ia akan melakukan banyak karya amal dalam upaya untuk menjadi anggota dihormati masyarakat. Ia juga akan bermurah hati kepada anak buahnya, yang sudah lama mengalami kesulitan keuangan. "Aku akan mendapatkan clan hall nyaman dan membeli mereka semua, senjata mengkilap berkualitas tinggi!" ia berjanji pada dirinya sendiri.
Di seberang jalan, ia melihat seorang Dwarf betina dekat kantor trek balap, menangkis diri dari para penjaga mencoba untuk menahannya. Dia menunjuk ke garis finish, mengeluh tentang sesuatu. Nah, karena hasilnya sama sekali tidak terduga oleh semua orang, itu dimengerti bagi seseorang untuk menjadi marah. Martien bahkan merasa kasihan padanya.
Beberapa saat kemudian, para hakim berkumpul sekitar Dwarf, dan sebelum semua yang dikatakan dan dilakukan, bahkan pejabat tertinggi dipanggil ke dalam keributan. Berkerumun bersama-sama, mereka menggelengkan kepala mereka dan berpendapat untuk sementara waktu. Akhirnya, mereka tampaknya mencapai konsensus.
"Perhatian! Kami memiliki pengumuman untuk membuat." Seorang manajer ras berdiri di tengah-tengah pacuan kuda, berteriak dengan suara menggelegar. "Kami telah mengoreksi kesalahan yang dibuat ketika kami mengumumkan pemenang untuk perlombaan 12."
Diam tampaknya memerintah seluruh dunia.
"Kedatangan pertama adalah jalur nomor satu, Light My Fire Kedatangan kedua! Lajur nomor lima, Over The Top!
"Menurut aturan Rakasa Race, ketika setiap bagian dari tubuh rakasa berpartisipasi's melintasi garis finish, yang rakasa dianggap sudah melewati garis finish. Karena itu, kita telah menentukan bahwa Light My Fire, yang kepala pertama menyeberangi menyelesaikan line, memenangkan perlombaan Kami juga ingin menginformasikan bahwa mereka yang bertaruh pada Wind Rider, kedatangan ketiga, dan tidak terjawab keberuntungan Anda dengan margin yang sangat sempit, akan diberikan tiket lotere sebagai tanda goodwill kita.. Pemenang undian yang akan diambil besok. "
Di langit biru sore, matahari cemerlang dikirim balok emas turun seperti panah sembarangan.
"Mengapa Anda ingin membaca mata seorang larva semut Bukankah Anda Manusia??" Manajer ras tampaknya tidak mengajukan satu tertentu sedangkan menyortir tiket.
"Mari saya beri anda tiket lotere sebagai tanda pelipur lara tak terjawab itu oleh banyak!." Dwarf betina dikatakan sebagai ia mengangkat kepala boneka hancur.
"Ayo ke sini, Sir Ini sangat menyenangkan.."
Di ruang VIP karpet merah yang terletak di salah satu sisi coliseum, Sir Athebalt dan penjaganya menari tentang seperti Orc canggung. Ketika matanya bertemu dengan orang-orang dari Martien, dia terbang ke udara dan menggelengkan pinggang sementara gambar berbentuk-angka delapan.
"Hei, apakah Anda ingin bertemu malaikat?" Dia bertanya, melihat ke bawah dari atas kepala Martien's.
"Ini semua karena kau," kata unicorn untuk Martien dengan mata sedih. "Kenapa kau tidak menjadi malaikat seperti yang saya katakan Bila Anda masih muda, kau seperti anak malaikat!?"
"Untuk menjadi seorang malaikat, anda harus melatih selama tiga tahun di Cedric Pelatihan Hall, tiga tahun di Ivory Tower dan kemudian tiga tahun di Servitor Desa Setelah menyelesaikan semua itu,. Anda masih harus memenangkan permainan catur terhadap Hardin ini juga! membutuhkan banyak uang! "
Martien ingin berjalan dengan meninggalkan dalam arah yang berlawanan dari matahari. Sementara ia berpikir bahwa ia ingin berlari dan berlari, tiba-tiba dia menyadari bahwa dia sudah berlari dan melolong seperti binatang gila. Orang banyak terkejut buru-buru keluar dari jalan, berteriak dan mengutuk padanya. "Aduh!" Seorang perempuan muda Dark Elf yang Martien bertabrakan dengan mengerang dengan suara agak menggoda. Dengan ekspresi bingung di wajahnya, dia berdiri di sana untuk sementara dan memandang sekelilingnya. "Ms Leirynn! Ms Leirynn mana Anda?!"
"El! El Aku bilang! Anda untuk tidak berkeliaran pada Anda sendiri, bukan aku? Ini sangat ramai di sini. Anda dapat dengan mudah mendapat masalah, dan kemudian apa yang akan Anda lakukan? Sebuah tempat seperti ini menarik banyak karakter aneh! "
Meskipun seseorang yang tampak seperti pendamping perempuan muda Dark Elf's muncul beberapa langkah jauhnya, perempuan muda tidak membuka mata dan terus memegang teguh ke tongkatnya.
"Ya, orang di depan saya bertindak aneh saya kira. Ia pergi gila setelah kehilangan uangnya."
"Anda tidak harus berbicara seperti itu tentang seseorang saat ia berada tepat di depan Anda!" pendamping perempuan muda ini adalah pejuang perempuan biasa-biasa. Dia mengenakan baju besi ringan dan membawa pedang. Dia tampak Martien atas dan ke bawah dan menambahkan, "Dia memang terlihat seperti ia telah kehilangan pikirannya."
"Hah? Apakah dia benar-benar?"
Sesuatu meledak dalam kepala Martien's. Ini adalah mimpi buruk yang mengerikan. Sementara berteriak hal-hal buruk yang akan cocok dengan mimpi buruk, ia berpaling pada gadis itu, nangis keras. Dia merasakan rasa sakit yang dahsyat di antara kakinya seperti dia tertikam oleh tombak dan kusut menjadi bola.
"Oh wow, yang harus sakit." Gadis dan temannya menatap Martien, yang sedang menggeliat di tanah. "Dia terkena Staf Evil Roh Jika ia tidak dapat berfungsi sebagai manusia, akan Anda bertanggung jawab untuk itu Kami memberitahu? Anda tidak membuat masalah!"
"Ketika seseorang menyerang Anda, mereka harus bersedia menerima serangan balik Bukankah Anda setuju?."
"Apa jenis kebodohan adalah bahwa Anda? Lebih tua dari aku Jangan Anda bahkan memiliki secuilpun simpati?."
"Bagaimana dengan Anda? Jika Anda memiliki simpati yang begitu besar, kenapa tidak Anda bahkan membuat gerakan untuk membantu saya sampai sini aku, sakit di tanah!." Kata-kata mendorong sampai ke tenggorokannya, keluar sebagai erangan teredam. pendamping itu meletakkan kedua tangan di pinggang dengan ekspresi bingung dan menatap bergantian pada gadis dan Martien. Kemudian, dengan menghela napas, dia berbalik kembali pada mereka berdua.
"Mari kita kembali kapten kita harus khawatir tentang kita.."
Gadis itu tampak bingung, melihat ke kiri dan kanan. Lalu dia sedikit mengangkat tubuhnya agak mengesankan staf. Martien, yang masih duduk di tanah, kaget dengan tindakan dan cepat menaruh kakinya bersama-sama. The membungkuk gadis di satu lutut dan hati-hati meraba-raba tanah di sekitar dirinya. Tangannya menyentuh kaki Martien's.
"Hei apa! Kamu lakukan?"
"Saya minta maaf tentang semua yang saya pikir. Anda mencoba untuk menyerang saya. Apakah Anda masih sakit?" Gadis itu menunduk mendalam untuk dia dan ditambahkan sebagai renungan, "Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tidak dapat berfungsi sebagai manusia lagi?"
Pada kehilangan kata-kata, Martien membuka dan menutup mulut tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Tiba-tiba terlintas dalam benaknya bahwa gadis itu buta. Dia gemetar ujung kakinya dengan tatapan khawatir.
"Apakah kau terluka parah Jika Anda tidak kehilangan kesadaran,? Tolong jawab aku!"
"Ah, aku, ah, oke ... di sana."
Dia menarik napas panjang dengan lega.
"Apakah dia benar-benar Elf Dark Elf Dark Untuk, ia telah sangat beragam ekspresi.?" Begitu ia berpikir bahwa, Martien melihat gelap ekspresinya.
"Sesuatu yang buruk pasti telah terjadi padamu Tapi itu berbahaya untuk menyerang orang seperti itu.." Dia mengira gadis itu akan menegur dia untuk mencoba untuk memukul seorang gadis buta. Tapi itu bukan. "Saya bisa menjadi pembunuh yang menikmati membunuh Manusia untuk olahraga, untuk semua yang Anda tahu. Apakah bahwa kasus tersebut, anggota badan Anda akan tersebar dan hati Anda akan memantul naik dan turun di sana."
imajinasi liar nya mengingatkannya pada ilustrasi dari beberapa dongeng berdarah. Martien menggeleng, menyesali perilaku irasional nya. Ia mencoba menjelaskan mengapa ia berlari mengitari trek balap sedemikian panik. Martien sangat malu. Jika gadis itu tidak tegas memegang kaki, ia merasa pasti ia akan lari menjerit-jerit sekali lagi.
Setelah mendengarkan kisahnya, gadis itu jatuh ke dalam keadaan kontemplatif. Mengobrak-abrik kemeja, dia mengambil secarik kertas. Martien menjadi terganggu oleh dada Dark Elf berkembang dengan baik. Dia cepat menatap wajahnya, lalu membuang muka, mengingat bahwa dia buta. Dia memandang lagi, tapi kecewa untuk menemukan dia sudah disesuaikan pakaiannya.
Gadis itu menepuk-nepuk dia untuk mencari tangannya dan berkata kepadanya, sementara menempatkan kertas di tangannya, "Ini, ambillah."
-----------------------------------
Setelah bangun dari tidurnya, Martien hati-hati membuka selembar kertas ia memegang. Permukaan jalan tidak merata, menyebabkan kereta bergetar liar. Takut kehilangan kertas, Martien memegangnya dengan kedua tangan.
"Saudara, kau melihat lagi?"
"Ya."
pria Nya mendesah dan beralih pandangannya ke jendela dari pelatih. Pikirannya terganggu oleh adena-juta enam puluh yang menguap, berkat kejahatan kejahatan para dewa.
"Sir Gustaf Athebaldt berkata bahwa jika Anda gagal lagi kali ini, ia akan membiarkan Anda bertemu dengan seorang malaikat Anda harus merasakan hal yang sama seperti yang saya lakukan, bukan saudara?."
"Ya."
Hal yang Martien diterima dari gadis itu tiket yang benar sebagai pemenang lomba 12 mimpi buruk. Ditulis di atas kertas adalah seorang tokoh moneter yang tampaknya penyisihan satu bulan untuk gadis buta. Dia telah memberinya kertas dalam upaya untuk menebus cedera keliru mengira dia akan mencegah dia dari berfungsi sebagai manusia, dan segera pergi. Setelah melewatkan kesempatan untuk menjelaskan dirinya sendiri, Martien merasa bersalah sedikit memikirkan menjual identitas seksual nya untuk uang. Tapi apakah itu semua dia khawatir tentang?
gerobak itu bergegas maju dengan kecepatan sangat tinggi terhadap ibu kota Aden. Ketika jejak-jejak percakapan mereka telah hampir pudar dari benaknya, Martien tiba-tiba membuka mulutnya.
"Jika seorang dewi tiba-tiba muncul di depan mata kita, dia mungkin dalam bentuk seperti itu."
"Apa?" Suara manusia dengan jelas menunjukkan iritasi selama ini berbicara bodoh.
"Buta, tidak berperasaan, dan berat, tetapi juga dipenuhi dengan niat baik."
"Itu jelas cara filosofis melihat hal-hal, bukan?" pria Martien's melipat tangan dan dimakamkan bahunya di belakang tempat duduknya.
Berkat kusir yang diajukan setiap ons energi dan keterampilan, mereka sudah melewati Menara Putih Wizards. "Oh!" orang yang sedang melihat ke luar jendela ringan seru. Sebuah pilar, besar abu-abu muncul di cakrawala. Bagian atas tiang dikuburkan di awan, tak terlihat. Di masa lalu, itu adalah jembatan yang menghubungkan langit dan bumi. Tapi itu sudah lama terputus.
"Saudaraku, itulah Menara keangkuhan."


Chronicle 2: Age of Splendor - Aria (2)
"Pergi dan melaporkan bahwa kami menemukan perempuan itu."
Shadow Fang membunuh semua tentara bayaran yang mencari tabut kudus. Enam hari setelah Aria FirstMatter menghilang dari jalan-jalan Giran, dia muncul lagi di Innadril. Sir Gustaf Athebaldt, ksatria kerajaan Aden dan kepala keluarga Athebaldt bersejarah, menyewa beberapa unit tentara bayaran untuk menemukannya. Mereka menemukan Dark Elf di Wharf Heine yang cocok dengan deskripsi nya.
"Apakah Anda yakin?"
"Ya Ketika saya terakhir melihatnya,. Rambutnya diikat ke belakang. Dia tampak seperti dia tidak punya hati dalam dunia."
Angin laut dan matahari selatan harus memiliki melonggarkan kewaspadaan Abyss Walker, yang konon paling kuat di sekitar. Dia berjalan di antara barang-barang jalan eksotis dan mainan hal baru Kurcaci dibuat dengan tangan-tangan terampil. Ketika dia memasuki wilayah lebih boros, ia membungkuk dengan hormat terhadap kasus layar. Sementara itu, beberapa anggota bergabung dengan tim dari pengejarnya.
"Bukankah ini cukup tenaga Bagaimana kalau kita sekarang? Jika kita menunggu lebih lama lagi, orang lain mungkin datang dengan cara ini.?"
Apakah dia menemukan sesuatu yang dia suka dari kasus tampilan? Sementara pelacak dia ragu-ragu, Aria berhenti di depan sebuah toko pakaian oleh kanal sejenak, kemudian menghilang ke toko. Sekitar tiga atau empat tentara bayaran juga mengadakan belakangnya, berpura-pura mereka adalah pelanggan.
Toko baju besi dan membawa berbagai jenis peralatan untuk petualang, di samping pakaian indah untuk wanita berkelas dan gentlemen. Kedua jenis pelanggan yang tidak selalu jelas dibedakan. Misalnya, satu dapat sering mengamati putra dan putri keluarga pedagang kaya mengagumi baju besi mengkilap, atau prajurit wanita asyik di depan gaun satin. Di dalam, toko itu ribut dari tentara bayaran yang diharapkan. Mereka terlempar-penjaga dengan jumlah mengherankan besar pelanggan di toko.
"Di mana Dark Elf perempuan yang baru saja datang di sini?"
Salah satu tentara bayaran meraih pemilik toko oleh tenggorokan. Para Elf tidak takut dengan tenang menunjuk ke arah tiga Dark Elf, yang melotot kembali pada mereka keras. Aria FirstMatter tidak di antara mereka.
Salah satu tentara bayaran mengirimkan sinyal dan beberapa dari mereka bergegas ke toko sekaligus. Beberapa pelanggan berteriak, sementara beberapa merengut dengan iritasi. Para tentara bayaran agak putus asa untuk menyadari bahwa beberapa pelanggan membawa benda-benda kokoh yang dapat digunakan sebagai senjata melawan orang-orang yang terganggu sprees belanja mereka. Namun, pelanggan tidak menyerang mereka. Tentunya pengalaman menyenangkan mereka belanja itu sudah rusak binasa untuk hari itu, sehingga pelanggan tampaknya untuk menekan iritasi mereka sebanyak mungkin.
"Apakah ada pintu belakang?"
Mendorong ke samping kotak ditumpuk dalam toko, seorang tentara bayaran beberapa menemukan pintu di belakang dan berjalan keluar. Burung camar melambung di langit biru yang jelas sementara gondola santai meluncur di kanal damai mengalir. Noble wanita berpakaian putih terlindung kepala mereka dengan payung, menikmati promenade anggun tanpa pengetahuan atau kepentingan dalam kegiatan tentara bayaran '.
Satu bayaran melintasi toko, mendekati warung pas dan keras menarik dari salah satu tirai. Berdiri di dalam adalah seorang wanita ketakutan, tentang menangis. Tentara bayaran lainnya ditarik dari tirai kedua dan ketiga dari warung pas.
Pada saat mereka melepas tirai kedua, menusuk jeritan memukul gendang telinga semua orang di toko. Sebuah gemetar kecil Dwarf perempuan bergegas untuk menutupi tubuhnya hampir telanjang dengan tunik. Ketika melihat ke dalam tentara bayaran yang ketiga, mereka terpaku seperti katak menghadapi ular. Seorang Orc jantan besar berdiri di sana telanjang, memelototi mereka dengan mata sengit. Para Orc pasti dalam proses perubahan. Di rak itu tumpukan pakaian kumal dan sepasang sarung tangan besi.
Para disayangkan bayaran yang merobek tirai menatap otot-otot perut dan dada hijau mengagumkan besar ditutupi dengan bekas luka. Dia seharusnya berhenti pandangannya di sana, tapi bayaran melihat lebih jauh ke bawah. Ketika ia berhasil melihat ke belakang lagi, matanya saya orang-orang dari Orc. Dia ingin minta maaf, tapi malah bibirnya dipelintir menjadi seringai yang tampak bodoh. Ia berusaha untuk kembali tirai ia masih memegang, tetapi jatuh ke lantai tak berbalas.
"Eh, Pak saya pikir telah ada beberapa kesalahpahaman.." Lidah bayaran itu mengkhianatinya. Tato terukir di kepala Orc's kusut menjadi desain yang aneh. Hijau tinju, lebih besar dari kepala anak, tergenggam di depan mata tentara bayaran itu, sebagai Orc membuat suara tak menyenangkan.
-----
"Toko itu tampaknya sangat sibuk hari ini Mungkin beberapa kain baru dari Avella telah tiba. Apakah Anda ingin pergi melihat, My Lady?."
gondolier ini dilihat Espen & Verona's Boutique dengan mata menyipit. Dia tampak termotivasi untuk memuaskan rasa ingin tahu sendiri daripada yang dari pelanggannya.
"Tidak, aku tidak suka pergi ke tempat-tempat keramaian," jawab wanita itu.
gondolier itu tampak agak kecewa, tapi seperti salah satu khas Innadril, ia mulai menyenandungkan sebuah lagu. Angin bertiup di atas sungai itu luar biasa dingin dan menyegarkan, dan pelanggan yang tiba-tiba naik perahu memberinya tarif murah hati. Memiliki wanita bangsawan Dark Elf sebagai pelanggan seseorang juga merupakan pengalaman yang langka bahwa ia kemudian bisa membual tentang untuk gondolier sesama.
"Di mana saya bisa membawa Anda, My Lady?"
Aria FirstMatter berkumpul roknya, menutupi kakinya dan mengangkat kepalanya. Dia memegang sebuah payung yang melindunginya terhadap sinar matahari yang kuat. Ketika gondola melewati bawah salah satu jembatan yang tak terhitung jumlahnya Heine, ia melipat payung dan mengusap rambutnya dengan jari-jarinya.
Meskipun ia tergoda untuk tinggal di lokasi di bawah jembatan, ia merasa pengejar nya masih terlalu dekat untuk kenyamanan. Dia melihat sekeliling dan menunjuk ke jembatan di atas saluran sekitar dua blok dari sana.
Begitu ia menerima jawaban, ia terampil didorong tiang, mengirim gondola ke depan. Aria merasa ketegangan di tubuhnya menyelinap pergi sedikit pada suatu waktu. Dia pikir itu akan baik jika ia hanya bisa menikmati pesiar di atas saluran tanpa ada kekhawatiran.
Beberapa saat kemudian, ketika gondola tiba di tempat tujuan, gondola yang diam-diam meletakkan tiang di tempat dan menunggu. Mungkin kantong koin ia melemparkan ke dia membantu dia menjadi orang santai dan menyenangkan. Dia merasa lelah dari yang dikejar tanpa henti, jadi pertimbangan nya mewah menyambut. Aria tidak menjadi marah bahkan ketika Piriel Aurura muncul setengah jam kemudian dari waktu rapat ditunjuk.
"Akhirnya Bagaimana aku bisa menemukan Anda di tempat seperti ini?!"
"Kau Scavenger seorang." Aria menjawab singkat. Setelah beberapa saat, ia menambahkan, "Omong-omong, menjerit Anda sangat baik, seperti biasa."
"Caranya adalah dengan menaruh hati Anda ke dalam suara Anda Setelah Anda menyadari hal ini, bahkan Anda bisa melakukannya.."
Piriel melompat dari jembatan ke gondola. Jika gondolier belum terampil dimanipulasi tiang nya untuk menyeimbangkan perahu, mereka telah mandi dengan air dari dampak. Meskipun Aria menganggap hal ini sangat kerdil dalam hal keterampilan, dia pada umumnya terganggu oleh kepribadiannya.
Setelah Aria menyatakan keinginannya untuk wisata sungai seluruh kota, gondola mulai bergerak lagi. Begitu mereka keluar dari bayangan di bawah jembatan, matahari menyambut mereka dengan senyum ramah. Aria membuka payung lagi untuk melindungi kulitnya. gondolier memperkenalkan berbagai tempat di sepanjang jalan, seperti gondola tempuh dengan santai.
"Anda menyebabkan ketidaknyamanan untuk orang lain, melakukan apa yang Anda lakukan."
Dengan mendengus, Dwarf menarik ranselnya, yang lebih besar dari dirinya sendiri, ke lantai gondola. Perahu nongol naik dan turun dari berat, sekali lagi.
"Aku tahu, kau benar."
Dwarf mulai membongkar ketentuan nya. Aria selalu terkejut dengan kemampuan Kurcaci 'untuk membawa beban besar di pundak mereka. Di medan perang, dia bahkan menyaksikan Dwarf menggunakan pasokan dari ransel untuk membekali semua tentara dari satu unit dengan pedang baju besi dan panjang, serta memberi mereka makan. Dia menduga inilah alasan Kurcaci tidak tumbuh di ketinggian saat mereka tumbuh dewasa.
"Omong-omong, Espen itu bermuram durja sekitar merengek padaku Jika penyimpang mendengar desas-desus tentang Kurcaci dan Orc kelelahan yang telanjang dan liar di tokonya,. Mereka akan berbondong-bondong untuk itu. Ini akan merusak bisnisnya."
Piriel akhirnya menemukan item yang dia telah mencari dalam ranselnya. Dia meniup di atasnya dan dipoles dengan lengan bajunya. Itu adalah botol kaca yang berisi beberapa zat merah gelap. Arial tahu bahwa itu sudah tua, darah kering. Sebelum menyerahkan Darah Suci, Piriel tampaknya tiba-tiba menyadari sesuatu dan berbicara.
"Saya tahu bahwa ini adalah pertanyaan yang lucu untuk meminta Dark Elf, tapi aku masih akan menanyakannya kulit Anda. Tidak terlihat begitu hari ini bagus. Wajah Anda pucat pasi. Apakah aku benar?"
"Ya," Aria rela setuju, secara tak terduga. "Saya sangat diserang oleh dua orang dari utara."
Piriel berdecak lidahnya dan berkata, "Karena dari mereka relik terkutuk, dua kehidupan yang tak berdosa tewas."
Aria jauhkanlah Darah Suci, dengan ekspresi aneh di wajahnya. Piriel menjadi terkejut dan berbicara dengan keras. "Jangan katakan padaku Kau biarkan mereka tinggal?! Apa yang telah masuk ke Anda?"
"Tidak ada Dan jangan bicara padaku seperti aku semacam pembunuh, baik-baik saja.?" Baru-baru ini, beberapa emosi telah berputar di dalam Aria dan ia mendapati dirinya mengungkapkan mereka lantang sebelum dia bisa menekan mendesak.
"Aku pasti menjadi lemah," ia memutuskan. "Meskipun saya mungkin terlihat muda, aku telah hidup di era yang sama seperti yang rakasa gila yang terkunci di menara. Saya merasa seperti seorang nenek sihir tua yang didalam sudah membusuk."
"Satu hal yang pasti," mengambil Piriel keluar pipanya dan memasukkannya ke dalam mulutnya. "Baik kau dan aku tidak bisa mengklaim sebagai sprite muda lagi."
Piriel akan mengambil mudah terbakar, tapi menyadari bahwa ia telah meletakkannya di bagian bawah tasnya. Para pendayung gondola, diam sampai saat itu, mengeluarkan ranting terbakar dari kotak batubara di ikat pinggangnya dan memberikannya kepada dia. Sementara masih memegang pipa di mulutnya, Piriel cerah tersenyum gondolier dan menunduk.
"Kalau itu apa yang Anda pikirkan, mungkin Anda harus berhenti pekerjaan ini." Setelah memberikan sedikit pemikiran lebih, Piriel menambahkan, "Apa yang benar-benar ingin lakukan adalah bertemu dengan orang gila di menara dan berbicara tentang masa lalu."
Aria mencibir. "Saya tidak dapat menyangkal Aku sudah memikirkannya."
"Ini adalah hak istimewa yang lama seperti kita membiarkan orang-orang muda bekerja sementara kita duduk dan menonton."
Ketika Piriel mengatakan hal ini, gondolier tidak bisa menahan dirinya kembali lagi dan tertawa. Dari standar manusia, ia tampak seperti seorang gadis sekitar sepuluh tahun paling banyak, tapi dia terdengar terlalu dewasa untuk usianya.
"Itu adalah tindakan pengecut untuk keluar dari realitas."
"Apa yang salah dengan itu?" Piriel bergumam sambil melihat kantor Persekutuan Dagang di kanal. "Beberapa manusia lanjut usia sering berbicara seperti itu Seperti Heine, Athebaldt,. Dan ya, Rodemai juga."
Aria menggeleng dengan wajah sedih dan lelah. "Upaya ini harus dilakukan oleh tangan kita sendiri pemuda ini adalah harapan kita untuk masa depan.."
Piriel mencibir. "Jangan salah Apakah Anda menyebabkan masalah atau memperbaikinya, anda harus melakukannya sendiri.. Saya akan mengatakan bahwa setidaknya setengah motif Anda adalah untuk menyimpan pacar lama Anda. Aku tahu kau ingin menyingkirkan tetrarch Thifiell Jujur,. saya tidak sepenuhnya setuju dengan mode nya melakukan. Setelah semua, apa yang salah dengan Dark Elf allying diri dengan Peri? Kesetaraan untuk semua orang, saya katakan Kebahagiaan untuk semua!. Itu bahkan ditulis dalam Maphr's Tablet. "
"Mungkin kita telah berbicara terlalu banyak," pikir Aria. Sebuah jelas ada jurang antara Dark Elf dan Peri. Piriel tidak memaksa titik lebih jauh. Namun, ketika Aria menyerahkan uang, Dwarf diucapkan sebuah ucapan tak terduga.
"Hati-hati orang-orang sendiri, sekarang Anda tidak memiliki banyak sekutu yang tersisa."
Aria sudah tahu itu. Apa yang terkejut adalah kenyataan bahwa Dwarf ini tampaknya berdarah dingin yang diperhatikan untuk keselamatan dirinya.
"Huh." Daripada mengekspresikan rasa terima kasih, Aria menjawab sinis. "Anda harus khawatir untuk kesejahteraan Anda sendiri Saya juga mendengar siapa Anvil Hitam adalah sangat mengejar.."
"Saya pikir bahwa Guru Brikus dan Magister Xenovia dari Dark Elven Guild juga diperintahkan untuk menghentikan Anda di depan mata. Dua yang menyerang Anda sebelumnya harus pos cara ini sekarang anggota muda dari profesi Anda sendiri memiliki. Juga menunjukkan di kota ini gang-gang kembali. yang saya maksud adalah Abyss Walkers. Bahkan ketika anda menangisi kelemahan Anda sendiri, aku tidak bisa membantu Anda Memahami?. "
"Aku tahu."
Matahari perlahan-lahan tenggelam di bawah cakrawala, lalu menghilang di bawah jembatan di kejauhan. kanal adalah sebuah sungai ruby ​​diwarnai dengan cahaya merah cemerlang. Aria merasa senang bahwa di kota air Manusia dan Peri, keindahan bahkan bisa dirasakan oleh Dark Elf seperti dirinya. Dwarf berpaling melemparkan dia dan tiba-tiba dia lengan di leher Aria's. perbedaan mereka dalam ketinggian membuat ini isyarat yang bahkan lebih aneh. Piriel membenamkan wajahnya ke perut Aria's. Dia menahan keinginan awalnya untuk melemparkan keluar Dwarf dari gondola lengannya dan berhenti di udara. Dia tidak tahu bagaimana menangani situasi seperti ini, dia juga tidak memahami tujuan yang sebenarnya Piriel's.
"Jangan ... mati ... Oke?"
The Dark Elf meletakkan tangan kanannya di kepala Dwarf's. Dia ingin membelai itu, tapi tidak tahu bagaimana untuk pergi tentang itu. Setelah beberapa saat, ia perlahan-lahan mendorong Dwarf jauh.
"Saya bilang saya merasa lebih lemah dari diri lama saya." Aria berusaha untuk berdiri, tetapi gondolier dengan cepat menunjuk dia untuk duduk kembali. Alih-alih mematuhi dia, ia perlahan-lahan mulai menanggalkan pakaian. gondolier dengan cepat memalingkan muka, namun hal ini tidak diperlukan. Bawah gaun, dia mengenakan baju besi kulit. "Itu semua maksud saya."
Dia melihat jembatan lain mendekat dan perlahan-lahan berbalik, menunjukkan dia kembali ke Dwarf dan pendayung gondola.
"Apakah musuh satu atau banyak, manusia atau Dark Elf, muda atau tua ..."
Aria FirstMatter mengumpulkan rambutnya dan diikat menjadi ekor kuda.
"Saya masih, paling tidak sampai titik ini, yang paling kuat."
Kemudian, seperti bayangan di atas kepala burung yang lewat, ia tiba-tiba menghilang.


Chronicle 2: Age of Splendor - Martien (3)
Tak terhitung bangsawan dan orang-orang kudus telah dimakamkan di Pemakaman Aden. Batu nisan yang Martien touched tersembunyi di kawasan kecil hutan, dikelilingi oleh pohon-pohon tinggi tebal dengan jarum. Beberapa tahun yang lalu, ketika Martien pertama kali mengunjungi makam ini, ia kesan bahwa kuburan adalah tempat bersih dan luas. Namun, ia menyadari bahwa ini hanya karena skala yang besar.
"Para penjaga kubur hanya di tempat ini adalah mereka makhluk aneh."
Martien dan anak buahnya menahan napas kolektif mereka sebagai makhluk besar yang atas tubuh itu adalah tubuh manusia dan menurunkan wanita itu adalah seekor ular merayap pergi diam-diam. Mereka tidak bergerak sampai binatang itu benar-benar menghilang dari pandangan. Penjaga kuburan ini, tidak dibayar dan tak bisa tidur, dibakar dengan permusuhan yang sama terhadap perampok makam malang dan pengunjung bersalah sama. Mereka penuh ini tempat di saat perang antara Elmore dan Aden pecah keluar. Aden dikirim sebagai tentara sebanyak mungkin, mengabaikan ini kuburan yang luas. Dekat perang berakhir, beberapa berpendapat bahwa keselamatan pemakaman harus dipelihara. Namun, itu terlalu besar. Dalam rangka untuk sepenuhnya mengusir monster dari pemakaman, mereka akan membutuhkan tenaga cukup untuk membangun sebuah benteng. Jadi, rencana untuk menjaga kuburan itu didorong ke bawah dalam daftar prioritas. Pada saat perang telah berakhir, rencana itu sendiri telah hilang.
Setelah semua jejak makhluk lainnya telah benar-benar menghilang, perhatian Martien adalah lagi tertarik pada batu nisan kecil. "Aku ingin tahu orang macam apa yang dimakamkan di sini Sesungguhnya, mereka pasti sudah sangat dibedakan. Hanya orang-orang seperti itu bisa dimakamkan di pemakaman ini.?" Tapi mereka tidak bisa menjadi anggota keluarga kerajaan. Bagian terpisah ditetapkan bagi keluarga kerajaan, dan itu masih benar-benar terpelihara. Jadi mereka harus sudah seseorang cukup bermartabat untuk memiliki nama mereka disebutkan dalam sejarah sejarah. Tapi Martien tahu apa-apa tentang ini. Mereka yang tinggal di Age of Splendor tidak tertarik pada hal-hal tersebut.
Martien anehnya lega oleh pikiran bahwa berlalunya waktu memudar kehidupan seseorang dari waktu ke waktu. Ia terus membelai batu nisan, berusaha keras untuk menentukan mengapa dia sentimen tersebut.
"Apakah Anda sedih? Anda harus telah menjadi orang yang hebat yang bersedia mengorbankan diri sendiri Tapi sekarang tak seorang pun mengingat Anda.."
Tiba-tiba, batu nisan membuka mata dan kemudian mulutnya.
"Apa jenis bicara bodoh adalah bahwa, aku idiot? Mati Mengapa. Saya perlu repot-repot dengan hal-hal sepele seperti itu?"
"Tetapi orang-orang yang dikubur di sini Anda harus memiliki didirikan batu nisan ini sehingga mereka dapat mengingat Anda."
"Bisakah Anda bahkan menebak berapa banyak waktu yang telah berlalu sejak para dewa menciptakan dunia ini umur seseorang melewati? Dalam sekejap mata Bahkan itu nama saya ditulis dalam buku-buku, berapa lama Anda pikir memori saya akan bertahan?."
"Anda harus telah menjadi orang yang hebat Itulah mengapa Anda beristirahat di sini.."
"Mungkin aku, atau mungkin tidak ada mutlak untuk kebesaran.."
"Apakah Anda tidak mencoba untuk menjalani kehidupan yang terhormat, sehingga Anda bisa dikuburkan di sebuah kuburan besar seperti ini Meskipun, sejak berubah menjadi reruntuhan.?"
"Siapa yang akan berpikir pikiran depresi seperti saat mereka masih hidup?"
"Hanya orang-orang yang mengabdikan hidup mereka untuk mencapai sesuatu."
"Anda membingungkan konsekuensi dengan tujuan."
"Maksudmu, masing-masing dari kita memiliki tujuan kita sendiri?"
"Itu cara usang untuk menggambarkannya."
"Saya bisa mati hari ini atau besok Menurut Anda apa yang harus saya lakukan?."
"Aha Akhirnya,! Anda memperoleh ke titik."
"Jawab aku!"
"Apakah kau tidak memikirkan hal ini sepanjang Anda sudah harus tahu.? Aku hanya refleksi pikiran Anda. Mari kita mengambil cuti satu sama lain. Laki-laki Anda adalah memanggil Anda."
"Saudara tidak harus! Kita pergi?"
Martien dan anak buahnya bergerak diam-diam melalui kuburan, menggunakan cahaya bulan sebagai pedoman saja mereka. Mereka memasukkan barang curian mereka telah dikumpulkan dari kuburan ke dalam kereta mereka dan berangkat. Ketika mereka berada jauh dari makam, satu dari tiga kereta menuju selatan. Satu gerobak menuju ke utara, dan yang terakhir, membawa Martien, langsung menuju ke arah gerbang benteng timur Aden. Ketika mereka tiba di kota, Martien dan anak buahnya harus dibayar beberapa kompensasi dari majikannya. Jika semuanya berjalan sesuai rencana, ia akan membagi bagiannya dari imbalan dan membayar orang-orangnya, karena mereka membutuhkan makanan dan pakaian.
"Ini tidak bisa ..."
gerobak itu berhenti tiba-tiba. Di dalam gerobak, Martien mulai tertawa keras. Segera, suara senjata dan baju besi bentrok bercampur dengan suara-suara marah.
"Stop!" Dia berteriak di puncak paru-parunya dari dalam gerobak. Pertempuran tiba-tiba berhenti. Martien diliputi oleh rasa kepuasan dan kegembiraan. Ia berkonsentrasi untuk mendengar apa yang terjadi di luar. Tidak ada yang benar-benar menghadiri gerobak. Bagian atas gerobak itu berhenti dan salah seorang pria melihat ke dalam. Dalam kegelapan gerobak, seseorang duduk di atas bahtera suci.
Martien berteriak pada seseorang di luar gerobak, "Saya Martien, pemilik Laut Selatan Store! Mari kita bicara!"
Tidak ada jawaban. Martien-debar jantung di dadanya. candi Nya berdenyut-denyut. Di tengah keheningan yang memekakkan telinga, seseorang mencibir.
"Ini semakin menarik saya Staris, dari Asosiasi Orang Khawatirkan Hutan '.."
Martien berdiri dari tabut suci. Dia berjalan ke bagian belakang gerobak dan mengangkat tutup untuk melihat-lihat. Ketika bawahannya melihatnya, mereka sangat ceria. Dia bertanya apakah semua baik-baik saja, dan mereka mengangguk perlahan-lahan kepala mereka. kucing-seperti A Dark Elf perempuan, mata mengkilap memelototinya galak. Seorang laki-laki muda Dark Elf berdiri di sampingnya.
"Staris?"
The Dark Elf mengangguk, dengan senyum samar di wajahnya. Martien isyarat untuk Dark Elf mendekatinya.
"Kenapa kau tidak masuk ke dalam?"
The Dark Elf ringan melangkah ke dalam kereta. pria Martien's tetap berada di luar gerobak, resah oleh perkembangan ini. "Brother ..." Mereka menatap Martien dengan mata putus asa, bingung kata-kata.
"Tenang, guys Tenanglah!."
Sesaat kemudian, Martien dan Staris saling berhadapan. Martien duduk di atas tabut kudus sementara Staris berdiri di depannya. Tatapannya berhenti pada harta Kekaisaran Kuno, atas mana Martien duduk. Martien menyalakan lampu yang menggantung di dalam gerobak dan mengamati penampilan Dark Elf.
"Wajahmu ... aku ingat kamu dari suatu tempat."
"Saya bekerja di Laut Selatan Store beberapa waktu lalu membayar Anda murah Dirt murah..."
"Apa yang Anda harapkan? Ketika bisnis sedikit, begitu juga membayar ada yang bisa saya lakukan tentang hal itu pula, mengapa kau ambil ini gerobak Kau? Tidak terjadi pada roll dadu untuk memutuskan, lakukan. Anda?."
"Kalau saya katakan bahwa saya juga mengirim orang ke gerbong yang lain, yang akan membuat Anda merasa lebih baik?"
"Saya selalu dapat memeriksa untuk mencari tahu Tapi aku bisa merasakan hal ini tidak terjadi.. Mengapa Anda tidak memberitahu saya, jujur?"
Martien, telah ditetapkan perangkap ketika ia ditugaskan untuk memindahkan tabut suci dari kuburan ke lokasi lain. Dia datang dengan ide untuk mempersiapkan gerobak palsu sebagai umpan, dalam kasus skenario seperti ini terjadi. Dia dibahas rencananya dengan majikannya, tetapi tidak mengungkapkan hal itu kepada orang lain. Meskipun rincian rencana telah berubah berkali-kali, satu hal yang tidak berubah adalah menempatkan tabut kudus di gerobak ketiga.
"Apakah aku ditipu?" The Dark Elf bertanya tak percaya. "Jadi, ini tabut kudus itu palsu?"
Martien sedang diliputi rasa kemenangan, yang dia tidak merasa untuk waktu yang lama. Menggosok kedua tangannya, ia mencoba menenangkan diri cukup untuk berbicara. Dia tahu bahwa langkah selanjutnya sangat penting. "Siapa yang mengutusmu ke sini?"
"Seseorang yang sangat terkenal di Giran Haruskah saya. Katakan lagi?"
Ini adalah jawaban tak terduga. The Dark Elf mungkin berbohong kepadanya. Dia bisa dengan mudah datang dengan beberapa nama lain. Sementara Martien dianggap berbagai kemungkinan, yang berbicara Dark Elf.
"Beberapa waktu lalu, seorang utusan dari masyarakat yang pergi untuk melihat Hierarch Asterios Anda tidak perlu tahu alasan untuk hal ini.. Namun masyarakat itu semacam asosiasi di mana orang yg berkumpul untuk mempromosikan sesuatu yang lebih dari sekedar persahabatan."
Martien tersenyum pahit saat ia berdiri, dan menendang tabut kudus. Dia mengutuk pada seseorang yang tidak ada. The Dark Elf hanya berdiri di sana dengan tangan dilipat selama ledakan ini. "Jika tabut kudus memang palsu, mengapa aku harus peduli apakah itu patah untuk potongan-potongan?"
"Bisa saya katakan rahasia?" Martien bernapas berat dan melihat sekeliling. Palu tua menarik perhatiannya. Ketika melihat Martien Dark Elf sesak palu di bahunya, ia mengangkat kepalanya dengan tatapan bingung. Martien memberinya senyum lebar dan membawa palu di atas tabut kudus dengan sekuat tenaga. Walaupun terdengar seperti sesuatu yang sedang dihancurkan, tabut tidak bahkan menunjukkan goresan. Tapi lantai rusak di bawahnya. Martien lanjutan tertawa lebar di Dark Elf, memperlihatkan semua giginya. "Oh, ini adalah yang nyata, baiklah ..."
Beberapa saat kemudian, Martien dan Staris keluar gerobak. Geng dari kedua belah pihak memandang mereka bingung. Martien memanggil bawahannya untuk memastikan mereka tidak terluka parah.
Meskipun beberapa dari mereka memiliki lengan atau kaki patah, dan beberapa bahkan telah terkena panah, tetapi tidak ada yang terluka parah. Setelah membisikkan beberapa kata ke Dark Elf, Martien pergi dengan anak buahnya. Dia mengucapkan beberapa kalimat acak dibikin keras, seperti "Aaarrgh ... mereka terlalu kuat!" "Kami tidak cocok untuk mereka!" dan "Mari kita pergi dari sini!"
Staris kiri dengan beberapa anak buahnya, ke pinggiran kuburan. Dalam sebuah hutan kecil yang terletak di bagian barat laut Terlarang Gateway, ia menemukan sebuah batu nisan, sepi lama. Dengan ujung boot, ia menyingkirkan tanah di depan batu nisan.
The "Asosiasi" memperoleh kunci tabut kudus.


Chronicle 2: Age of Splendor - Aria (3)
Bulan sabit tersenyum berseri-seri. Dari dermaga, tanduk tanda keberangkatan perahu. mercusuar Heine, yang paling indah dari jenisnya, mengirimkan sinar kebiruan yang menerangi langit malam. Untuk sebagian besar warga Heine, hari itu sama seperti lainnya. Namun, beberapa jenis lebih sensitif merasa bahwa suasana di jalan sedikit miring.
The Dark Elven Guild biasanya muncul kosong, karena beberapa orang melewati pintu. Itu terkunci begitu bulan tiba. Bahkan beberapa petualang yang biasanya nongkrong di toko-toko tidak muncul sejak awal pagi itu. Pada dermaga dan sekitar gerbang istana, dalam jumlah yang besar Dark Elf giling tentang.
"Sepertinya semua orang mengharapkan pihak untuk memulai," kata Flauen, Gatekeeper dari Heine, melihat bulan, melengkung seperti pisau Shamshir's. Seperti menurunkan tatapannya, dia melihat bagian belakang dari dua Elf Dark berjalan darinya. Salah satunya tampak terluka parah, berjalan dengan susah payah. The Dark Elf lainnya membantu temannya, membawa busur yang mengesankan, sebuah bergetar hitam, dan panah dengan bendera hitam diikat di sekitar mereka.
"Apakah mereka orang-orang baik, atau mereka penjahat?" Flauen bergumam pada dirinya sendiri, menunjuk dua Peri Dark. "Ketika saya melihat orang-orang yang berjuang dalam hidup melawan kesepian yang disebut mereka, saya merasakan dorongan untuk membantu."
"Saya tidak percaya saya bisa sampai melawan FirstMatter!" Guru Brikus bergumam, perlahan-lahan pengetatan ikat pinggangnya.
Setelah menyesuaikan pakaiannya dengan hati-hati, ia mengusap darah di baju besi dari pertempuran sebelumnya dengan ibu jari untuk menghapusnya. Untuk mata Xenovia, dia didakwa dengan ketegangan seperti trainee akan diuji oleh tuannya.
"Apakah Anda pernah bertemu dengannya?"
Dengan wajah murung, Guru Brikus dihitung dengan jari-jarinya dan berkata, "Itu adalah 15 ... atau mungkin 18 tahun yang lalu, ketika saya bekerja sebagai Sentry. Dia diundang sebagai instruktur khusus."
"Orang seperti apa dia?"
Guru Brikus mengatupkan bibirnya dan menatap ke udara. Memperhatikan kerut dalam yang terbentuk antara matanya, Xenovia menduga bahwa mungkin ia mengingat beberapa memori yang sangat buruk.
"Satu-satunya yang saya ingat adalah bahwa, sepanjang sesi pelatihan, ia tampak sangat lelah Awalnya,. Kami pikir dia tidak tertarik untuk mengajar kita Untuk bagian saya,. Aku hanya tidak menyukainya."
Xenovia berkumpul beberapa spellbooks ramuan dan menempatkan mereka dalam kantong melekat pada ikat pinggangnya. Dia diikat pedang itu ke sisinya, berharap dia tidak akan perlu menggunakannya. Dia tidak bisa memutuskan apakah dia harus memakai baju besi nya.
"Tinggalkan yang berada di belakang!" Guru Brikus mengatakan kepadanya, dan ia melepaskan baju besi berat yang hanya akan menghalangi dia dari casting sihir. "Aku akan selalu saja ada diantara FirstMatter dan Anda."
"Jika aku adalah Elf," Magister Xenovia tersenyum, "Aku akan mengatakan sesuatu seperti 'Aku akan selalu melindungi Anda, tidak peduli apa.'"
"Apa hal yang aneh untuk mengatakan," Guru berdecak Brikus. Ketika matanya bertemu dengan orang-orang dari Magister, ia tertawa keras. Setelah sembuh dari hiburan, ia meletakkan tangannya di sekitar leher Magister dan lembut menariknya ke arahnya. Xenovia menerima ciuman.
"Bahkan ketika Anda menjadi tua, jangan pernah menjadi seperti wanita itu." Guru Brikus mengatakan kepadanya, memegang wajahnya dengan lembut di tangannya.
"Seorang wanita membosankan?"
"Seorang wanita yang sibuk dengan dirinya sendiri dan memperlakukan dirinya dengan kasar."
Guru Brikus merasa tidak nyaman antara tulang belikat dan disesuaikan posisi senjatanya. Hati-hati ia dibungkus sepotong kain panjang sekitar tubuhnya untuk meminimalkan perdarahan potensial. Dia memakai dua pedang di sisinya, menyembunyikan dua belati di sepatu botnya. Sebuah busur kecil tergantung dari belakang dan bergetar yang menggantung dari pinggulnya. Ia mengenakan sepasang sarung tangan dan kemudian mantelnya, yang cukup menyembunyikan sebagian besar senjatanya.
"Kami tidak meninggalkan apa-apa di belakang, kan?"
Ketika Xenovia menggeleng, ia mengunci pintu serikat. Sementara ia memasukkan kembali kunci ke tempat persembunyian yang biasa di bawah tangga, ia menggantung sebuah tanda di pintu yang bertuliskan "Hari ini Ditutup" dalam huruf terbakar.
Sekitar dua ratus penjaga dibagi menjadi empat unit, masing-masing terdiri dari sekitar lima puluh orang, berbaris dalam formasi kisi. Mereka menunggu perintah pemimpin mereka. Ketika Kapten Gösta muncul, di arah Duphis, seorang penjaga peringkat yang lebih tinggi, semua orang memberi hormat serempak. Mereka berbaris melalui gerbang benteng barat Heine dan bergerak menuju Bidang alang-alang.
"Oh oh, mereka bergerak Mereka akan!."
Di dalam gerobak, Iason Heine menyaksikan prosesi ini dengan minat besar. gerobak nya menepi ke sisi barat jalan, diblokir untuk lalu lintas sipil agar angkatan bersenjata dapat melewatinya. Ketika Innadril dibangun, keluarga Heine menyumbangkan sejumlah besar uang kepada penguasa. Untuk ini, nama mereka diberikan kepada kota. Mereka juga memberikan kontribusi untuk proyek konstruksi skala besar Kota mengambang. PrEsenntly, Iason Heine menjabat sebagai penguasa kedua belas dari klan Heine, yang terkaya di Innadril.
"Sebaiknya pull down tirai, Sir Jika mereka mengenali wajah Anda,. Anda mungkin dalam bahaya."
Iason Heine guffawed keras di sekretaris-nya yang bersangkutan mendesak dan menjawab, "Apa jenis masalah dapat menimpa saya Mereka bersedia berjuang untuk saya,? Mempertaruhkan hidup mereka sendiri melawan klan Tasaba, musuh saya yang mencuri barang saya. Jangan Anda berpikir Saya setidaknya harus melihat mereka pergi Setelah semua,? dalam rangka untuk memobilisasi para penjaga untuk misi ini, saya harus menyuap penguasa baru dengan banyak uang! "
Wajah sekretaris gelap saat ia mencoba untuk memperingatkan majikannya. "Sir Jika seseorang! Sengaja mendengar Anda!"
Iason Heine menutup jendela dan kembali duduk di kursinya. Saat itu hampir waktu bagi mereka untuk pergi. Mengetuk jendela kamarnya memisahkan dari yang kusir, ia berteriak keras, "Mari kita pergi dari sini!" Para binatang didesak maju dan pelatih bergerak maju perlahan.
Dari luar gerobak, suara restling dari Lapangan dengan alang-alang sepertinya untuk menenangkan pikiran mereka. Sementara menutup matanya, pedagang besar membayangkan buluh saat mereka menari. Dia juga membayangkan pembunuh berwajah pucat menginjak-injak alang-alang menari Maret mereka terhadap Kota mengambang. imajinasi-Nya tidak jauh dari kenyataan.
"Ini lambat ..."
Setelah mengambil tanda yang dibaca dalam huruf besar "Hanya Produk Baru Datang!" kembali ke toko, Verona menaruh tangannya di pinggang dan menegakkan kembali. La mendengar retak tulangnya. "Aduh!" Dia mengusap punggung bawah dengan tinjunya dan masuk ke toko. Menutup pintu, ia mengunci baut dan menutup telepon tanda bertuliskan "Hari ini Ditutup."
"Apa Kau masih di sini??"
"Nah, sekarang apa yang harus saya lakukan?" Verona melihat sekeliling toko.
The Espen Elf meletakkan kedua kakinya di meja, bersandar di kursi dan membolak-balik majalah. Dua pelanggan masih tetap di toko.
"Bukankah kau bilang kau akan pergi hari ini?"
"Tidak!" Piriel Aurura, seorang pemulung, duduk di lantai dan dadu digulung dengan pandangan merajuk. "Aku bahkan tidak ingin melihat bayangan Dark Elf aku. Akan tinggal di sini hari ini."
"Kau marah tentang sesuatu, aku tahu." Verona lembut menepuk kepala Dwarf, yang pernah tinggal beberapa kali lebih lama dari dirinya sendiri.
"Saya tidak tahan, benar-benar!"
Piriel tidak bisa melupakan frustrasinya. Setelah bermain sendirian dengan dadu dia untuk beberapa saat lagi, dia akhirnya menentukan sumber suasana hati busuk, meskipun hal itu tidak membuat dia merasa lebih baik. Dia melihat di palu besi, alat favoritnya. Dia membayangkan dirinya mencolok kepala seorang perempuan tua Dark Elf. Entah bagaimana, pemikiran ini sangat baik suasana hatinya.
"Piriel Aurura." Pemilik toko terkejut melihat Dwarf tertawa sendiri. Dia menatapnya seolah-olah ia baru saja terbangun dari mimpi. "Apakah Anda kebetulan tahu tentang Dreviant Wine?
Piriel menjawab bahwa itu adalah anggur diproduksi dalam jumlah kecil dengan tangan di Hutan Terkutuklah. bahan nya adalah Pino Khmer anggur hanya tumbuh di Gludio. Racun tersebut diambil dari laba-laba, fermentasi menggunakan metode rahasia diajarkan oleh setan. Dia juga menyebutkan bahwa rasa memiliki tekstur halus dan aroma, yang unik tak terlupakan. Pedagang Elf mengangguk dan tersenyum.
"Bagaimana jika saya katakan bahwa satu dari dua belas kasus anggur yang dibuat 29 tahun yang lalu di anggur yang disebut Astaron sekarang tersembunyi di bawah counter ini?"
Rahang pemulung turun dan matanya terbuka lebar. Espen meminta Verona untuk membawa gelas anggur. Ketiga duduk di lantai toko dan menuangkan anggur legendaris ke dalam gelas.
"Hei, Tushku!" Espen dipanggil ke Prefek High Orc. Para Orc pikuk masih merasa bersalah bahwa setengah toko hancur akibat tindakannya sebelumnya hari itu. Untuk membuat perubahan, ia telah bekerja pada memperbaiki toko. Tapi, membuktikan pepatah umum bahwa Anda tidak dapat mengharapkan Orc untuk melakukan pekerjaan baik yang memerlukan ketangkasan manual, dia hanya berhasil meningkatkan skala kerusakan.
"Kecuali Anda mencoba untuk mengembangkan teknik tempur baru dengan palu, silakan meletakkannya Datanglah. Sini dan minum bersama kami!"
Para Orc diam duduk dengan yang lain.
"Sepertinya kita memiliki satu gelas ekstra."
"Tidak, kami hanya tentang benar."Espen menuangkan anggur untuk kelompok, kemudian mengisi gelas yang tersisa sampai penuh.
"Dia harus menunjukkan Facebook oleh fajar Kenapa tidak kita mulai minum sementara kita menunggu untuk dia?."
Dengan malam tiba, suhu turun dan angin bertiup ke laut. Satu per satu, para warga kota dan para penjaga menghilang. The berkeliaran makhluk hanya di antara jalan-jalan adalah Dark Elf dengan kulit mereka cahaya bulan berwarna.
Sekitar selusin Dark Elf bergegas keluar dari lorong dekat Brikus. Secara rahasia, mereka melaporkan hasil pencarian mereka. Brikus menyadari bahwa salah satu unit dikirim ke kota itu tidak kembali. Ini adalah unit yang kiri untuk mencari daerah dekat dermaga.
Brikus merasa pengetatan dadanya. Tiga jam telah berlalu sejak awal pencarian mereka, masih tanpa sekilas FirstMatter. Selama malam, banyak dari mereka yang cacat dari dari pertarungan. Para pencari tersebut diatasi dengan ketegangan dan frustrasi. Segera, sentimen mereka akan berpaling kepada takut.
Dalam kanal, ikan melompat ke udara, memutar tubuhnya, tercermin dengan cahaya bulan dalam gemerlap, warna keperakan. Ketika saat itu berlalu, ikan menghilang ke kedalaman kanal.
Brikus mengertakkan giginya dalam kutukan. Tiba-tiba, ia menyadari apa taktik FirstMatter's itu. "Semua orang, kami akan memperbaiki area pencarian!" Dia membagi saluran menjadi beberapa bagian yang berbeda dan masing-masing ditugaskan ke unit pencarian.
"Buatlah gerakan Anda mungkin Tidak bijaksana unit untuk melakukan kontak dengan yang lain.. Perlu diingat, kita adalah pemburu!"
Brikus tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa ia adalah target. Seiring dengan Magister Xenovia, ia naik gondola dan mencari daerah antara bagian timur dan selatan kanal. The Dark Elf memiliki visi akut, bahkan di bawah sinar bulan. FirstMatter mungkin telah berubah diri menjadi ikan licin, untuk semua Brikus tahu, tapi dia masih merasa dia bisa menangkapnya. Ia melihat sebuah sekolah kecil ikan cepat berlari cepat sebagai gondola mendekat.
"FirstMatter tidak dapat diprediksi Mungkin dia. Ingin membunuh semua 99 dari kami dengan tangan telanjang."
Seorang Elf muda bertanya dengan baik kekaguman dan tidak percaya, "Mengapa kamu berkata begitu, Pak?"
"Karena dia tidak ingin melarikan diri. Dia ingin terkesan tetrarch Thifiell, untuk membuktikan bahwa dia benar. Ada banyak alasan lain, tapi dia hanya memiliki satu motivasi yang nyata Karena ia bisa.."
Dari kejauhan, Aria melihat gondola membawa pengejar nya. Dua dari mereka bercakap-cakap, sedangkan perempuan perhatian pencarian dasar kanal.
Aria tegang ketika dia melihat wanita itu tiba-tiba mengangkat kepalanya dan melihat ke arahnya. Namun, dia tidak bisa melihat melalui tabir penipuan Aria telah menciptakan sekitar dirinya dalam kegelapan. Ketika kapal mendekati, Aria dapat mengidentifikasi dua dari tiga di atas perahu. Dia tahu baik wajah Guru Brikus dan bisa menebak siapa wanita itu yang menemaninya.
Ketika gondola akhirnya melewati bawah jembatan, Aria dihapus cadarnya penipuan, menukik ke bawah dan menikam Dark Elf muda ia memegang tiang. Dia akan menyerang Magister Xenovia, tetapi Guru Brikus menghalangi jalan nya, mengacungkan pedangnya. Karena ia mengenakan baju besi berat, gondola bergetar liar. Aria ragu-ragu, berusaha untuk mendapatkan kembali keseimbangan, sebagai Brikus tertawa penuh kemenangan.
Setelah kehilangan gondolier nya, kapal tersebut hanyut tanpa tujuan, mengikuti aliran arus. Sementara Guru Brikus dilindungi depan rumahnya, Magister melantunkan mantra. Aria meninggalkan mereka, melarikan diri sampai bank. Ketika mantra Magister selesai, seorang raungan memekakkan telinga diterbitkan sebagainya, seperti ribuan panah ditembak sekaligus.
Bangunan-bangunan yang terbuat dari marmer putih yang dirusak dengan goresan jelek. Batu paving yang pernah membual pola indah itu dirusak oleh luka yang besar, seolah-olah raksasa yang melompat-lompat pada mereka dengan satu kaki.
"Kenapa kamu meniup pergi seperti itu?"
Kantong udara pada tekanan yang besar mengakibatkan kerusakan besar dengan tampilan kota, dan mendorong di belakang FirstMatter dengan kekuatan besar. Seperti orang-orangan sawah dilalap tornado, dia ditiup di kanal, menghancurkan melalui cerita kedua dari sebuah bangunan.
Brikus melompat ke bank setelah FirstMatter, sinyal ke Dark Peri dekatnya. Magister Xenovia diikuti Brikus Facebook bank. Jalan-jalan menghubungkan banyak koridor dan tangga dalam sebuah labirin berbelit-belit. Dua pengejarnya melompat di kanal, naik dinding dan berjalan di atas bangunan yang memisahkan mereka dari mangsanya.
Brikus ditemukan kaca pecah dan genangan darah di lantai. Saat ia menyentuh darah, panah terbang melalui jendela yang pecah dan bersarang di bahunya. Dengan baju besi tebal, tidak ada kerusakan serius yang ditimbulkan.
"Apa yang bergerak murah!" Brikus teriak. "FirstMatter, Anda harus semakin tua, juga!"
"Anda tidak perlu mengingatkan saya tentang itu, Anda bajingan!"
Selama beberapa jam sekarang, Aria telah bermain petak umpet melawan tentara top-notch banyak. Bagaimana lelah harus perempuan itu? Apakah keberanian belaka padanya menyamar untuk menjerat dia?
Di loteng di bangunan terbengkalai tua, langit-langit itu begitu rendah sehingga sulit untuk manuver. Bau kertas lapuk sangat menyengat. Sebuah pintu tiba-tiba terbanting menutup secepat Brikus masuk, membungkus dirinya dalam kegelapan total.
Brikus Xenovia bersyukur masih tertinggal di belakang. Saat ia tidak pernah dilatih sebagai Assassin, harus dibuang ke dalam situasi seperti ini akan berjalan telanjang ke dalam pertempuran. Namun, Aria terluka, dan bau darah lebih kuat daripada bau badan lainnya.
"Tidak ada gunanya!"
Brikus bingung, karena arah aroma nya terpisah dari mana suaranya dipancarkan. Dia berjalan ke samping, untuk menemukan lain genangan darah di lantai.
"Anda dapat menipu, tetapi Anda tidak bisa bersembunyi."
Dengan beberapa usaha, ia membuka kancing gesper armor bahunya, yang membuat suara keras karena jatuh ke lantai. lawan-Nya tidak menyerang. Dia dihapus rok dan pelindung paha, juga mengesampingkan senjata alternatif nya.
"Anda harus belajar sesuatu dari pelatihan saya berikan pada hari itu."
Sekali lagi, suaranya datang dari arah yang baru. Beberapa enam belas tahun lalu, ia dan pletonnya menolak untuk menerima instruksi FirstMatter's. Para tua-tua mengambil ini sebagai tindakan pemberontakan dan memaksakan apa yang mereka anggap disiplin yang sesuai. Kapten dari penjaga menyarankan sebuah hukuman yang berpotensi bisa menyelamatkan kehidupan mereka, tetapi juga diakibatkan bekas luka permanen pada kebanggaan mereka. Sebagaimana yang terjadi, kapten kemudian kehilangan nyawanya dalam pertempuran dengan zombie rawa, mencoba merebut sebuah benteng bawah tanah.
"Seluruh anggota peleton akan terkunci di kompleks bawah tanah sementara pertempuran bersenjata lengkap selama tiga puluh delapan menit Nikmati hukuman Anda.."
Terkunci dalam kegelapan yang pekat, mereka bertemu dengan Aria FirstMatter. Lengkap tidak bersenjata, ia memberi mereka tiga puluh delapan paling menyakitkan dan memalukan menit mereka tidak akan pernah lupa.
"Terima kasih atas pujian anda."
Tanda panah bersiul menuju Brikus, menyela lamunannya. Pada awalnya, Brikus pikir itu semacam lelucon atau penipuan, tapi panah lebih terus terbang ke arahnya dengan akurasi mematikan. Dia jelas tahu persis lokasi nya. Brikus sembarangan diturunkan pedangnya, menyebabkan keripik cat lama dan fragmen kayu untuk terbang ke atas dan menghasilkan banyak debu di udara.
"Nah, jika Anda melakukannya, Anda akan menyembunyikan bau."
Begitu Brikus mendengar suaranya, panah lain datang ke arahnya. Dia memutar tubuhnya untuk melarikan diri menghantam.
"Tapi bau bukan satu-satunya hal yang Anda butuhkan untuk menyamarkan Satu bisa mendapatkan petunjuk dari aliran udara atau panas tubuh seseorang.."
"Apa omong kosong!" Brikus tidak bisa percaya ada orang yang bisa memiliki kemampuan tersebut.
"Tujuannya adalah ...!" Suara string busur ditarik kembali beberapa kali berturut-turut bisa didengar dalam sekejap. Lima tembakan? Enam tembakan? Brikus dipukul di lengan kirinya dan kaki. telinga kirinya juga terluka. "... Jika Anda berfokus pada hanya satu akal ..." Tiba-tiba suara itu sangat dekat. "... Anda tidak pernah bisa menangkap saya, Anda bodoh!" Saat berikutnya, Brikus menerima dampak mengejutkan dan terbang mundur. Dia jatuh ke lantai, berkumpul dirinya dan menyiapkan dirinya untuk serangan berikutnya.
Pertemuan dan menghindari yang Brikus mengayunkan pedang padanya, belati FirstMatter hampir terbelah dua rahangnya. Dia melangkah mundur dan dorong pedangnya langsung ke depan. Pada saat itu, belati lawannya terjebak dalam pergelangan tangannya. FirstMatter memutar dengan kekuatan penuh, menggali antara tulang dan tendon dengan sebuah memuakkan, cracking suara. Menangis keras kesakitan, Brikus mengayunkan tinjunya, Aria mengejutkan dengan pukulan tepat pada wajah.
Dia meludah keluar darah dengan menyeringai pada gagasan lawannya masih memiliki keinginan untuk melawan.
"Ya." Brikus bergumam seakan meludah kata-kata melalui giginya. Apa yang jatuh ke lantai tidak senjatanya. "Ini adalah masalah."
Dia menendang benda seperti kapsul kecil di seluruh di lantai. Kapsul pecah sesaat, menerangi ruangan dalam aura kebiruan dari roh.
"Ya, meskipun tentu penemuan besar, saat ini, pembunuh muda tampaknya mengandalkan berlebihan di atasnya."
Aria mengeluarkan sebuah fragmen kaca besar terjebak di paha dan melemparkan ke samping. Dari luka itu mengalir darah menyembur lain. Dia tidak ingin lawan dia menyadari bahwa dia sudah terlalu banyak mengeluarkan darah. Dia menjaga ketenangan dan berbalik ke arah pintu. "Diantara mereka, setidaknya Anda adalah satu dengan Brikus Sentry paling potensial,."
"Saya bersyukur akan menerima pengajaran Anda, FirstMatter." Wajah Guru sudah dioleskan dengan darah dan keringat. Dia membuka bungkusan strip kain dari pinggangnya. Dia kasar membungkus di sekitar pergelangan lusuh dan diikat dengan giginya. "Namun, saya masih bisa menggunakan lengan kiri saya."
Mencoba untuk menyelesaikan melawan sebelum cahaya roh menghilang, Brikus mengangkat pedangnya dengan tangan kirinya dan sementara pincang di kaki kirinya terluka, ia dikenakan Aria.
Pada saat itu, api hitam berkedip-kedip dan pintu berubah menjadi abu dalam sekejap mata. Sebuah tornado mantra-induced terbang, tertiup angin dinding dan langit-langit. Tak Terungkap saat lulus sebagai massa detritus diselesaikan. Perlahan-lahan, Brikus diekstraksi diri dari loteng runtuh.
"Xenovia Bagaimana FirstMatter?!"
Brikus menghadapi adegan yang ia tidak pernah ingin saksi. Aria memegang Magister dari belakang, dan beberapa pengejar tergeletak mati di sekelilingnya. prajurit Lebih mengapung di atas air, saluran merah dengan darah. belati Aria's mengelus leher Magister's.
"Kau tahu bahwa mengambil sandera tidak akan ada gunanya bagimu."
Brikus akan melanjutkan bicara, tapi Xenovia sedikit mengangkat tangan untuk menghentikannya. "Kau tahu apa, aku tidak berpikir aku sandera."
"Kau benar." Aria membisikkan sesuatu ke telinga Magister's.
Magister membuka mata lebar-lebar seperti darah menyembur keluar dari mulutnya. Menarik keluar belati dari belakang Magister's, Aria mendorong tubuhnya lemas ke dalam kanal. Air memercik ungracefully dan tubuh Magister itu terbawa oleh arus. Brikus berteriak dan dibebankan ke arah Aria dengan ekspresi putus asa meninggalkan dan kebencian terdalam.
"Tenang, Brikus. Dia masih hidup." Aria berusaha untuk menghapus permusuhan lawan nya menyimpan.
Aria berdecak lidahnya karena pemilik suara adalah orang yang dia tidak ingin melihat lagi. Wajah akrab keluar dari bayang-bayang gedung hancur dimana keributan terbaru telah terjadi.
"Ksatria Pavel ..."
"Aku Scryde."
"Aku akan mengingat Anda sebagai yang mulai sekarang."
"Ya, lakukan itu."
Brikus, Scryde, dan Aria. Tiga Dark Elf dipelihara aneh stand-off. Itu Brikus yang membuat langkah pertama. Masking niatnya untuk menyerang, ia mengambil langkah menuju kanal. Aria bereaksi secara naluriah, posisi dirinya lebih dekat kepadanya. Dia menyadari betapa berbahayanya adalah menghadapi musuh yang beragam, sehingga benar-benar terkena. Dia mendapati dirinya terutama mewaspadai Crow Feather, the Dark Elf lain yang datang dari utara.
Scryde informasi Brikus, "keris nya adalah di bawah mantra pendarahan Kau. Terburu-buru lebih baik dan menyelesaikan ini."
"Saya tidak tahu siapa Anda, tapi saya sudah tahu bahwa tanpa Anda memberitahu saya."
Apa Aria tidak bisa mengerti adalah pemulihan yang cepat Scryde's. Dia yakin bahwa dia telah mengakibatkan kerusakan yang cukup pada dirinya untuk rawat inap dia untuk satu atau dua bulan.
"Harus ada beberapa jenis ramuan yang membantu penyembuhan Anda."
Beberapa ramuan memiliki efek membiarkan satu lupa sakit sementara, atau sangat meningkatkan kemampuan fisik mereka. Tapi yang paling akan mengubah penggunanya menjadi pecandu, dengan efek samping yang serius-yang menyebabkan kerusakan otak permanen.
Master dan Bladedancer dikelilingi Aria dari kedua belah pihak. Mereka berdua awalnya pengguna Pedang Dual, sehingga mereka dapat menggunakan pedang dengan kedua tangan. Namun, baik dari mereka bisa menggunakan kedua tangan mereka. Aria bertanya-tanya sebentar jika maiming dan menghancurkan tubuh laki-laki telah menjadi hobi aneh miliknya.
Dua Peri Dark diserang. Panah diikat dengan bendera hitam terbang ke arahnya terus dari seberang kanal. Rolling tubuh dia untuk meloloskan diri anak panah, ia memandang ke seberang kanal dimana pemanah mungkin bersembunyi. Lampu biru dari mercusuar tajam melintas di atas.
Aria menyerang Brikus pertama. Beralih ke belakang, dia menendang kaki Scryde's. Dengan lompatan anggun, ia terjun ke kanal, panah menembus air, beberapa yang memukulnya. Merangkak di dasar kanal, ia menuju mercusuar.
Esenn mengangkat busurnya, tetapi telah kehilangan melihat musuhnya. Ketika ia membungkuk bagian atas tubuhnya keluar dari jendela mercusuar, ia datang tatap muka dengan Dark Elf deras pendarahan wanita. Dia tersenyum dan meraih tangan kanannya. Dia mengulurkan tangan lain ke arahnya, tapi Esenn melanda beberapa kali dengan kupu-kupunya. Kepalanya berdarah deras, lengannya yang hitam dengan memar, dan wajahnya rusak dengan jelek pembengkakan. Dia sangat meraih dengan kedua tangan. Dengan sekejap, jari yang dipandu string busur Esenn's tidak bisa lagi bergerak sesuai dengan kehendak-Nya. berburu-Nya telah gagal.
Aria berjalan keluar dari mercusuar dan menjatuhkan diri ke tanah.
"Oh cinta saya, saya terkasih!"
Dia ingin mendengar suara kekasihnya. Bukan cangkang kosong saat ini dikurung di Bait Allah, mengulang kata-kata yang sama berulang-ulang, tetapi dari manusia terbesar dan paling menakutkan ia pernah bertemu, di jalan ia masih mengingatnya.
"Hanya sedikit lebih untuk pergi Sebentar lagi.." Dia membenamkan wajahnya di tangannya, bahunya bergetar.
Dia mengangkat matanya bingung dia sampai ke langit. Lampu mercusuar itu memudar saat langit cerah. Dia bisa mendengar langkah kaki, berat dan kuat. Dia bisa tahu siapa orang itu. Dengan telapak tangannya, ia mengusap air mata dari wajahnya.
"Apakah Anda meninggalkan wanita untuk mati?" Aria mengatakan kepada Guru Brikus. "Itu bukan sangat baik dari Anda."
Untuk Scryde, yang memiliki prihatin melihat - setidaknya itulah bagaimana ia menafsirkan wajah tanpa ekspresi nya - ". Sama seperti Aku berurusan dengan dia, segera aku akan berurusan dengan Anda" katanya,
Dia berdiri, tapi terhuyung-huyung, hilang keseimbangan dan jatuh ke dalam Gulley basah. Visinya kabur, dia masih bisa melihat banyak ketakutan dan kebencian di wajah dua laki-laki, tapi tidak simpati banyak. Tangan mereka datang setelah dia - bukan untuk menawarkan niat baik, tetapi untuk menerapkan senjata mereka.
"Semua hal ini terlalu melelahkan bagi saya." Dia dibangkitkan belati nya. "Mari kita menyelesaikan ini dengan cepat dan istirahat."


Chronicle 3
Chapter 1: Rise of Darkness - Children of Shilen
Setelah Kejatuhan Giants, para Elf, Orc dan Manusia berperang tak terbatas untuk dominasi benua. Ribuan orang meninggal di medan perang. Manusia mengalami tingkat kerusakan belum pernah terjadi sebelumnya, kerinduan untuk dunia berikutnya. Sama seperti jiwa-jiwa pemberani pejuang Orc yang dikonsumsi ke dalam api Paagrio, demikian pula dengan Manusia membutuhkan tuhan untuk janji penangguhan hukuman setelah kematian. Mereka mulai menaikkan doa-doa mereka untuk Shilen.

Ini penggemar dari kematian menyebut diri mereka Bani Shilen, dan dalam waktu pengaruh mereka menjadi luas. Perang sengit antara ras mencapai akhir bencana, sebagai Manusia menang dari tumpukan abu, dengan Bani Shilen bagian penting dari masyarakat mereka.


Chapter 2: Rise of Darkness - Awakening of Shunaiman 
Sebuah keajaiban muncul pada upacara penobatan Kaisar Shunaiman, Kaisar besar Elmoreden. Seorang gadis dengan tiga pasang sayap turun dari langit dikelilingi oleh api suci. Dengan suara, yang jelas terang, dia menjelaskan dia Anakim, utusan dari Einhasad. Dia datang ke darat untuk membawa berkat dari para dewa untuk Shunaiman, pemimpin dari semua Manusia. Shunaiman mengumumkan bahwa penyembahan Einhasad adalah agama satu, dan semua yang lain adalah pemujaan. Dia menyatakan perang suci terhadap semua orang yang menyembah kegelapan.

Kekuatan lain menolak untuk tunduk mungkin di Emporer's, melanjutkan perlawanan mereka sampai akhir. Dikenal sebagai Anak Shilen, mereka jauh lebih banyak dan fanatik daripada Kaisar menyadari. Dalam rangka menghadapi pemberontakan ini, Shunaiman melakukan mukjizat dengan kekuatan Einhasad, membentuk tentara agama dengan orang Enak. Prajurit ini baja yang didukung oleh kasih karunia cahaya, mengenakan baju raksasa dari baja. Mereka disebut Nephilim, yang berarti tentara malaikat yang kuat di darat.

Tentara Shilen berulang kali dikalahkan oleh kekuatan luar biasa dari Nefilim. Banyak umat mundur ke pelukan menaungi Shilen, hamburan seluruh negeri, bersembunyi di kuil tersembunyi di bawah tanah.


Chapter 3: Rise of Darkness - Seal of Gnosis  
Sebagai ancaman luar akhirnya hilang, Kaisar Shunaiman diterapkan upaya untuk memperkuat kerajaannya internal. Dalam sepuluh tahun berikutnya, kerajaan baru menjadi kuat, mengendalikan seluruh benua melalui pengembangan berskala besar dan perluasan wilayah. Istana dibangun dan tuhan ditunjuk, pajak dikumpulkan dan ekonomi kerajaan terus tumbuh. Pada saat ini, beberapa memproklamasikan iman Shilen di antara rakyat. Kaisar memerintahkan raja untuk menghukum mereka, namun mereka tidak untuk mengusir orang-orang fanatik ini dari kerajaan. Meskipun banyak yang meninggal, Kaisar tidak akan menyesal. Setelah gnosis Anakim tentang dewa, kaisar memobilisasi Nefilim dan menemukan enam kuil bawah tanah para penyembah Shilen.
Shunaiman disebut candi ini bawah tanah Catacombs, karena mereka adalah tempat peristirahatan terakhir dari para anggota sekte yang menolak penyembahan Einhasad. militer Shunaiman's menyerang gerombolan Shilen yang sudah menghadapi kekalahan di tangan para Nefilim. Namun, kemenangan utama adalah bukan tugas yang mudah didapat. musuh baru muncul, yang disebut Lilim. Para Lilim diciptakan dari sihir gelap Shilen, dan mereka tidak terpengaruh oleh Nefilim. Ketika mereka tidak takut kematian, prajurit ini tidak tahu bagaimana mundur di medan perang.
Setelah pertempuran diperpanjang dan semua-memakan, kaisar akhirnya menaklukkan enam Catacombs, tetapi pasukannya telah hancur dalam proses. mayat yang tak terhitung dari Lilim dan Nefilim yang tersebar di seluruh kuil bawah tanah. Tertentu tidak ada kekuatan lain untuk menantang otoritasnya, Shunaiman melemparkan Seal of Gnosis pada semua Catacombs. Ini pertama dari ketujuh meterai itu dinamakan demikian karena itu adalah mukjizat dicapai melalui gnosis orang Enak itu. Dimakamkan di bawah tanah, kelompok abadi yang diikuti Shilen mulai menghilang dari memori.


Chapter 4: Rise of Darkness - Seal of Avarice  
Dalam proses pengecoran Penutup para Gnosis, Kaisar Shunaiman dan para pengikutnya dikatakan telah mendapatkan kemampuan untuk memberitahu masa depan. Mungkin ini adalah berasal dari kekuatan Einhasad, yaitu Shilen, atau dari para dewa sendiri.
Segera setelah Penutup para Gnosis dilemparkan, para pengikut Einhasad meramalkan hitam ular merayap di tanah. Ini adalah tanda ancaman disayangkan akan segera terungkap benar. Para pengikut Shilen tumbuh subur di bawah kepemimpinan Lilith's, sangat meningkatkan kekuatan mereka dan membangun kembali tentara Lilim di delapan kota bawah tanah dari Necropoli. Mereka melakukan upacara untuk memanggil keluar Shilen dari akhirat itu.
Kaisar, setelah gugur mayoritas pasukannya untuk mengontrol Catacombs, tidak bisa memaksa warga negara ke dalam perang, lagi-lagi untuk menghadapi ancaman baru ini. Sebuah Dwarf muncul sebelum kaisar. Sebagai wakil dari serikat Dwarven disebut Pedagang of Mammon, ia menawarkan untuk meminjamkan dana raja untuk membentuk militer baru. Kaisar curiga bertanya tentang motifnya. Dwarf of Mammon menjelaskan bahwa serikat itu telah mendukung Bani Shilen, tetapi bintang-bintang mengawasi nasib kali telah berubah. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melakukan bisnis dengan kekuatan Einhasad, yang baru diramalkan sebagai pemenang. Meskipun grup ini kerdil misterius tampak tidak dapat dipercaya, sang kaisar tidak bisa melihat kepalsuan dalam kata-kata si Kurcaci itu. Senjata dan baju besi ia ditawarkan adalah kualitas tinggi seperti mereka sulit untuk menolak. Kaisar dan Pedagang of Mammon dikatakan telah menandatangani kontrak detail tidak diketahui.
Sedikit catatan dari Merchant of Mammon ada, tetapi mereka mengakui Mammon dan mengatakan bahwa masa depan aliran kekayaan dan bisnis dengan pergerakan bintang-bintang. Hal ini diketahui mereka diusir dari kerajaan Dwarven. Anehnya, guild ini dikatakan untuk bertahan hidup bahkan sampai hari ini.
Kaisar Shunaiman adalah sponsor untuk serikat ini. Dia mampu membentuk pasukan Nefilim baru dan melancarkan serangan terhadap Necropoli. Bahwa ia mampu memimpin seperti perang suci adalah berkat tidak lain dari orang Enak, wakil Einhasad. Dalam kegelapan bawah tanah, tentara cahaya dan kematian berjuang keras. Darah tersebar di segala penjuru, memenuhi sungai, laut, dan bahkan langit dengan energi merah. Orang banyak bergetar, tetapi kaisar melihat bahwa era baru dimulai. Diam-diam, ia menunggu sampai waktunya tepat.
Akhirnya, Lilith, putri Shilen, berjubah dirinya dalam kuasa kegelapan dan bangkit, tetapi Anakim maju untuk memblokir nya. Gadis ini murni putih terbang melalui langit pada tiga pasang sayap. Tetapi pemenang akhir dari pertempuran itu tidak Enak atau Lilith. Kaisar Shunaiman membaca mantra dari penyegel sebagai kekuatan cahaya dan kematian masuk ke dalam Necropoli, entombing kekuatan Shilen, bersama dengan orang Enak dan Nephilim.
Ini segel kedua disebut Seal of Ketamakan. Orang mungkin kira ini adalah karena kontrak rahasia antara kaisar dan Pedagang of Mammon.


Chapter 5: Rise of Darkness - Seal of Strife 
Lilith dan kekuatan Shilen dipenjarakan bawah tanah oleh Seal of Ketamakan, tetapi Children of Shilen tetap di atas tanah. Mereka yang menolak wahyu Shunaiman, para penyihir hitam yang menyembah dewa kematian, dan suku-suku Elven yang kembali ke Eva dan diikuti Shilen, semua menantang otoritas mutlak Einhasad. Beberapa dari mereka bersikeras bahwa mereka telah menerima wahyu dari Lilith, tapi karena mereka mengumpulkan harta yang begitu besar, pasti mereka menerima bantuan.

Kaisar Shunaiman menguasai wilayah kerajaan besar karena dia memanfaatkan kekuatan kesucian dengan berkomunikasi dengan Pasal Suci. Kaisar melebar kontrol untuk mencapai luar, menunjukkan kekuasaan mutlak lebih dari sebelumnya. Kaisar mengajar orang lain dalam nya menggunakan cara berkomunikasi dengan Pasal Suci juga - keputusan ia akan hidup untuk menyesal.

Selama waktu ini, kaisar tidak usia, efek yang terkait dengan kekuatan segel. Mungkin sebagai hukuman dari para dewa untuk kesombongan Shunaiman's, Bani Shilen mengambil Laut Barat Bridge dan menyerang kerajaan. Pada awalnya, tentara Shilen sepertinya tidak mampu untuk menyerang benteng-benteng, tapi Gludio dan Dion segera diambil. Entah bagaimana, para pengikut dewa kematian telah mempelajari kekuatan misterius Pasal Suci dan mempekerjakan dalam pengepungan mereka.

Akhirnya, setelah jatuhnya Giran Castle, Emperior Shunaiman membuat resolusi yang menentukan. Dia memandang keajaiban segel yang akan mengikat kekuatan yang menguasai semua benteng-benteng di wilayah ini. Akibatnya, meskipun ia menyerahkan sebagian besar kekuasaannya, pasukan musuh tidak bisa mengendalikan istana mereka telah diperoleh. Pasukannya serangan balasan dan mendapat kembali istana, berhasil mendorong kekuatan Shilen keluar dari kekaisaran. Sebuah segel ketiga diciptakan, diberi nama Seal of Strife, yang menguasai semua kastil dan wilayah di benua tersebut.


Chapter 6: Rise of Darkness - Lilith, Daughter of Shilen  
Banyak teori telah dibesarkan tentang kelahiran Lilith, tapi pendapat yang paling menonjol adalah bahwa ia adalah sebuah nubuat yang melayani Shilen selama Era Giants. Namun, ketika ia menjadi aktif di era Elmoreden, ia muncul sebagai Elf kulit berwarna pucat.
Di masa Shunaiman, ia dilahirkan sebagai anak kesembilan dari dewi kematian kepada Bani Shilen. Dia dianggap sebagai tokoh sentral, dengan kontrol agama dan militer atas para pengikut Shilen. Dalam wahyu Kaisha, berikut ini menjelaskan tentang Lilith.
. Di medan perang di langit sebelum mungkin bersenjata para dewa marah, makhluk Shilen runtuh satu demi satu. Menghadapi kekalahan, Shilen membentuk alam kematian di lantai jurang, di mana ia bersembunyi. Dia memerintahkan Lilith, putri yang paling dicintainya, untuk tetap pada tanah dan mempersiapkan dia kembali. Shilen dikutuk Lilith dengan kehidupan abadi.
Di bawah bimbingan Lilith's, Bani Shilen didirikan Necropolis dan Catacombs, membentuk pasukan elit yang disebut Lilim. Gaya ini tumbuh dengan cepat, mengancam rakyat Manusia. Konflik antara pengikut Shilen dan taruhannya kekaisaran yang dimaksudkan untuk mengendalikan mereka secara bertahap menjadi lebih sering, akhirnya meletus menjadi perang skala penuh. Salah satu pengikut Shilen meninggalkan catatan berikut tentang situasi.
. Memberikan kepada kematian orang-orang yang menentang kita. Pengorbanan hidup kita untuk dewi. Ketika darah musuh ternyata sungai-sungai, laut dan langit merah, Shilen besar akan kembali ke tanah dari seberang sungai kematian. Semoga persekutuan kemenangan keuntungan Lilim akhir.
Necropolis adalah tempat tinggal Bani Shilen, baik bait suci dan militer benteng. Para pengikut Shilen percaya bahwa, karena Necropolis bukanlah dari dunia ini atau bahwa dari neraka, mereka tidak bisa benar-benar mati, bahkan jika mereka akan dibunuh di sana. Selama masa perang, sebagian besar dari mereka menjadi mayat hidup, atau mereka diciptakan kembali sebagai Lilim. Lilith dan Anakim berdua terjebak di Disciples Necropolis. Lilith membuka matanya lagi sebagai peninggalan dilupakan, bawah tanah yang tersembunyi di Era Chaos.
 

Chapter 7: Rise of Darkness - Anakim, Envoy of the Gods 
Sengketa sifat malaikat yang penuh gejolak. Imam bersikeras Manusia malaikat adalah anak-anak dari Einhasad, dewi cahaya. Para Magisters mengatakan malaikat adalah roh yang lebih tinggi dari cahaya. Dalam Wahyu dari Kaisha, referensi berikut untuk penciptaan malaikat adalah percaya bahwa cara yang paling tepat untuk mendamaikan dua argumen.

. Einhasad, yang berdiri di atas semua makhluk, memancarkan cahaya ke langit dan bumi. Sinar cahaya yang dipancarkan ke semua arah memiliki keinginan mereka sendiri dan membentuk tubuh sesuai dengan yang pencipta mereka, dan menjadi malaikat. Cahaya mereka sangat cerdas dan tidak milik dunia ini, tetapi karena mereka memiliki tubuh, mereka tidak bisa tetap berada dalam terang. Mereka yang berkeliling tanpa tujuan diambil oleh Einhasad dan dianggap sebagai bawahan dia. Einhasad memiliki sembilan lagi anak-anak dan mengatur mereka sebagai pemimpin para malaikat.

Referensi pertama yang Anakim oleh juru tulis dari Lilith berikut.

. Yang terakhir dari sembilan adalah orang Enak, yang bersinar dengan bentuk seorang wanita yang mengenakan tiga pasang sayap. Einhasad dikatakan telah menganggap putri bungsunya sebagai suaranya untuk melaksanakan akan dia makhluk tanah. Anakim adalah agen cahaya, dikelilingi dalam api roh, Diturunkan kekuatan wahyu ke tanah.

Anakim berbagi darahnya dengan Kaisar Shunaiman dan diizinkan Nefilim untuk memerintah. Dia mencium keningnya dan memberinya hak untuk berbicara dengan otoritas cahaya.

Oleh karena itu, orang Enak melayani kaisar Manusia generasi pertama, memberikan pengetahuan untuk menciptakan tentara Nefilim. Keberadaan Anakim kewenangan Shunaiman kudus kekuasaannya kontrol. Baginya, ini adalah senjata sama pentingnya dengan keajaiban cahaya.

Namun, ketika orang Enak itu disegel dengan Lilith di Disciples Necropolis, akan ia telah menerimanya sebagai keinginannya? Apakah ia akan berteriak permohonan untuk keselamatan anak-anaknya dibuang? Atau apakah dia sudah mengutuk Shunaiman untuk menangkap dia dalam kegelapan? .


Chapter 8: Rise of Darkness - The Lilim and Nephilim  
Melihat beberapa catatan, Lilim diperkirakan telah dimodifikasi Manusia diciptakan di era Giants, melalui penggunaan sihir gelap Shilen's. Sifat Lilim adalah mirip dengan mayat hidup. Para Lilim tidak mati, tetapi karena mereka tidak makan atau bernafas, juga tidak tubuh mereka menjadi tua atau sakit, mereka sulit untuk menganggap sebagai makhluk hidup. Kutipan berikut dari Wahyu dari Kaisha menjelaskan Lilim memiliki tubuh abadi.
... Lilim, tentara yang menyerah hidup mereka untuk Shilen, tidak bisa mati, seperti nama-nama mereka telah dihapus dari daftar orang mati. Jika Lilim berakhir, ia kembali ke sisi Shilen di akhirat ...
Jumlah pengikut mengajukan permohonan untuk kelahiran kembali sebagai Lilim itu hebat, tapi kesempatan itu tidak diberikan kepada mereka semua. Mereka yang tidak dipilih menjadi suku yang lebih rendah disebut Lisch. Lilim membentuk kekuatan tempur utama yang menolak tentara kekaisaran. Para Lisch diperbaiki dan dikelola Necropolis dan Catacombs.
Nefilim adalah tentara diciptakan oleh kekuatan Einhasad. Ayat berikut dapat ditemukan dalam narasi dari kerajaan tercatat pada waktu itu.
... Kaisar Shunaiman memberikan berkat suci untuk para pahlawan hari dengan keajaiban cahaya yang diterima dari orang Enak, utusan Einhasad. Dia menciptakan sepasukan malaikat, yang bermartabat menampilkan penampilan baju besi platinum dan sayap pedang. Mereka adalah pedang yang melakukan urutan para dewa, ulama yang meningkatkan kebesaran Einhasad ...
Nefilim adalah perpaduan dari semangat cahaya ke dalam bentuk Manusia. Mereka dibagi ke dalam peran kaki, ksatria tentara dan imam, sesuai dengan tiga peran Lilim. Ada juga suku yang lebih rendah disebut Gigant, yang membantu Nefilim.
Gigants adalah orang lemah, tidak mampu menjadi Nefilim. Tidak bisa mereka menjadi ksatria. Mereka adalah tentara yang menerima berkat suci Anakim sebagai makhluk terluka dan budak. Gigants melayani Nefilim dalam perang suci untuk membersihkan kekaisaran cultists.
Nefilim dan Gigants kehilangan sifat mereka sendiri dalam proses penciptaan, dengan hanya keinginan untuk membunuh dan membinasakan. Shunaiman kontrol terhadap mereka adalah mutlak. Mereka adalah pasukan tentara yang unfailingly melayani kehormatan pemimpin mereka, dalam upaya untuk menghapus pasukan pemberontak dan menjaga ketertiban di kekaisaran


Chapter 9: Rise of Darkness - Necropolis and Catacombs  
Gaya bangunan Necropolis menyerupai sebuah gaya kuno digunakan secara luas pada hari-hari awal Kekaisaran Elmoreden. Kamar dan lorong-lorong ukuran standar yang terhubung dalam cara yang tidak teratur, sehingga tampaknya telah dibangun selama era banyak. Struktur dan pelestarian dekorasi yang rinci dalam kondisi sangat baik.
Meskipun Necropolis dibangun untuk tujuan keagamaan oleh pengikut Shilen, patung dan lukisan-lukisan yang menggambarkan Shilen tidak ditemukan di sini. Budaya Giants menghindari representasi langsung dari makhluk religius. Sebaliknya, patung batu tersebar di seluruh multiple, menggambarkan penjaga candi. Daripada memiliki fungsi dekoratif, mereka dianggap terkait dengan perintah untuk pengawetan, serta pesona.
Selanjutnya, beberapa rincian dari tanah liat tablet digali di sini, di Necropolis Suci menunjukkan baik apa artinya itu gedung ini untuk para pengikut Shilen pada waktu itu.
... Tempat ini adalah katedral yang paling suci bagi Shilen untuk hidup ketika kembali ke dunia nyata setelah menyeberang sungai hidup dari tanah kematian dan merupakan istana keabadian dari yang untuk memerintah sebagai ratu orang mati.
Orang-orang percaya yang menderita di bawah siksaan orang munafik dan mengikuti cahaya Shilen. Bahkan jika mereka adalah untuk mati di sini pada pedang cultists, mereka percaya mereka akan memperoleh kemuliaan hidup abadi, tinggal di tempat ini di bawah wewenang Shilen.
Untuk para pengikut Shilen, Necropolis diakui sebagai tempat suci, terletak antara tanah orang mati dan yang hidup. Mereka percaya providensia ilahi Shilen ada bersama mereka di Necropolis setelah kematian, dan bahwa akhirat akan tidak berbeda dari kehidupan mereka sebelumnya ...
Catacombs menyerupai prototipe dari seratus tahun sebelum Necropolis. Ironisnya, adalah mungkin untuk membaca petunjuk lebih lanjut tentang sejarah Catacombs daripada Necropolis, meskipun menerima kerusakan banyak lagi. Petunjuk dari perkelahian yang terjadi antara tentara kerajaan dan pengikut Shilen namun tetap. Kaisar Shunaiman tempat ini bernama Catacombs, yang berarti kuburan dari cultists. Hal ini seolah-olah ia tahu dari awal apa hasil dari perang berdarah itu akan ...


Chapter 10: Rise of Darkness - The Seal Stones  
Kaisar Shunaiman, yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan semua ketujuh meterai itu, itu seperti dewa tanah. Namun, ia tahu bahwa semua ini kekuatan luar biasa dapat mendorong dunia untuk kehancuran, jika dipegang oleh satu orang. Menjelang akhir pemerintahannya, Shunaiman mencari cara untuk melewati kontrol segel untuk penerusnya. Akibatnya, hanya mereka terkait dengan kaisar oleh darah akan mewarisi kendali segel.

Ini adalah Rahasia Diadakan di Bloodline Kekaisaran, direferensikan oleh Fighters of Dawn. Selama hampir seribu tahun, nenek moyang dari keluarga Shunaiman Kaisar Elmoreden memegang kekuasaan untuk mengendalikan tujuh meterai, benar-benar dididik dalam metode menggunakan mereka.

Namun, warisan dari garis keturunan kaisar berakhir dengan Kaisar Baium. Baium menggunakan Menara kurang ajar untuk menyerap kekuatan Lilim dan Nefilim, yang disegel di berbagai tempat bawah tanah. Tapi rencananya, baik agung dan membabi buta, berakhir dengan kegagalan karena intervensi Santo Solina. Menara kurang ajar pingsan saat keajaiban dibalik, sehingga daya yang mengalir dalam darah Baium dipindahkan ke tubuh Nefilim dan Lillim.

Kehancuran Kaisar Baium menyebabkan keturunan dari kaisar dari Elmoreden selamanya kehilangan kekuasaan atas segel. Segera, menjadi jelas bahwa kekuatan ini tidak hilang, melainkan tetap dalam bentuk Seal Stones di tubuh Nefilim dan Lilim.

Dengan beberapa Seal Stones berkumpul, orang bisa mendapatkan kekuatan untuk mengontrol tujuh meterai. Melalui dokumen kuno digali dari Menara kurang ajar, mereka yang menemukan rahasia ini membentuk pasukan mereka ke dalam Tentara Revolusioner Dusk dan Lords of Dawn. Mereka mengirim tim untuk Necropolis dan Catacombs, memegang berbagai festival untuk menentukan siapa yang bisa mengumpulkan paling Seal Stones. Ini adalah bagaimana persaingan sengit antara kedua belah pihak untuk mengontrol segel pertama dimulai ...


Chronicle 4
Chapter 1: Scions of Destiny - Fate's Whisper 
Ketika kita melihat kembali Era Chaotic, kita dapat memahami bagaimana nenek moyang kita tidak mengetahui bahaya besar yang akan menimpa mereka. Kami berhutang eksistensi kita kepada kebangkitan pahlawan besar yang diantar bimbingan sebagainya dunia yang damai kita hidup di hari ini.

Meskipun kami tidak yakin dari spesifik waktu ini, kita tahu bahwa banyak petualang dari seluruh dunia tampaknya telah mengikuti panggilan nasib. Tanpa pemahaman apakah itu panggilan dari para dewa atau memang tangan nasib, orang-orang berani dan wanita mengetahui rahasia Mimir's Elixir dan menemukan warisan kuno Giants, yang memungkinkan mereka untuk memutuskan ikatan ras mereka dan belajar kekuatan luar dari panggilan mereka.

Di antara pencerahan ini, Noblesse muncul dengan kebajikan dan kekuatan untuk menciptakan sebuah peradaban baru yang cerah bagi kita semua. Apa pun mungkin telah, yang disebut 'Fate's Whisper' memungkinkan untuk Noblesse untuk memecahkan ikatan ras mereka dan mendapatkan kekuasaan keterlaluan
 
Chapter 2: Scions of Destiny - The Chaotic Era 
Sebagai nama Era Chaotic menyiratkan, tidak ada catatan, di terbaik, kabur dan tidak dapat diandalkan. Kami dibiarkan bergantung pada mulut ke mulut dan kekayaan cerita yang telah diwariskan kepada kita.

Meskipun asal tepat dari Olimpiade Grand tidak diketahui, banyak cerita kesatria hitam dan bangsawan pirang yang disebut Noblesse bersama-sama membuat kita berasumsi bahwa mereka memainkan peran penting dalam pembentukannya.

Apa yang paling penting adalah bahwa karena Olimpiade Grand, Heroes benar banyak yang lahir di antara Noblesse berkumpul di sana, dan melalui kepemimpinan mereka, cara ke era baru yang mulia diturunkan.


Chronicle 5 
Chapter 1: Oath of Blood - Clans and Cabals 
Setelah dewa memberikan manusia kehendak bebas, para petualang tidak punya pilihan selain untuk memerangi makhluk jahat tanpa perlindungan para dewa '. Mereka tinggal selama berabad-abad oleh bersatu, sementara yang lain menyatakan perang terhadap satu sama lain.

Petualang terikat oleh kenalan, persahabatan, atau darah membentuk sebuah kelompok upacara yang kemudian dikenal sebagai marga. Beberapa dari band-band ini menyerang balai klan atau kastil dengan membentuk aliansi dengan satu sama lain untuk memperoleh kekuasaan lebih di wilayah itu. Marga lain tetap fokus pada membela warga melawan kejahatan, dan kegiatan utama mereka adalah membentuk penggerebekan untuk berburu monster raksasa yang mendominasi wilayah.

Seiring waktu berlalu, dua Cabals, Revolusioner dari Senja dan Lords of Dawn, direkrut klan ini menjadi dua kelompok utama. Kedua nilai bertentangan Cabals diadakan perlawanan dan aturan dan berhasil dalam mengelompokkan semua revolusioner dan semua penguasa ke dalam satu tempat. Banyak marga bergabung Cabals ini, memicu pertempuran sengit dan permusuhan politik antara klan.

Daya Cabals 'tetap aktif dan kuat selama mereka memerintah batu segel, Necropolis dan Catacombs, dan kekuatan segel. Tapi seperti petualang mulai bosan berlawanan dan memerangi satu sama lain, mereka mulai kafir janji-janji kosong utopia melalui revolusi atau aturan.

Solidaritas yang kuat yang Cabals 'mulai runtuh.

 
Chapter 2: Oath of Blood - Heroes Arise 
Sebagai solidaritas Cabals terfragmentasi semakin banyak, kekuatan klan semakin kuat. Pemimpin Clan bergabung atau menarik diri dari Cabals demi kepentingan mereka sendiri, atau menggunakan dua Cabals untuk keuntungan mereka.

Pahlawan dan Noblesse tiba-tiba muncul pada saat ini dan membangkitkan kepentingan klan. Mereka adalah pemimpin yang kuat dan sangat baik yang memahami petualang lebih baik dari orang lain, karena mereka lama petualang sendiri.

Sebagian besar dari mereka memiliki posisi penting dalam Cabals karena keahlian yang luar biasa dan kemampuan mereka. Beberapa dari mereka mencoba untuk mengubah Cabals, atau beberapa dari mereka mendedikasikan diri mereka untuk berjuang untuk ideologi Cabals '. Lainnya ingin meninggalkan Cabals untuk menemukan jalan mereka sendiri, yang bervariasi dari mengalahkan monster yang kuat untuk menyelamatkan orang yang tidak bersalah dari tirani junjungan. Pahlawan menjadi terkenal dalam marga, dan suku dengan mereka pahlawan yang unggul di antara aliansi.

Clan pemimpin menyadari pentingnya Pahlawan dan mendengarkan nasihat mereka erat. Pahlawan membutuhkan kekuatan klan dalam rangka untuk mencapai tujuan mereka. Pada saat ini, beberapa pemimpin klan yang masuk akal dan Pahlawan berkumpul dan mendiskusikan ide-ide baru. Berbagai keluhan dan alternatif terungkap tentang hubungan hirarkis antara aliansi dan sentimen yang kuat dimonopoli klan para petualang yang baru bergabung.

Dalam rangka untuk membuat segalanya lebih baik, para bangsawan klan berpengalaman dan Pahlawan yang berada di pos komando atas dalam Cabals berkumpul untuk membuat jenis baru dari klan.

 
Chapter 3: Oath of Blood - Honor and Dedication
Jenis baru ini marga diimplementasikan sebagai sebuah tes di Wilayah Oren mana milisi yang sangat kuat. Setelah sukses yang segera menjadi dikenal di setiap wilayah.

Jenis marga baru berfokus pada penguatan marga, memberdayakan marga yang ada untuk mempromosikan kekuasaan mereka sebagai wilayah 's kekuatan militer besar. Wilayah mendukung marga yang ada melalui organisasi dan meningkatkan kekuatan mereka untuk benteng dan manajemen klan aula. Penguasa merasa bahwa rencana ini akan menghemat biaya militer besar untuk pengelolaan dan pertahanan benteng masing-masing dan bahwa mereka akan mendapatkan kekuatan militer yang kuat oleh termasuk marga baru, yang menempatkan kehormatan dan dedikasi sebagai prioritas paling penting mereka. Tentu, rencana ini mendapat dukungan kuat dari klan bangsawan dan istana di setiap wilayah, dan ini dilaksanakan lebih cepat di wilayah-wilayah di mana marga lebih aktif.

Kebijakan peningkatan marga juga diinginkan untuk anggota klan, jika mereka bekerja keras untuk klan, maka mereka dapat mencapai kekayaan dan ketenaran dan dapat dekat dengan para petualang yang mereka dikagumi. Clan pemimpin juga diuntungkan, memimpin organisasi mereka sendiri tanpa mengurangi. Semua hal-hal ini cukup baik untuk memuaskan kepentingan semua orang, dan bahkan menarik bagi mereka yang dianggap tidak pernah bergabung dengan klan.

Pembentukan akademi klan, fasilitas pendidikan dalam klan, sepenuhnya didukung oleh dan populer dengan marga-marga yang sudah stabil. Marga yang ingin mendirikan Akademi berpartisipasi aktif dalam menemukan bakat tersebar di seluruh wilayah, dan segera persaingan sengit. Sekarang, tujuan dari klan sebagian besar membawa pada orang mendedikasikan lebih yang bermimpi membuat perbedaan. Clans cepat ditugaskan pelatihan mereka untuk sponsor dengan pengalaman pertempuran yang kaya untuk mengajar anggota klan untuk kehidupan mereka pada baris untuk meningkatkan reputasi klan mereka.

 
Chapter 4: Oath of Blood - Age of Clans 

Marga terus menarik anggota klan baru, mereka dapat mentransfer kelas mereka ke tingkat yang lebih tinggi, berkontribusi manfaat dan kehormatan untuk klan mereka ketika mereka memperoleh penghargaan dalam perang pengepungan atau dalam pertempuran besar-besaran dengan makhluk jahat yang kuat. Ini berarti bahwa pahala pribadi secara langsung berkaitan dengan manfaat dan kehormatan dari klan mereka.

Beberapa cendekiawan telah meramalkan bahwa klan yang dulu hanya sekelompok kecil orang dengan minat yang sama akan diubah menjadi organisasi besar yang mengutamakan ketertiban dan kehormatan organisasi. Mereka telah membuat pernyataan bahwa struktur marga baru adalah sebuah badan organik yang menghubungkan kehidupan individu semua bersama-sama.

Sekarang usia klan, dengan membentuk marga baru dan yang sudah ada marga mendapatkan kekuasaan dan prestise. Anggota mendedikasikan kekuasaan mereka dan hidup mereka ke klan, bersedia mati untuk klan mereka dan anggotanya. Ini adalah Sumpah Darah.


Interlude
Chapter 1: Interlude - The Chaotic Era
Chaos.

Nabi meramalkan kedatangan nya. Catatan sejarawan melewati nya. Tetapi satu-satunya yang dapat sepenuhnya mengerti adalah mereka yang telah selamat kekuasaannya ... dan mereka sering sedikit dan jauh antara.

The Chaotic disebut Era berasal dari erosi kekuasaan kerajaan, bahwa sisa-sisa akhir dari Kekaisaran Elmoreden. Dengan setiap tahun berlalu, raja dan istananya melihat lingkup mereka kontrol menyusut lebih lanjut. Mereka masih dapat mempengaruhi fashion, tapi akhirnya sedikit lain. Juga tidak bisa para penguasa gerejawi, tidak peduli betapa penuh kuil mereka kas. Dunia itu hanya menjadi terlalu besar, terlalu terfragmentasi, terlalu beragam untuk setiap kelompok tunggal untuk mendikte jalannya peristiwa. Itulah sifat dari kekacauan yang meresap usia.

Itu adalah Pertempuran untuk Giran Castle yang akhirnya menunjukkan kebenaran dunia terbalik: bahkan petualang yang tidak diketahui umum kelahiran bisa bercita-cita untuk - dan mencapai - sampai sekarang daya disediakan untuk bangsawan. Kelompok petualang, terikat bersama sebagai marga, menunjukkan kemampuan mereka untuk mendominasi urusan lokal dan regional, terutama ketika mereka dimanfaatkan kekuatan benteng.

 
Chapter 2: Interlude - Protection Against Darkness
Klan menjadi banyak, namun sebagian besar secara politik naif. Bayangan Cabals berusaha memanipulasi mereka dalam rangka untuk memajukan agenda mereka sendiri, memicu konflik meluas dan gangguan. Seperti bayangan merayap di sebuah ruangan yang gelap, kekacauan tersebar di seluruh tanah tak terelakkan. Monster baru yang aneh muncul untuk melampiaskan kehancuran, dan teror kuno reawakened.

Tapi seperti klan semakin kuat, mereka juga tumbuh lebih bijaksana. Mereka melemparkan dari pengaruh pengendali Cabals dan menegaskan, secara sadar dan sengaja, kekuatan mereka sendiri untuk membentuk peristiwa. Pahlawan Baru dan Noblesse memperoleh posisi kekuasaan dan kepemimpinan dalam klan, memberikan standar moral yang lebih tinggi.

Setelah kutukan penduduk desa dan penduduk kota, klan berangsur-angsur menjadi pelindung mereka melawan kekuatan kegelapan. Sebagai kekuatan mereka wax, bahkan musuh seperti Antharas, teror Giran, dan Valakas, penguasa Goddard, lari dari hadapan mereka.

Setelah hanyalah hirelings dari bangsawan, klan yang telah akhirnya digantikan tuan mereka. Otoritas tidak lagi kecelakaan lahir, tetapi hasil dari merit. Power tinggal dengan mereka yang tidak bisa hanya pegang itu, tapi terus itu. Sejarah telah diucapkan putusannya ... atau memilikinya?

 
Chapter 3: Interlude - The Giran Reunification 
Faktanya adalah bahwa lainnya, kekuatan tak terlihat juga bermain. Sebuah semangat baru kerjasama antara Lima Races - Manusia, Elf, Dark Elf, Kurcaci, dan Orc - mulai tumbuh, khususnya setelah pertemuan rahasia antara para tua-tua setiap perlombaan.
Ini "Giran Reunification" terjadi berkat upaya seorang wanita misterius dengan warna biru, yang berkumpul bersama para tetua dan mengungkapkan kepada mereka keberadaan ras keenam, serta kuat makhluk primitif tinggal di sebuah pulau terpencil yang entah bagaimana selamat dari kuno perang para Dewa.
Dihadapkan dengan peluang baru dan ancaman baru yang potensial, para tetua mulai diam-diam membantu marga dengan senjata ampuh yang diproduksi secara massal baru dan informasi strategis.
Jauh dari hasil akhir, klan itu harus blok bangunan suatu Zaman Keemasan yang baru, yang dicampur atribut terbaik dari masing-masing ras: kebijaksanaan dari Elf, kekuatan Orc, yang kepintaran dari Kurcaci, pengetahuan tentang Dark Elf, dan fleksibilitas dari Manusia.
Apakah itu Golden Age belum pernah dicapai adalah topik untuk hari lain ...


  

0 komentar:

Posting Komentar